01. P R O L O G.

96.6K 3.1K 23
                                    

Matahari hampir tenggelam di ufuk barat, ketika Dara meninggalkan lapangan volly yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Suhu udara yang panas tidak menghalangi kegiatan rutinnya bersama Ivan, hingga kaos yang dia kenakan kini sudah basah oleh keringat yang membanjiri tubuh langsingnya.

Namanya Dara Adelia Prameswari, panggilannya Dara. Gadis berparas cantik, tinggi dan langsing ini masih bersekolah di kelas XI di SMA De Lamba, sebuah sekolah swasta favorit di kotanya. Dara anak bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya seorang mahasiswa semester tujuh di kampus yang sama dengan Ivan...namanya Bayu Raditya.

Ivan...lengkapnya Ivander Hanggoro, memiliki tubuh atletis dengan tinggi badan 185 cm, cowok tampan, berhidung mancung, dengan alis tebal yang menaungi kedua matanya yang tajam, dan jika dia tersenyum akan tampak lesung pipit di kedua pipinya. Dia adalah putera kedua dari seorang pengusaha sukses di Jakarta dan seorang mahasiswa semester lima di sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di kota Dara. Saat ini Ivan tinggal di rumah kos milik kedua orangtua Dara yang berada di samping rumah tempat Dara tinggal.

Ivan adalah salah satu atlet bola volly di kampusnya dan sering memenangkan pertandingan volley antar kampus atau instansi. Di sela-sela kegiatan kampusnya, setiap hari Sabtu dan Minggu atau ketika liburan sekolah, Ivan berusaha menyediakan waktunya melatih Dara bermain volly.

"Ra..ntar malem kita keluar yuk!" ajak Ivan ketika mereka sudah sampai di depan pagar rumah Dara.

"Gak bakalan dikasih ijin sama mama mas", jawab Dara malas. "Lagian Mas Ivan gak kencan?"

Ivan sudah punya cewek sih...kayaknya teman kuliahnya juga. Selama ini hubungan Dara dengan Ivan sudah seperti adik kakak saja. Tapi terkadang ada terselip di hati Dara sedikiiiit rasa cemburu ketika tanpa sengaja memergoki ceweknya Ivan datang ke tempat kosnya. Dara memang telah jatuh cinta pada Ivan sejak SMP, tapi dia memendamnya karena rasa malu.

"Gisel lagi ada acara sama keluarga besarnya", jawab Ivan lirih.

"Kok Mas Ivan gak ikut?"

"Belum saatnya sih Ra"

"Kasiaaan...", Dara meledeknya yang dibalas oleh Ivan dengan menarik ujung hidung Dara...

"Ih apaan sih Mas! sakit tau!" Dara menepis jari Ivan

"Lagian...diajak keluar malah ngeledek.." Balas Ivan kesal..

"Aku mau di rumah saja mas, jaga rumah, mama sama papa ada undangan pernikahan anak sahabat papa...", ucap Dara sebelum membuka pintu pagar.

"Ya udah mandi sono! Entar aku apelin dah", ujar Ivan sekenanya. Dara menjulurkan lidahnya mengolok Ivan yang berlalu ke pintu pagar sebelah.

🌹T.B.C🌹

Kalo kalian suka jangan lupa kasih vote ya...🤗🤗

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang