Eps.15

22 3 0
                                    

Rain gagal melepaskan jam tangan itu dari tangan Areena. Areena justru menamparnya karena tindakan Rain yang tiba - tiba. Setelah itu ia pergi karena merasa Rain terlalu aneh untuk diajak bicara.

Sepeninggalnya Areena, Rain masih berdiri di posisinya demi menyadari keadaan. Sampai pada bunyi nada waktu pelajaran terakhir di mulai pun akhirnua Rain langsung sadar akan sesuatu.

Secepat yang ia bisa Rain berlari menuju laboratorium kimia. Entah akan menjadi nyata atau tidak, dalam gambaran sketsa kematiannya Areena, ia mengendalikan bom dalam jarak jauh dengan menggunakan jam tanggannya.

Sampai di depan pintu, Rain mendobrak pintu tersebut, namun nihil karena tidak berhasil terbuka. Anak-anak yang berada di dalam merasa terganggu lantas membukakan pintunya demi mencari tahu apa yang terjadi. Rain meleset masuk mendapati kesempatan itu. Ia menarik Rain keluar dengan paksa.

"Rain, lo apa-apaan sih narik orang gitu aja!"

"Kalau ada masalah itu diomingin baik-baik!"

Rain tidak peduli dengan omongan anak-anak yang mencercanya. Untung guru yang mengajar belum datang jadi setidaknya Rain tidak dulu berhadapan dengan guru tersebut.

"Rain, lepasin! Lo gila, ya?!"

"Yang gila itu kamu! Bukan saya!"

"Rain lepasin?!"

Sementara Rain terus menarik Areena menjauh dari lab, dalam hitungan detik kemudian, lab meledak dengan kobaran api yang langsung membuat dinding bangunan retak seketika.

Rain dan Areena berhenti di tengah koridor. Jarak mereka masih dapat melihat dengan bagaimana lab yang tadinya penuh dengan keributan yang dibuat Rain kini beralih menjadi bising yang darurat. Anak-anak dari kelas lain pun berhamburan keluar demi menyaksikan apa yang baru saja terjadi.





...




Hai!
Terimakasih sudah membaca 😊

Forty One Day's [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang