Part ini mengandung dua tempat yang berbeda, dengan kejadian yang sama.
Intinya baca dulu aja ya
Makasih
***
Kayra berjalan sendiri di sebuah koridor sekolah, ia akan pergi ke toilet. Namun, di tengah dirinya sedang berjalan, tiba-tiba seorang lelaki menghalanginya.
"Eits!" Kayra tadi hendak jalan ke sisi lain, tetapi lelaki itu masih menghalanginya.
"A.. Aku mau ke sana!" Kayra kembali berjalan, tetapi lagi-lagi lelaki itu menghalangi Kayra.
"Lo murid baru ya?" tanya pemuda yang terkesan tampan, dan sifat bad boy. Dia juga terkenal di sekolahan ini, bahkan siswi yang paling centil, dan caper di sekolah ini, Tara. Dia sering sekali memanggil lelaki ini sebagai kekasihnya. Namun, lelaki ini tak pernah peduli dengan apa yang dibicarakan Tara. Pemuda ini tak lain, Erland Reonaldo. Dia anak IPA kelas 11.
"I.. Iya," jawab Kayra.
"Cantik!" ujar Erland seraya memegang pipi Kayra. "Sayangnya, rambut sama kacamata tebel ini menghalangi kecantikan lo!" tanganya beralih memegang rambut Kayra yang dikepang itu.
Kayra mundur sedikit dan menunduk ketakutan.
"Ouh, ayolah, sini gak usah malu-malu sayang!" Erland menggoda Kayra, membuat Kayra tambah ketakutan. Erland berjalan mendekati Kayra.
Di tempat yang berbeda, Disha tengah berjalan sendirian di koridor sekolah. Langkahnya melambat ketika pirasatnya mengatakan ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.
Dan saat Disha berbalik, tidak ada siapa-siapa di belakangnya. Disha tersenyum miring. "Oh.. Jadi ada yang mau main-main sama Disha Claralisya!!!" batin Disha seraya tersenyum licik.
Disha segera pergi dengan cepat.
"Loh, mana Disha?" ujar seorang lelaki yang sedari tadi mengikuti Disha. Tak lain dan tak bukan, ia Arkan.
"Lah, dia bisa ngilang secepat ini?" Arkan celingukan dan merasa heran. Ia masih tak menyangka, Disha bisa menghilang secepat itu. "Cenayang kah dia?" lanjutnya masih terlihat heran.
Disha kini berada di belakang Arkan, sebelumnya ia mengumpat di dalam perpustakaan yang kebetulan posisi mereka dekat dengan perpustakaan.
Disha menepuk-nepuk bahu Arkan.
"Hah!" kejut Arkan, ia lalu menelan ludahnya. "Apa jangan-jangan ini makhluk gaib, tadi kan Disha ilang-"
"Anjir!!" Disha mendorong Arkan kesal. "Udah manggil gue cenayang, sekarang lo manggil gue makhluk gaib!" kesal Disha.
"Haha.. Habisnya sih lo ngilang tiba-tiba, muncul tiba-tiba." ucap Arkan.
Disha mendelik kesal lalu melipat kedua lengannya dan ditaruh di depan dada. "Ngapain sih ngikutin gue?" tanya Disha.
"Nggak, gue gak ngikutin lo, gue itu lagi ngikutin cewek paling cantikkk.. Di sekokah ini!" puji Arkan.
"Gue pikir lo ngikutin gue!" lirih Disha sembari kembali jalan hendak meninggalkan Arkan. Namun, lengannya ditahan Arkan, membuat langkah Disha terhenti.
"Mau kemana sih, buru-buru amat?!" tanya Arkan.
Disha melihat lengannya yang dipegang Arkan, lalu ia beranjak menatap sinis kepada Arkan.
"Lepasin tangan gue!" suruh Disha.
"Tidak semudah itu ketos!" ucap Arkan seraya tersenyum licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
Teen FictionDua gadis kembar yang terpisahkan sejak bayi, kembali bertemu ketika mereka sedang duduk di bangku SMA. Namun, pertemuan mereka tidak membuat mereka berdua sadar, jika sebenarnya mereka itu saudara kembar yang terpisahkan. Mereka hanya tahu, bahwa d...