Di dalam kamar mandi, Rain menemukan sosok Bumi kecil ketika terakhir kali dilihatnya. Ya, Bumi adalah kakak laki-laki Rain yang tewas saat terjadinya perampokan di dalam rumah ini 9 tahun yang lalu.
Rain kaget bukan karena melihat penampakan itu, tapi lebih kepada dia bukanlah anak indigo, namun kenapa sekarang ia bisa melihat? Dia jadi ingat dengan ucapan laki-laki misterius dalam mimpinya. Didialognya juga tidak menerangkan akan hal ini. Lalu, bagaimana bisa Rain melihatnya?
"Hujan. Kamu pasti bingung karena sekarang bisa lihat kakak, kan?" tanya Bumi dengan memanggil panggilan kecil dahulu ke adiknya.
Rain mengangguk terpatah.
"Itu karena kamu terikat dengan cincin perak itu, Hujan. Cincin itu bisa membuat kamu melihat apa yang sebelumnya tidak pernah kamu lihat. Meski tidak sedang memegangnya."
"K-kenapa bisa seperti itu?" tanya Rain masih tidak mengerti.
"Karena cincin perak itu adalah penghubung dua alam."
"Apa cincin itu berbahaya dan harus saya buang?"
"Sudah terlambat, Hujan. Kamu telah melepaskan cincin itu dari cengkramannya. Dan kamu tidak bisa lagi mengembalikannya."
"Lalu apa yang harus saya lakukan?"
"Aku juga tidak tahu, Hujan."
Brak!!!
Pintu kamar Rain akhirnya jebol karena Mikha tidak tanggung-tanggung menggebraknya dengan sofa yang diangkat bersama beberapa asisten rumah Rain yang baru pada datang.
"Kalian menghancurkan kamarku." ujar Rain datar lalu kembali menghadap Bumi, tapi sudah hilang.
"RAIN! SADAR! LO HARUS SEKOLAH RAIN!"
...
Hai!
Terimakasih sudah membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Forty One Day's [Completed]
Mystery / Thriller(Selesai.) Ketika kematian adalah sebuah kehidupan nyata yang tidak kita sadari.. copyright© votavato 2020 ®All Right Reserved 🚫Dilarang menyalin, menjiplak, mengembangkan karya ini tanpa izin pengarang! -Keseluruhan cerita cuma fiksi.