40.persiapan pernikahan

1.3K 68 2
                                    

“waalaikumsalam,wah ada pasangan muda nih.dan lucunya sama-sama menggunakan kursi roda”kata ayah menggoda azmi dan azma.

“ayah,apaan sih ngomongnya”kata azma sambil mencium tangan sang ayah.

“kan memang benar nak”kata abi kemudian juga menggoda azma.

“udah kalian pada istirahat saja,nanti sore kalian ke KUA untuk urus surat-suratya.”kata ayah kemudian di angguki oleh azma.

Sore telah tiba,saat ini mereka semua tengah berkumpul di ruang tamu,termasuk keluarga azmi.

“oiya yah,nanti waktu azma menikah bunda pulang kan?”kata azma membuat orang yang di sana sontak bingung untuk menjawabnya,kemarin ayah sudah menjelaskan bahwa bunda sedang berada di luar negeri untuk mengurus butiknya yang mengembang,ayah terpaksa untuk membohongi azma demi amanah dari bunda sendiri.

“mm mungkin bunda tidak bisa pulang nak,karena urusan bunda di butik sangat banyak,dan bunda sangat sibuk”kata ayah kemudian,ayah sedikit merasa bersalah karena ia sudah berbohong kepada anaknya sendiri.

“ayah,kan tapi aku mau menikah yah,masak bunda nggak mau menyempatkan untuk datang ke pernikahan aku.kenapa yah,aku ini anaknya bunda,bahkan setelah aku kembali dari turki bunda tidak menemui aku dan tidak menanyakan kabar aku sekalipun,bahkan hanya dengan televon,apa bunda nggak sayang sama aku yah,apa bunda sesibuk itu?”kata azma merasa aneh dengan situasi ini,dia mau menikah tapi bundanya nggak bisa dateng.azma sudah menangis sejak tadi pada saat ayah ngomong kalau sang bunda nggak bisa datang di pernikahanya.

“bu bukan gitu nak,bunda”kata ayah mencoba menjelaskan ke azma namun langsung di potong oleh azma.

“abang,katanya mau urus surat ke KUA jadinya kapan?”kata azma memotong perkataan sang ayah,memang tidak sopan tapi azma sedang emosi saat ini.

“eh ee ayo,sekarang juga bisa”kata dino keget tiba-tiba azma memanggilnya.

Akhirnya azma,azmi,dino ahkam pergi ke KUA untuk mengurus surat-surat pernikahan azma dan azmi.

Di dalam mobil azma hanya diam saja,azma yang biasanya ceria dia sekarang menjadi pendiam.dino juga tidak bisa menghibur sang adik,takut kalau sang adik masih emosi.

Acara pengurusan surat-surat serta foto sudah di  lakukan oleh azmi dan azma.sekarang mereka semua sudah sampai di depan rumah.saat ini sudah waktunya untuk  makan malam.

“eh udah sampai nak sini makan”kata ayah melihat azmi,azma,dino dan ahkam sudah sampai.

“bang anterin ke kamar aja ya.”kata azma.mungkin emosinya sekarang masih belum pulih,batin dino.

“kamu  makan dulu dek,kamu kan belum makan.”kata dino sambil mengusap tubuh adiknya.

Azma tidak menjawab,ia melepaskan tangan sang abang dari dorongan kursi rodanya lalu dia mendorong kursi rodanya sendiri menuju kamarnya .semua orang menghela nafas kasar melihat sikap azma saat itu.

“ayah yang sabar ya yah,mungkin azma masih  emosi,biar nanti dino yang coba bicara dengan azma.”kata dino melihat sang ayah hanya diam melihat kamar sang anak yang sudah telah tertutup rapat.

Selesai makan dino masuk ke kamar azma yang kebetulan tidak di kunci.dino melihat azma berdiri di pinggir jendela kamarnya tanpa kursi roda,dino tersenyum melihatnya.

“alhamdulillah kamu sudah bisa jalan dek”kata dino,sebenarnya azma tahu sang abang sudah masuk ke kamarnya tapi dia tidak menoleh ke arah abangnya sama sekali.

“dek,kamu nggak boleh begini sama ayah dan bunda.ayah tadi sampai nggak nafsu makan dek,kamu jangan diami ayah terus,kamu juga harus makan nanti kamu sakit,masak calon pengantin sakit”kata dino,namun azma tidak menoleh ke arahnya sedikitpun.

“bunda itu bekerja untuk kita dek,perusahaan ayah tahun lalu nyaris bangkrut dan alhamdulillah dapet pertolongan dari butik bunda.dan karena itu bunda terikat kontrak dengan orang singapura,makanya bunda nggak bisa datang ke pernikahan kamu,abang minta kamu bisa mengerti.abang nggak mau kamu enyesal dek,kamu mau ayah sakit,atau bahkan”kata dino terhenti ketika azma keluar tanpa bicara sedikitpun dengan dino.

Dino mengikuti arah azma berjalan,ternyata azma menuju ke lantai atas,dino sempat takut kalau sang adik belum kuat naik tangga,tapi alhamdulillah azma sampai di atas dengan aman.ternyata azma menuju ke kamar ayahnya.

“assalamualaikum ayah”kata azma ketika memasuki kamar sang ayah.

“waaikumsalam azma,sini nak”kata ayah menepuk tempat duduk di sampingnya,lalu azma berjalan menuju sang ayah,dan duduk di samping sang ayah.

“ayah maafin azma ya,azma nggak bisa memahami kondisi bunda yang sedang sibuk,bang dino tadi sudah menjelaskan semuanya tentang bunda dan perusahaan ayah yang nyaris bangkrut tapi ditolong dengan butik bunda,dan karena itu bunda terikat kontrak dengan orang singapura,sehingga bunda tidak bisa pulang ketika pernikahan azma.ayah maafin azma yah”kata azma kemudian memeluk sang ayah.

“sudah nak,ayah sudah memaafkan kamu,kamu jangan nangis,nanti kan nggak enak kalau azmi melihat mata kamu sembab”kata ayah sambil menoel pipi azma dari luar cadarnya.

azma langsung melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya
”ayah masih aja godain azma.”kata azma

“eh iya,kamu sudah nggak pakai kursi roda,kaki kamu sudah kuat”kata ayah mengingat tadi azma menuju ke kamarnya yang berada di atas tidak menggunakan kursi roda.

“alhamdulillah yah,tadi azma coba jalan nggak pakai kursi roda,walaupun masih butuh pegangan,tapi alhamdulillah sudah lebih kuat  dari kemarin-kemarin”kata azma karena tadi dia di kamar mencaba untuk latihan sendiri dan alhamdulillah sudah bisa jalan,walaupun butuh pegangan.

“alhamdulillah,kalau gitu tetap jaga kesehatan ya.oiya tadi kamu kan belum makan,kamu sudah makan belum?”kata ayh kepada azma sambil mengusap kepala azma.

“belum yah,tadi bang dino bawain makanan buat azma tapi belum azma makan,kalau  begitu azma kebawah dulu ya yah,mau makan.”kata azma dan di angguki oleh ayah,lalu azma keluar dari kamarnya ayah.

Ke esokan harinya ketika semua sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan.

“alhamdulillah”kata semunya ketika sudah selesai sarapan.

“semuanya,maaf atas perilaku azma kemarin ya,azma kemarin emosi.”kata azma ketika semua sudah selesai sarapan.

“nggak papa kok dek,mungkin karena efek capek dan juga mood yang nggak baik,makanya kamu sampai emosi”kata syafa.

“iya nak,kami juga faham perasaan kamu kemarin,kami semua sudah memaafkan kamu kok,iya kan?”kata abah lalu dia angguki oleh semua yang ada di sana.

SKIP.

Percepat,satu hari sebelum pernikahan azmi dan azma.

Karena azmi dan azma tinggal dalam satu lingkungan,jadi azma di pingitnya tidak boleh keluar dari kamar,takut nanti ketemu sama azmi.untuk segala keperluan dari azma itu di bantu oleh desta dan syafa.

“aduh aku bosen di kamar,emang kalau nggak di pingit nggak boleh ya.mana nggak boleh keluar dari kamar lagi,kan juga nggak ada di dalam syariat islam.”kata azma sebal,karena sejak kemarin ia berada di dalam kamar,dan tidak ada kegiatan apapun,mana dia masih dalam masa haid,jadi mengaji pun tidak bisa.

“apa aku keramas sekarang aja ya?kan juga sudah bersih”akhirnya azma pergi ke kamar mandi untuk bersuci.

Semua tenda dan segala persiapan untuk acara esok sudah sudah terpasang di  halaman rumah azma.azma hanya bisa melihat itu dari jendela kamarnya yang ada di atas.sewaktu azma masih duduk di kursi roda waktu lalu,dia berada di kamar bawah,dulunya  kamar  tamu,namun setelah bisa berjalan lagi.azma kembali ke kamarnya yang ada di atas.

“gimana rasanya mi,deg degan endak”kata dino ketika sedang duduk-duduk dengan azmi dan juga ahkam di kursi depan.

“deg degan sih kak.tapi sudah hafal kok lafadz ijab qobulnya”kata azmi dengan senyum bahagia yang ada di bibirnya.

“nggak nyangka yang dulunya sahabat sejati malah jadi saudara sejati”kata ahkam mengingat sebentar lagi dirinya,dino dan azmi akan menjadi saudara

terikat cinta azma azmi❤[tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang