“saya mau mengkhitbah azma,sekaligus melamarnya,saya sudah bersitikhoroh dan saya mantap untuk memilih azma sebagai pendamping hidup saya di dunia dan di akhirat”kata azmi sambil mengeluarkan kotak berbentuk love dan terbalut kain merah itu.
Lalu azmi pun membuka kotak itu dan ternyata di dalam kotak itu ada sebuah cincin yang tadi azmi beli di depan bandara.
“jadi maksud kamu membelikan calon istri kamu itu azma mi?”kata dino karena tadi dia sudah berburuk sangka dengan laki-laki yang selalu memakai peci itu.
“iya lah kak,mau siapa lagi”kata azmi sambil tersenyum ke arah dino.
“gimana dek ada yang lamar kamu tuh”kata dino sambil menggoda adiknya,sudah hampir 7 tahun dia tidak menggoda adik perempuanya itu.
“mmm saya nggak tahu,saya nggak bisa jawab sekarang,saya harus tanya ke ayah,bunda dan Allah”kata azma dengan dia menatap sang abang karena dia tidak berani menatap azmi.
“kalau masalah orang tua,tadi saya sudah izin dan beliau mengizinkan”kata azmi dengan senyum manis di bibirnya.sontak itu membuat dino dan azma terkejut se niat itu azmi melamarnya.
“mm tapi dengan Allah saya belum meminta izin,gini deh nanti 2 hari setelah di Indonesia saya akan memberi jawaban ke kak azmi”kata azma,sebenarnya dia juga punya rasa yang sama dengan azmi tapi dia tidak boleh gegabah dalam memilih jodoh.
“silahkan,tapi kamu terima yah,walaupun kamu nolak lamaran saya,jangan lepaskan benda ini dari jari saya”kata azmi sambil menyodorkan kotak cincinya ke dino untuk di pasangkan di jari azma.
“nanti saja kak azmi,setelah saya memberikan jawaban baru saya menerima cincin pemberian kak azmi”kata azma melihat dino mau memasangkan cincinya di jari azma.
“sudah,kamu pakai saja,saya akan sangat senang jika kamu memakai cincin itu”kata azmi melihat azma menolak untuk di pasangkan cincin itu.
“jangan kak,nanti saja menunggu keputusan saya”kata azma menolak lagi,dino yang melihat kedua adiknya berdebat begitu jengkel sendiri.
“udah ah lama”kata dino sambil sedikit menarik tangan azma lalu di pasang lah cincin itu di jari manis azma.
“alhamdullilah pas”kata azmi melihat cincin yang dia beli tadi sudah melingkar di jari manis azma dan ukuranya pas.
“Dari tadi gini kan enak, nggak usah ribet-ribet”kata dino melihat cincin yang tadi di perdebatkan sudah melingkar di jari azma.sedangkan azma sendiri dari tadi menahan malu karena sang abang,mungkin pipi dia sekarang sudah sangat merah.
“oiya kita pulang sekarang saja yuk,adek rindu semua yang ada di indonesia”kata azma antusias sambil mencoba untuk duduk lalu dibantu oleh dino karena azma merasa dirinya masih lemas.
“emang sudah boleh sama dokter?”kata dino melihat kondisi adiknya yang baru sadar dari koma selama 2 tahun.
“kata dokter kemarin kondisi adek sih sudah stabil,tinggal pemulihan aja”kata azma karena memang dokter kemarin berbicara begitu.
“okelah kalau begitu kita siap-siap dulu”kata dino sambil beranjak keluar untuk mencari kursi roda untuk ia pinjam at au ia beli demi keperluan sang adik.
“assalamualaikum”kata orang sambil membuka pintu,terlihat perempuan mendorong kursi roda kosong memasuki ruangan azma.
“fatimah”kata azma,fatimah adalah perawat yang telah merawatnya selama dia koma,sekaligus orang yang telah menabraknya.
“siapa dia dek”kata dino melihat wanita yang di panggil fatimah oleh sang adik.
“perkenakan bang,dia fatimah perawat di rumah sakit ini,yang adik ceritain tadi”kata azma menggunakan bahasa indonesia,yang tidak di mengerti sama sekali oleh fatimah dia hanya senyum-senyum saja.
“ohh terima kasih telah menjaga dan merawat adik saya”kata dino berterima kasih kepada wanita berdarah mesir bernama fatimah itu dengan menggunakan bahasa inggris.
“sama-sama”kata fatimah sambil membungkukkan sedikit badanya.
“azm,saya bawakan baju ganti untuk mu,saya tau kamu mau pulang ke indonesia,jadi kamu perlu baju untuk ganti,mari saya bantu di kamar mandi.”kata fatimah sambil menggunakan bahasa mesir dengan sangat fasih dan lancar,ya iya lah masa dia nggak lancar dengan bahasa nya sendiri.
“terima kasih,seharusnya kamu tidah perlu repot-repot saya bisa membelinya ketika perjalanan pulang nanti”kata azma dengan bahasa turki yang muai lancar juga.sedang kedua wanita itu mengobrol kedua laki-laki itu malah bengong karena tidak faham atas apa yang di obrolin oleh kedua wanita itu.
“adek mau ganti baju dulu bang,bisa bantu adek ke kursi roda soalnya badan adek masih lemes.”kata azma,karena dia sudah berusaha untuk menurunkan kakinya tapi dirinya masih sangat lemas,jadilah dino yang mengangkat tubuh azma di kursi roda,lalu di doronglah kursi roda itu ke kamar mandi oleh fatimah.
Sekitar 15 menit lalu kedua wanita itu keluar dari kamar mandi dengan azma yang memakai baju hitam khimar maron lengkap dengan cadarnya yang berwarna hitam pula.
“udah bang,adek udah siap untuk pulang ke indonesia”kata azma,dia sudah tidak sabar bertemu dengan kedua orang tuanya.
“mm boleh saya bertanya dimana kasirnya?saya mau membayar administrasinya”kata dino bertanya kepada fatimah menggunakan bahasa inggris.
“oohh tidak perlu,semua biaya sudah di tanggung dengan kartu pegawai saya,jadi tidak perlu bayar administrasi, dan juga saya telah membelikan kursi roda ini untuk keperluan azma”kata fatimah,karena ia merasa bertanggung jawab atas kondisi azma,kerena kondisi azma sekarang sebagian juga karena ulahnya.
“tidak,saya akan melunasi biaya perawatan rumah sakit adik saya,karena itu tanggung jawa saya”kata dino karena takut terlalu merepotkan fatimah.
“sudah tidak papa,karena kondisi azma begini juga karena saya,saya sudah menabrak azma”kata fatimah menunduk,dia siap untuk di marahin,bahkan diapun siap kalau seumpama keluarga azma akan melaporkanya ke polisi.
“saya sudah tau kok,azma sudah menceritakanya ke saya,kalau memang kamu mau menggung biaya adek saya,ya sudah tidak masalah terimakasih”kata dino akhirnya karena dino takut melukai hati fatimah.
“iya saama-sama”kata fatimah juga.
“fatimah,terima kasih ya selama ini sudah menjaga saya selama saya koma,saya tidak tau harus ngomong apalagi sama kamu,intinya saya berterima kasih,saya akan pulang ke indonesia sekarang sekali lagi terima kasih”kata azma dengan menggenggam tangan fatimah.
“iya azma sama-sama kamu hati-hati ya”kata fatimah.
“iya fatimah,assalamualaikum”kata azma lalu kursi rodanya di dorong oleh dino dan di samping dino ada azmi.
“waalaikumsalam”kata fatimah sambil tersenyum melihat pasien yang ia rawat selama dua tahun ini sudah sembuh.
Di indonesia(di purwakarta)
Abuya,umi,ayah,ahkam,aban,alwi,syafa,desta sudah berkumpul di rumah ayah.mereka semua sedang mampersiapkan acara untuk menyambut azma.yang perempuan kebagian untuk memasak makanan kesukaan azma dan yang laki-laki menyiapkan untuk mendekorasi ruang tamu.“huek,huek,huek” desta di dalam kamar mandi mual ketika ia mencium bau wortel yang di potong.
“kamu kenapa des,kamu sakit?”kata umi melihat dari tadi wajah desta pucat.
“nggak tau umi,mungkin masuk angin”kata desta sambil duduk di kursi makan.
“kamu telat nggak datang bulan nya?”kata syafa menduga bahwa adiknya itu tengah hamil.
“i iya sih mbak aku telat”kata desta gugup.
“kalau gitu kamu cek aja dulu,mungkin kamu ngisi searang?”kata bunda dengan senyum-senyum.
“iya umi sebentar saya mau ke atas dulu ya,mau cek,soalnya alatnya ada di kamar”kata desta pamit ke atas.
“iya silahkan.”kata umi dan syafa.
10 menit desta ke atas,lalu dia turun lagi dan langsung menuju ke dapur untuk memperlihatkan hasil tesnya ke umi dan syafa.
itu seharusnya up kemarin.eh kemarin lupa nggak ke up.maaf ya.kemarin nggak up.tapi sekarang nggak up lagi soalnya author sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
terikat cinta azma azmi❤[tahap Revisi]
Fanficseorang gadis yang telahir dari sebuah keluarga yang sangat menyayanginya.dia pernah pacaran,tetapi dia juga langsung menerima dampak pacaran pada saat itu juga.yaitu nyaris di perkosa oleh pacarnya sendiri karena tertangkap tengah selingkuh dengan...