"Kamu?" Rain melototkan matanya kala laki-laki yang mengantar Areena adalah laki-laki berjubah hitam putih kubas yang sering Rain lihat kala dia memasuki dunia monokrom. Cuma bedanya di sini sosok itu terlihat seakan seumuran dengannya.
"Kalian saling kenal?" tanya Areena.
"Eng... kayaknya ini pertama kali kita bertemu deh." ujar si laki-laki.
Rain sangat yakin sekali kalau dia adalah laki-laki itu. Tapi mari ketepikan dulu masalah itu, yang jadi pertanyaannya saat ini ialah, untuk apa Areena mengajaknya bertemu di sini. Gelap-gelapan. Pencahayaan pun hanya dari senter hp saja.
"Jadi, untuk apa kamu mengajak saya bertemu di sini?" tanya Rain.
"Sebelumnya, kenalin dulu, namanya Raka. Raka ini anak indigo."
Rain memperhatikan Raka dalam biasan senter yang hanya menerangi bagian tengah mereka. Posisi mereka itu berdiri bertiga saling berhadapan.
"Lalu?" tanya Rain.
"Gue mau bantuin lo." ujar Raka.
Rain mengerutkan dahinya. Dia bingung. Rain sama sekali tidak merasa kesulitan, lantas apa yang ingin mereka tolong dari Rain?
"Waktu lo menatap gue, gue ngerasa kalau lo itu beda. Gue ngerasa lo pasti dikelilingin sama aura negatif. Jadi, gue mau nolong lo buat hilangin aura itu dari badan lo."
Perasaan, selama ini Rain baik-baik saja. Dia sama sekali tidak merasa terganggu ataupun dirugikan.
"Rain, cepat pergi dari sini."
...
Hai!
Terimakasih sudah membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Forty One Day's [Completed]
Misteri / Thriller(Selesai.) Ketika kematian adalah sebuah kehidupan nyata yang tidak kita sadari.. copyright© votavato 2020 ®All Right Reserved 🚫Dilarang menyalin, menjiplak, mengembangkan karya ini tanpa izin pengarang! -Keseluruhan cerita cuma fiksi.