59.AKAD NIKAH

1.1K 68 20
                                    

"alhamdullillah"ujar azma sambil mencium pungung tangan azmi.

"maafin mas ya sayang"ujar azmi sambil mencium tangan azma yang sendari tadi ia genggam.

"perihal apa mas minta maaf ke azma?"ujar azma,ia masih bisa sesantai itu menghadapi azmi.

"perihal mas yang akan menikahi dita,mas merasa mas sudah mengkhianati kamu,mas merasa sudah ingkar janji kepada ayah dan bunda untuk selalu menjaga kamu"ujar azmi,ia mengatakan itu sambil memandang dalam mata azma yang masih terlihat basah,melihat itu azmi ikut meneteskan air matanya.

"mas,itu kan atas nasihat dari azma,jadi azma juga harus menerima konsekwensinya,kalau mas tadi melihat azma menangis waktu berdoa,itu karena azma mencoba untuk khusuk mas,mas azmi nggak perlu cemas soal itu,azma nggak papa kok,azma kan sudah bilang kalau azma ikhlas.memang mas kapan mau melaksanakan akadnya?"ujar azma,ia mencoba sekuat mungkin untuk tidak menangis ketika melihat azmi menangis.

"besok mas sudah mulai mengurus suratnya,InsyaAllah lusa akan di laksanakan akadnya,di masjid pesantren."ujar azmi,kali ini ia berdiri dan menuju kamar mandi untuk menghentikan obrolan tentang hal ini dengan sang istri.

Skip,saat ini adalah hari dimana azmi dan dita melaksanakan ijab-qobul di masjid pesantren.

"kamu di sini saja ya sayang,di dalam juga nggak ada banyak orang,cuman aku,dita,orang tua dita, penghulu dan kedua saksi jadi kamu di sini saja ya"ujar azmi meminta azma untuk tetap berada di ruangan pribadinya.

"aku mau menemani dita di sana mas,udah nggak papa aku ikut dengan mas,aku mau menyaksikan mas mengucapkan ijab qobul"ujar azma,bukanya apa azmi cemas kalau sampai ia tidak bisa melafalkan ijab qobul dengan lancar lantaran tak tega dengan azma.

"ya sudah,kalau itu mau kamu,ayo kita ke masjid mereka sudah menunggu di masjid"ujar azmi,azma hanya menganggukan kepalanya.

"ya Allah beginikah rasanya mengantar suami ke tempat ijab-qobul,ini sakit..sakit sekali,kuatkan hati hambamu ini ya Allah kuatkan hamba"ujar azma dalam hati ketika ia menuju ke masjid pesantren dengan berjalan bergandengan di samping azmi.

"ya Allah terbuat apa sesungguhnya hati istriku ini,bisa-bisanya ia tegar ketika mengantarkan sang suami untuk pergi ketempat ijab qobul tanpa meneteskan setetes air matapun,hamba malu terhadap istri hamba ya Allah,hamba malu"batin azmi sambil melihat mata azma yang terlihat seperti tidak ada kesedihan sama sekali.

"mas kalau begitu,azma mau ke ruangan dita dulu ya,azma mau temani dita,pasti dia sangat grogi saat ini"ujar azma,azmi tidak bisa berkata apapun ia hanya mengangguki perkataan azma lalu ia masuk menuju ketempat penghulu dan para saksi duduk.

Di ruangan dita.

"assalamualaikum"ujar azma sambil membuka perlahan pintu ruangan itu.

"waalaikumsalam,ustadzah"ujar dita lalu menghampiri azma untuk mencium tanganya.

"alhamdulillah seenggaknya calon maduku adalah orang yang sopan dan cantik"ujar azma kepada dita untuk mengurangi kecanggungan,lain dengan dita ia merasa bahwa hati sang ustadzah telah ia sakiti saat ini.

"maafin dita ustadzah,dita nggak maksud untuk merebut ustadz azmi dari ustadzah,ustadzah sudah sangat baik kepada dita,dita sangat merasa bersalah ustsadzah,maafin dita jika dita melukai hati ustadzah"ujar dita sambil bertekuk lutut di depan azma,azma sudah mencoba untuk mencegahnya tapi dita tetap pada posisinya.

"hei sudah-sudah,kamu tidak perlu merasa bersalah,ini semua adalah usulan dari saya,itu artinya saya harus menerimanya,kamu gadis yang baik dita,dan kamu beruntung bisa hamil,lain dengan saya yang sampai sekarang masih belum di karuniai anak."ujar azma,berkata demikian ia sudah tidak dapat menahan air matanya,melihat ustadzahnya menangis dita pun ikut menangis.

"hei,kamu jangan nangis,nanti mata kamu sembab,sudah-sudah kamu siap-siap,habis ini mas azmi akan kesini untuk menjemput kamu,mbak mau keluar dulu mau menyaksikan mas azmi ijab qobul,dan satu,biasakan memanggil dia mas dan memanggil aku mbak oke?"ujar azma sambil mengusap air mata yang jatuh di pipi gadis mungil itu dan keluar menuju tempat ijab qobul

Di tempat ijab kobul.

"saudara azmi bin ulil al-absor,saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya dita kinasih binti sudirman dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai"ayah dita berucap

"saya terima nikahnya az.."azmi hampir saja menyebut nama istrinya tapi segera ia sadari.

Azma mendekat ke arah azmi,lalu mengambil tangan azmi dan ia cium.

"aku ikhlas"ujar azma sambil mengangguk,azmi pun ikut mengangguk.

"bisa kita lanjutkan"ujar bapak penghulu.

"bisa pak"ucap azmi.

"saudara azmi bin ulil al-absor,saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya dita kinasih binti sudirman dengan maskawin seperangkat alat sholat di bayar tunai"

"saya terima nikah dan kawinya dita kinasih binti sudirman dengan maskawin tersebut di bayar tunai"azmi mengucapkan kalimat tersebut dalam satu tarikan.

Saat ini azmi menuju ke ruangan dita untuk menjempunya,azma memandang punggung azmi yang tengah berjalan menjauhinya,ia tersenyum sakit sekali di balik cadar.

Azmi keluar dengan menggandeng tangan dita yang hanya sebahu dari tinggi azmi.azma tak bisa membendung air matanya,ia tak mau azmi melihatnya menangis,azma dengan hati-hati meninggalkan masjid dan menuju ke toilet.

"asstagfirulahhal'adzim, asstagfirulahhal'adzim, asstagfirulahhal'adzim"azma beristigfar sambil memegangi dadanya dan menangis di dalam toilet masjid,ia merasa sangat sakit hati melihat pujaanya menggandeng tangan wanita lain,walaupun itu atas nasihatnya sendiri.

"azma kamu harus ikhlas,kamu nggak boleh lemah,kamu harus kuat kamu pasti kuat azma,kamu pasti kuat"ucap azma menyemangati dirinya sendiri,ia memutuskan untuk kebali ke ruangan pribadi azmi untuk menenangkan dirinya.

terikat cinta azma azmi❤[tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang