22. Teror

1.2K 115 7
                                    

"Ppfftt... Hahaa.." Kayra tertawa, membuat dahi Erland sengaja berkerut.

"Haha... Maaf, kak, bercanda," ucap Kayra setelah ia berhenti dengan tawanya yang tak jelas itu.

Erland menghela napas lega. "Bercanda aja lo, gue pikir gue punya kesalahan apa ampe lu sedingin itu sama gue, perasaan gue cuman nanya doang," katanya.

"Haha, iya maaf kak," lanjut Kayra.

Erland menyidik dengan serius wajah Kayra. Tak mau lagi rasa penasaran menumpuk dalam dirinya itu, Erland segera menanyakan hal yang sangat ingin ia tanyakan sejak lama.

"Kay, lo baik-baik aja, kan?" tanya Erland memulai kembali perbincangan.

Kayra menyatukan aslinya tak mengerti. "Maksudnya?" tanya nya balik.

"Ya maksudnya, gue heran sama lo, yang kadang lo suka berubah-ubah. Kadang lo–" Erland menggantungkan perkataannya.

Kayra tersenyum miring. "Cupu," ucap Kayra menyambung perkataan Erland yang terhenti itu.

"Aku cuman mau tahu, siapa saja sih yang masih peduli terhadap pembully–an, dan ternyata gak banyak, hanya beberapa," lanjut Kayra.

Erland tersenyum bangga. Benar-benar gadis ini ternyata hanya pura-pura saja, itu yang ada dipikiran Erland. Padahal, Kayra yang sekarang itu hasil didikannya Disha, jadi tentu saja Kayra bisa berubah.

"Aku gak salah nih pilih gebetan," goda Erland, membuat Kayra makin salah tingkah. Oke, sekarang aku-kamu–an aja.

Ting

Kayra melihat handphone nya selagi Erland sibuk memperhatikan dirinya dengan begitu lekat.

Disha Claralisya
Bel masuk gue tunggu di toilet

Kayxandra
Iya

Erland tiba-tiba merebut handphone Kayra dari tangan Kayra.

"Kalau lagi makan tuh, jangan mainin hape terus, apalagi cuek–in aku," ujar Erland.

Oke Kay, kamu harus jadi Disha jangan baper dulu

Kayra tersenyum awkward, lalu kembali melanjutkan makannya, dan membalas setiap ucapan Erland.

***

"Guys, gue ke toilet dulu," pamit Disha seraya beranjak dari duduknya.

"Gue ikut." Varnaz ikut berdiri.

"Gak usah." cegah Disha cepat. "Ma, maksud gue, lo gak usah ngaca di toilet aja, kalau lu mau ngaca di hape aja bisa, kan? Atau gak lu kan bawa cermin, di sana aja ya," lanjut Disha membujuk.

"Tapi kenapa, Sha, gue pengen ikut ah, nanti lu kenapa-napa lagi." Varnaz masih kekeh ingin ikut.

"Gak ah, Naz, udah lu ke kelas aja," titah Disha memaksa.

"Sha, lo kok jadi aneh, sih?" tanya Arkan tiba-tiba.

"Iya, Sha, semenjak lo pindah ke sini, lo jadi aneh tahu," tambah Varnaz menyetujui perkataan Arkan.

"Emang Disha aneh kenapa?" bisik Aldo pada Erik.

"Lah, mana saya tahu, saya kan ikan," balas Erik tidak serius, membuat nya mendapat tatapan sinis Aldo yang terlihat menggemaskan dan bukannya menakutkan.

KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang