"azma kamu harus ikhlas,kamu nggak boleh lemah,kamu harus kuat kamu pasti kuat azma,kamu pasti kuat"ucap azma menyemangati dirinya sendiri,ia memutuskan untuk kebali ke ruangan pribadi azmi untuk menenangkan dirinya.
Setelah acara selesai,azmi dan dita tetap berada di masjid sejenak,azmi baru menyadari kalau azma tidak ada di sini.
"eh iya,kemana azma ya dari tadi nggak kelihatan"ujar azmi dalam hati sambil celingak-celinguk mencari keberadaan azma.
"cari siapa,mas"ujar dita,agak ragu untuk memanggil azmi dengan sebutan mas,azmi pun menjadi aneh lantaran ada wanita lain yang memanggil mas selain rara adiknya dan azma istrinya.
"aku mencari azma,dia sendari tadi tidak terlihat"ujar azmi.
"mas azmi boleh pergi cari mbak azma kok,aku mau kembali ke asrama lagi"ujar dita sambil berdiri hendak meninggalkan azmi.
"tadi aku sudah perintahkan salah satu santri wati untuk mengemasi barang-barangmu untuk di pindahkan di ruangan saya,mulai sekarang kamu tinggal di sana,saya akan membagi waktu seadil-adilnya antara kamu dan azma."ucap azmi sambil sejanak memandang wajah dita.
"iya mas"ujar dita kembali.
Azmi berjalan mendahului dita,tapi dita dengan inisiatifnya sendiri mengikuti azmi di belakangnya,ternyata azmi menuju ke ruanganya,dita tidak ikut masuk.memang tempat itu tepatnya bukan sebuah ruangan, tapi sebuah rumah yang sudah lengkap perabotnya,tapi dita tidak enak masuk ke dalam rumah itu,lantaran di depan pintu ada sepasang sepatu wanita yang kelihatanya sepatu azma.
Di dalam ruangan.
"assalamualaikum"ujar azmi sambil membuka pintu dan memasuki ruangan.
"waalaikumsalam"ujar azma sambil duduk di sofa yang sudah tersedia.
"kamu tadi kenapa pergi tiba-tiba dan tidak pamit dengan mas,azma?"ujar azmi kepada azma yang tengah menyajikan secangkir teh di hadapan azmi.
"aku tadi mau ke toilet mas,tapi toilet masjid sedang di gunakan,jadi aku kesini untuk buang hajat,dan lagian masak cuman ke toilet saja aku harus pamit sih"ujar azma,azma berbohong kepada azmi lantaran ia tidak mau azmi merasa bersalah,kalau azma bercerita kalau ia tak sanggup melihat azmi berjalan dengan istri barunya.
"maafkan azma ya mas,azma terpaksa bohong ke mas,azma minta maaf"ujap azma dalam hati.
"eh iya,dita kemana?,kenapa dia tidak datang bersama mas?"ujar azma,azmi pun baru menyadari bahwa dita tidak ikut masuk denganya.
"tadi dia berjalan di belakang mas,mungkin dia ada di luar sekarang"ujar azmi.
"mas kok nggak di ajak masuk sih"ujar azma sambil beranjak keluar untuk menghampiri dita.
"dita kamu kok nggak masuk,ini sekarang kan juga rumah kamu,ayo masuk"ujar azma ketika melihat dita duduk terdiam di kursi teras.
"nggak papa mbak,dita disini saja,lagian udaranya enak banget jadi dita lagi kepingin disini saja,mbak masuk saja temani mas azmi."ujar dita,ada sebuah rasa di hati azma ketika mendengar dita memanggil azmi dengan embel-embel 'mas',namun ia tidak bisa melarang itu,karena dita punya hak untuk memanggil azmi demikian.
"sudah masuk saja,mbak habis ini juga mau pulang ada sesuatu yang mbak harus kerjakan di rumah"ucap azma,azma tau bahwa dita tidak mau masuk lantaran tidak enak hati denganya.akhirnya dita mengikuti perintah azma untuk masuk ke dalam.
"nah kamu duduk"ucap azma kemudian ia mengambil tasnya.
"mau kemana kamu?"ucap azmi,baru azma mau pamit azmi sudah menanyai nya terlebih dahulu.
"aku harus pulang mas,ada sesuatu yang harus aku kerjakan,aku sudah pesan taksi online jadi mas tenang saja"ucap azma samabil meraih tangan azmi untuk ia cium.
"mas anterin aja ya,nggak aman naik taksi online tau"ujar azmi,biasa dia memang sangat over protektif kalau tentang azma.
"sudah mas tenang saja,aku akan baik-baik saja,mas di sini saja temani dita."ucap azma.
"assalamualaikum"ucap azma kembali.
"waalaikumsalam"ucap azmi dan dita.
Sesampainya di rumah,azma langsung pergi ke kamarnya dan menguncinya dari dalam,dia menangis tersedu-sedu di dalam,hingga desta yang sedang menidurkan balqis pun bendengar bahwa azma sedang menagis.desta merasa kasihan dengan adiknya itu,namun tidak ada hal yang bisa ia lakukan untuk adiknya itu.
"ya Allah ada apa dengan hatiku,kenapa hatiku rasanya sakit sekali,rasanya hamba tak kuat menahanya ya Allah,hamba yang telah mengambil keputusan ini artinya hamba juga harus menerima konsekwensinya,bantu hamba ikhlas ya Allah,bantu hamba.hamba merasa tidak sanggup melihat suami hamba bersama dengan wanita lain,bahkan jika wanita itu adalah wanita yang hamba minta untuk dinikahi suami hamba,tapi hamba hanyalah wanita akhir zaman ya Allah,hamba tak sekuat bunda aisyah,bunda fatimah,bunda khodijah atau wanita-wanita yang sangat mulia di zaman rosulullah ya Allah,bantu hamba agar hamba bisa menerimanya dengan ikhlas,aamiin"ucap azma di dalam doanya tetap dalam tangisnya.
Selesai azma sholat ia hendak mengirim pesan kepada azmi.
"assalamualaikum suamiku,mas sekarang tidur di pesantren saja dulu ya,temani dita ia lebih butuh mas dari pada azma,azma di rumah juga ada mbak desta,bang dino,juga balqis,jadi masih ada yang menjagaku,mas tidak perlu menghawatirkan azma.sayangi dita seperti mas menyayangi azma,lindungi dita seperti mas melindungi azma,jaga dita seperti mas menjaga azma,cintai dita seperti mas mencintai azma,mas harus adil dalam segala hal untuk azma dan dita.salam sayang dari azma.pesan dari salah satu istrimu"pesan yang tertulis dari azma untuk azmi,yang ia beri emoticon love di akhir pesan,azmi membuka tepat setelah ia memakai jaketnya hendak pulang menuju kerumahnya.
"pesan dari salah satu istrimu,kata-kata yang sangat menyakitkan"ucap azmi dalam hati.
"iya istriku,bidadari syurgaku,aamiin"balas azmi ia kirim ke azma.
KAMU SEDANG MEMBACA
terikat cinta azma azmi❤[tahap Revisi]
Fanficseorang gadis yang telahir dari sebuah keluarga yang sangat menyayanginya.dia pernah pacaran,tetapi dia juga langsung menerima dampak pacaran pada saat itu juga.yaitu nyaris di perkosa oleh pacarnya sendiri karena tertangkap tengah selingkuh dengan...