Kayra sudah sadar. Setelah ia terjatuh dan tidak sadarkan diri tadi, ia segera dibawa ke rumah sakit. Sekarang dia berada diruang VIP.
Beruntung kecelakaan tadi tidak menyebabkan keparahan dalam diri Kayra. Dia hanya perlu istirahat, tapi sewaktu-waktu dia juga akan merasa pusing. Untung saja sekolah sudah mulai libur, dan Kayra tidak perlu lagi bertemu Tara selama beberapa minggu.
"Kay, lain kali kalau kamu mau turun atau mau ngelakuin apapun itu, kamu harus hati-hati, Mama khawatir jadinya kalau kamu kenapa-napa!" titah Bu Xandra seraya menyuapi Kayra.
"Iya, Mama!" jawab Kayra dengan mulut yang terpenuhi makanan. Sedangkan Pak Axandra hanya mengelus-elus punggung kepala putrinya.
Tok.tok.tok
Serempak, Kayra, Bu Xandra dan Pak Axandra, melihat ke arah pintu. Kayra melebarkan kedua bola matanya saat melihat orang yang sudah membuatnya celaka datang.
Iya, orang itu tak lain adalah Tara. "Permisi, Om, Tante! Kita temennya Kayra!" ujar Tara seraya masuk.
"Oh, masuk-masuk!" pinta Pak Axandra.
Tara, Dita, dan Astrid segera masuk.
"Ya sudah, kalian ngobrol-ngobrol aja dulu, Papa mau kebagian administrasi dulu!" ucap Papa.
"Mama juga mau ke suster dulu, nanyain obat kamu, gak pa-pa ya ditinggal sebentar?"
"Tapi, Ma!" Kayra melihat Tara Cs sekarang sedang memelototi Kayra, di belakang Pak Axandra dan Bu Xandra.
Kayra menelan ludahnya susah payah. "Pap-Papa sama Mama jang lama ya?"
"Oh, iya sayang, kita gak lama, kok! Kita tinggal dulu, ya?" pamit Bu Xandra sekalian keluar bersama sang suami.
Astrid berjalan ke depan pintu, dan berjaga-jaga di sana. Sedangkan Tara, dia berjalan mendekat seraya tersenyum jahat ke arah Kayra yang sekarang sedang mengepal selimutnya merasa takut. Dan Dita, ia siap dengan kameranya untuk merekam apa yang akan dilakukan Tara pada Kayra. Itu semata-mata untuk hiburan mereka saja.
Setelah berada di depan Kayra, Tara segera menarik rambut belakang Kayra. "Jangan teriak lo, kalau nggak gue bakalan makin buat lo sakit dari ini." ancam Tara.
"Hiks, sa-sakit, aku mohon lepasin aku, hiks."
"Hah, gue gak peduli!" ucap Tara penuh penekanan. "Cupu, lo harus inget baik-baik, ya? Kalau lo ngadu sama bokap, nyokap lo, gue gak segan-segan buat hidup lo hancur, sekalian bonyok lo gue ancurin! Karena gue ini Tara Caxandra, yang bebas lakuin apa pun. Ngerti lo?" lanjut Tara.
Kayra hanya terisak merasa kesakitan dibagian belakang kepalanya.
"Bonyok nya, si cupu dateng!" ucap Astrid memberitahu. Dengan segera, Dita mematikan kameranya dan Astrid berlari dan berdiri di samping Dita.
Sedangkan Tara segera memeluk Kayra, saat pintu ruangan dibuka.
"Cepat sembuh ya, Kay? Gue pulang dulu!" alibi Tara. "Lo harus senyum sekarang," lanjut Tara berbisik seraya mengancam.
"I-iya, makasih ya?" ujar Kayra.
Tara melepas pelukannya, seraya tersenyum licik. "Iya, sama-sama." jawab Tara.
"Eh, Om, Tante, kita pulang dulu ya?" pamit Tara.
"Iya, kalian hati-hati ya?" jawab Bu Xandra.
"Iya, Tante!" Tara Cs pun segera pergi meninggalkan ruangan ini.
"Temen-temen kamu baik, ya!" ujar Pak Axandra seraya mengambil duduk di sofa.
Kayra hanya tersenyum hampa mendengar seorang Tara dibilang baik oleh Papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
Ficção AdolescenteDua gadis kembar yang terpisahkan sejak bayi, kembali bertemu ketika mereka sedang duduk di bangku SMA. Namun, pertemuan mereka tidak membuat mereka berdua sadar, jika sebenarnya mereka itu saudara kembar yang terpisahkan. Mereka hanya tahu, bahwa d...