50.DUKA LAGI

1.2K 72 18
                                    

“maaf sebelumnya dok,dokter dan keluarga dokter boleh keluar dulu,biar bayinya saya periks”kata dokter itu kepada dino ,lalu dino mengangguk dan keluar sambil menuntun azmi yang sudah merasa lemas.

Sekitar setengah jam kemudian dokter keluar.

“bagaimana keadaan anak dan istri saya dok?”ujar azmi langsung.
“istri dokter azmi keadaanya mulai membaik,detak jantungnya sudah normal,namun kami semua mohon maaf,untuk kondisi anak dokter azmi,karena mungkin terlalu kecil dan suhu di dalam incubator tidak cocok dengan kondisi tubuh si bayi yang masih rentan.jadi dengan berat hati saya memberi tahu bahwa anak dokter azmi tidak tertolong”ujar dokter berhijab itu.
azmi seketika terduduk di kursi tunggu dan kepalanya mendunduk,ia menangis ia bingung bagaimana dia memberi tahu istrinya nanti,istrinya pasti masih marah lantaran menyemebunyikan kematian sang bunda,dan sekarang anak mereka tidak selamat.

“kamu yang tabah mi,kamu harus ikhlas,azma butuh kamu kali ini”ujar dino sambil menepuk pelan pundak azmi yang tengah bergetar.

“aku nggak tega kak,kalau harus bicara tentang ini ke azma apalagi sekarang azma pasti masih marah sama aku”ujar azmi tetap dengan kepala nya yang menunduk.

“kamu harus kuat demi azma nak”sekarang sang ayah yang memberinya semangat.

“assalamualaikum”ujar 2 orang paruh baya  yang menghampiri mereka.

“waalaikumsalam”ujar mereka.

“abah,umi”ujar azmi sambil menyalami orang tuanya.

“bagaimana keadaan istri dan anak mu mi”ujar umi nya azmi ketika mereka semyua sudah duduk di kursi tunggu.

“azma masih belum sadar mi,tapi kondisinya sudah mulai membaik.sedangkan kondisi anak azmi dia tidak selamat umi,azmi kehilangan anak azmi mi”ujar azmi dengan sedih, sang umi memeluknya untuk memberi kekuatan kepada anak sulungnya itu.

“kamu yang tabah nak,yang ikhlas.istri kamu butuh kamu sekarang,kamu harus kuat demi istri kamu”kata sang umi,azmi kembali meneteskan air matanya.

“mi,kita masuk yuk lihat keadaan azma”kata dino karena tadi dokter sudah memberi tahu bahwa azma sudah sadar dan boleh di jenguk.

“assalamualaikum”kata mereka ketika memasuki ruangan azma.

“waalaikumsalam”ujar azma masih lemas.

“abah,umi kapan datang?”ujar azma sambil mencium tangan abah dan umi.

“barusan datang nak,gimana kondisi kamu?”kata umi.

“alhamdulillah umi sudah membaik.”kata azma dengan tersenyum di balik cadar yang azmi pasangkan tadi sewaktu azma belum sadar.

“sayang”ujar azmi sambil menggengam tangan azma dan menciumnya.

Namun azma dengan perlahan penarik tanganya dari tangan azmi untuk berpura-pura membenarkan cadarnya,padahal azmi tahu bahwa azma masih marah denganya.

“mas minta maaf,mas bukan bermaksud untuk menyembunyikan meninggalnya bunda,tapi itu wasiat dari bunda sayang,percaya sama mas,bunda pernah wasiat kalau jangan pernah kasih tau ke kamu kalau bunda sudah meninggal sebelum mas nikah sama kamu.”ujar azmi,azma sudah menatap azmi dengan air mata yang sudah menetes.

“mas tau,mas munafik sayang,mas pengecut mas nggak berani untuk memberitahu kamu,mas salah,kamu boleh hukum mas dengan cara apapun,asalkan jangan diami mas,mas mohon..”ujar azmi dengan menangis dan menciumi tangan azma berkali-kali.

Azma baru pertama melihat suaminya rapuh seperti ini,azma tidak tega melihat azmi seperti ini.azma menarik tangan azmi ia cium tangan itu dengan mata terpejam,ia cukup lama mencium tangan azmi,sampai ia merasa sesuatu menempel di keningnya,azmi mencium kening azma.

“maafin aku mas,bukan maksud aku buat marah sama kamu”ujar azma di tengah azmi mencium keningnya.

“iya mas juga salah sayang”ujar azmi lalu ia melepas ciuman di kening azma.

“dimana anak kita mas,dia selamat kan”kata azma lalu azmi mendorong sebuah incubator yang terdapat bayinya di dalam tanpa alat yang menancap di tubuhnya.

“kenapa ia nggak bergerak mas?dia azka apa azna”azma dan azmi sudah menyiapkan nama kalau laki-laki ia beri nama azka sdangkan kalau perempuan ia beri nama azna.

“dia azka.”kata azmi dengan senyum yang beregetar.

“kenapa ia tidak bergerak sama sekali mas”kata azma,azmi tidak kuat untuk memberi tau azma,ia peluk azma,azmi kembali menangis.

“dia sudah di sisi Allah sayang”kata azmi dengan lirih.azma kaget tentunya ia menangis,azma ingin duduk tapi jahitanya belum kering.

“awww shhakit mas”ujar azma ketika ia masih memaksakan untuk duduk padahal azmi sudah memperingatinya.

“sayang,kamu bertahan kak dino masih manggil dokter”kata azmi dia sudah panik karena selimut azma sudah terdapat noda darah.

“semuanya boleh keluar biar saya tanangani pasien dulu”ujar dokter,ketika azmi mau keluar,azma menggenggam tangan azmi erat,azmi menatap dokternya lalu ia mengganguk,akhirnya azmi menemani azma di dalam ruangan.

“mas sakit mas”ujar azma ketika dokter mulai menjahit lukanya tanpa bius karena sisa bius tadi masih sedikit berfungsi jika ia di beri bius lagi maka akan fatal akibatnya.

“kamu yang kuat ya sayang”ujar azmi sambil terus mencium kening azma.

“ya Allah ringankanlah rasa sakit yang di rasa istri hamba,dia sudah mendapatkan rasa sakit begitu banyak di hari ini ya Allah,hamba mohon,jika hamba bisa menggantikanya, hamba mau,tapi itu tidak mungkin hamba lakukan”batin azmi berdoa.

“mas sakit aku nggak kuat hiks...”ujar azma dengan lemas semakin membuat hati azmi teriris mendengar rintihan dari azma.
Azmi biasa melakukan ini,menjahit orang di bagian tubuh tanpa bius sama sekali,mendengar orang jerit-jerit dan merintih karena sakit pun sudah sering ia dengar,tapi rasanya beda ketika suara rintihan itu terdengar dari mulut sang istri.

“kamu yang sabar,sebentar lagi selesai m, kamu yang kuat demi aku ya sayang”ujar azmi dengan air mata yang menetes dari ujung hidung mancungnya.

“sudah selesai bu pak,untuk bu azma jangan banyak gerak ya bu,jahitanya masih basah,nanti bisa kebuka lagi kalo ibu azma banyak gerak.”ujar dokter itu,tapi mungkin azma tidak mendengarnya karena ia dalam kondisi setengah sadar.

“mungkin istri saya lelah dokter,jadi dia tertidur nanti bakalan saya sampaikan terima kasih.”ujar azmi seraya membungkukan badanya.

“iya dokter azmi sama-sama,kami permisi”kata dokter itu kemudian pergi beserta perawatnya.

“kamu istirahat ya sayang,mas temenin kamu di sisni”ujar azmi sambil mengusap-usap lembut kepala azma,ketika azma mulai terlelap.

1 jam kemudian azmi pun ikut tertidur di samping azma.
ketika keluarga lainya masuk melihat sepasang suami istri tengah tertidur mereka pun tersenyum kecil,lalu mereka duduk di sofa,umi sedang menggendong balqis,karena umi tadi sempat melihat desta seperti kecapean,dia sangat senang melihat balqis ia menganggap balqis seperti cucunya sendiri.

ADA SAYANG ADA.



terikat cinta azma azmi❤[tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang