Disha dan Kayra masih berada di toilet sekolah. Untung jam istirahat belum menggema, kalau tidak, akan banyak siswi yang pergi ke toilet. Yah biasa, kebanyakan siswi ke toilet itu seperti Varnaz, hanya untuk mengaca dan membenarkan make up saja.
Kini mereka sedang melamun. Kayra melamun menatap dirinya di kaca, sedangkan Disha sedang menyandarkan tubuhnya, seraya bersedekap tangan, dan matanya terus menatap sisi wajah Kayra, seolah dirinya sedang menatap sisi wajahnya sendiri.
Di tengah terheningnya kedua saudara kembar ini, tampaknya satu di antara mereka berdua tak dapat menahan tawa, hingga tawanya meledak.
"Ppfftt... Hahahaha..." gelak tawa Disha lah yang pecah, membuat Kayra terkejut dan langsung tersenyum awkward tambah bingung, dan tentu saja merasa aneh.
"Ke-kenapa kamu tertawa?" tanya Kayra bingung.
Disha membuang napasnya perlahan, dan menghentikan tawanya. Disha menggeleng-gelengkan kepalanya, seraya berkacak pinggang. Tawa yang sempat Disha tenangkan, malah kembali pecah, karena Disha mengingat ucapannya tadi pada Kayra saat Disha bilang Kayra adalah jelmaan jelek dirinya.
"Hufft... Gue minta maaf, ya? Gue tadi udah kejam banget, udah bilang lo jelmaan jelek gue," ucap Disha.
"Oh, gak apa-apa, a-aku emang jelek, kok," jawab Kayra merendah.
Disha menggelengkan kepalanya. "Lo gak jelek, kok. Hanya saja, dandanan lo yang aneh. I mean, lo kurang gaya."
"A-aku gak bisa ka-kayak ce-cewek-cewek biasanya."
Mendengar jawaban Kayra, Disha hanya bisa mengangguk mengerti saja. "Eh, maaf lagi nih kalau gue ketus, cuman gue mau nanya, lo emang gagap?" tanya Disha penasaran.
"Eng-nggak kok," jawab Kayra cepat.
"Terus?"
"A-aku cuman merasa malu aja."
Disha mengangguk paham.
"Lo sering di bully Tara, ya?"
Kayra mengangguk sembari menunduk sedu, meratapi betapa kasihan dirinya yang selalu jadi bahan bullying murid-murid seperti Tara Cs.
"Lo tahu, gue yakin Tara itu jiwanya ke ganggu," ucap Disha penuh keyakinan, dengan raut wajah yang juga tampak kesal jika mengingat beberapa kali dirinya melihat Tara membully orang-orang, bahkan Disha saja sudah pernah diserang, beruntung Disha bisa melawan.
"Memangnya ke-ke ganggu ke-kenapa?" tanya Kayra.
"Yah, ke ganggu, agak gesrek gitu. Maksudnya, secara, kan, orang yang suka memberontak, rata-rata punya masalah keluarga. You know lah, anak broken home, untung gue kagak." Disha bergumam di akhir katanya, seraya mengelus dadanya merasa bersyukur memiliki Ibu seperti Ibu Aminah.
"Terus nih, ya. Gue udah cari tahu tentang dia, cuman dikit-dikit sih, katanya nyokap nya meninggal, dan itu karena bunuh diri. Kalau bokapnya sih gue masih gak yakin. Masalahnya ada yang bilang bokap dia kabur lah, nikah lagi sama yang lebih muda lah, ya kebanyakan bilang selingkuh, tapi ada juga yang bilang di penjara karena korupsi, bahkan ada yang bilang dipenjara karena pembunuhan. Gak ngerti lah gue, banyak banget informasi yang beda-beda di telinga gue," lanjut Disha mengoceh. Ya, Disha tahu itu dari beberapa siswi yang pengen banget maki Tara, namun mereka tahan dan memilih menyimpan dendam saja. Siapa tahu mereka bisa membalas perbuatan Tara Cs suatu saat nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
Teen FictionDua gadis kembar yang terpisahkan sejak bayi, kembali bertemu ketika mereka sedang duduk di bangku SMA. Namun, pertemuan mereka tidak membuat mereka berdua sadar, jika sebenarnya mereka itu saudara kembar yang terpisahkan. Mereka hanya tahu, bahwa d...