Eps. 4

57 5 0
                                    

Bel rumah Rain itu sebenarnya kuno nan jadul. Tidak sebanding sama rumahnya yang besar bergaya modern. Belnya bukan seperti bel pada umumnya yang tinggal dipijat langsung bunyi, bel rumah Rain itu seperti lonceng kuno yang diberi tali yang kalau ditarik mengasilkan bunyi menggema ke seluruh area dalam rumah. Karena di dekat loncengnya diletakkan sebuah pipa berisi tali senar yang berfungsi untuk merambatkan suara.

Untuk pertama kalinya, bel atau yang lebih cocok disebut lonceng itu tidak berbunyi walau sudah ditarik-tarik dan digoyang-goyang. Karena semua pekerja yang bekerja di rumah Rain sudah pada pulang, Rain pun inisiatif sendiri melihat apa yang menyebabkan loncengnya tidak berbunyi. Rain mengambil tangga yang ada di dekat menara tandon air. Ia kemudian meletakkannya di dekat pagar. Setelah dirasa aman Rain pun menaiki tangganya.

Rain membuka pintu besi yang berisikan lonceng tersebut. Suara pintu besi berkarat itu berbunyi mirip seperti pintu-pintu yang sering ada di film horor. Rain sempat merinding karena ia baru sadar sekarang sudah malam dan di depan rumahnya itu adalah lahan kosong terus ada 4 pipa besi tabung berukuran besar bekas tiang listrik, sekilas mirip lapangan bermainnya nobita. Rain merasa seperti ada yang mengawasinya dari sana.

Rain mengembuskan napasnya perlahan mencoba menghilangkan pikiran negatifnya.

Ia lalu mengarahkan sentar hapenya ke lonceng yang berukuran sebesar kepalanya itu. Banyak sarang laba-laba di dalamnya. Untung nggak ada yang bikin sarang seperti kelelawar atau lebah.

Ketika Rain mengarahkan sentar kebagian dalam lonceng.



...

Hai!
Terima kasih sudah membaca 😊

Forty One Day's [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang