Waktu terasa berjalan begitu cepat bagi orang yang lagi jatuh cinta atau berbahagia, begitu juga dengan yang dialami Galaxy dan Dara.
Kebersamaan mereka tidak pernah mengalami gangguan dari siapapun termasuk dari pihak ketiga, karena Galaxy sendiri sibuk menjalani ujian akhirnya. Begitu juga dengan Dara yang tidak terlalu menanggapi setiap berita hoax yang diluncurkan oleh cewek-cewek yang iri dengan hubungan mereka.
Hingga perjalanan cinta mereka harus diuji ketika Galaxy dengan berat hati mengambil keputusan untuk memenuhi keinginan mamanya dan meninggalkan Dara untuk sementara.
Kesedihan juga dirasakan oleh ketiga sahabat Galaxy..Toni, Alfian dan Ryan yang kini sedang berkumpul di kamar Galaxy yang luas. Kebersamaan mereka selama 6 tahun kini akan terpisahkan oleh jarak..
Suasana sedih membuat hati Galaxy terenyuh. Dia tidak bisa mengabaikan permintaan neneknya untuk menemaninya di sana. Kakeknya baru saja meninggal dan itu membawa kesedihan buat nenek dan mamanya.
"Sampai kapan kalian akan diam kayak gini bro?" Galaxy berusaha memecahkan keheningan di antara mereka.
Ketiganya berpandangan dan dengan kompaknya menghela nafas bersamaan. Galaxy terkekeh pelan melihat ulah ketiganya.
"Harusnya aku yang sedih meninggalkan kalian dan Dara, kenapa malah kalian yang manyun kayak gini?"
"Ya pokoknya sedih aja Gal...!" ucap Toni yang biasanya paling ramai di antara mereka berempat.
"Memang kalian kira aku gak sedih apa? Tapi mau gimana lagi...ada saatnya nanti kita kan bisa berkumpul lagi. Kalian juga bakal kuliah di tempat terpisah kan?"
Galaxy tahu kalo Alfian maunya masuk Akabri, Toni pingin jadi arsitek, Ryan pingin meneruskan usaha papanya juga seperti Galaxy yang akan ambil jurusan bisnis.
"Tapi kan masih di Indo juga Gal..masih banyak waktu untuk bisa bertemu..sedangkan kamu kan jauh!" keluh Alfian yang membuat Galaxy terkekeh lagi.
"Technologi udah canggih bro..kita masih bisa pakai zoom, skype untuk bisa ngobrol bareng kan? Lagian berapa bulan sekali aku juga pulang ke Indo", ucap Galaxy mencoba menenangkan teman-temannya yang membuatnya terharu karena ketulusan persahabatan mereka.
"Lantas Dara gimana ya Gal? Gak sedih gitu kamu tinggalin? Nanti kalo doi berpaling gimana?" tanya Ryan beruntun.
Galaxy tersenyum lebar, "Sedih sih sedih, tapi doiku mendukung ketika aku kasih penjelasan. Lagian percuma juga dong ada kalian kalo gak mau ikut jagain dia!"
Ketiganya berpandangan lagi dan Toni mengedikkan bahunya...
"Nanti kalo dia jatuh cinta sama aku gimana Gal?"Galaxy menggelengkan kepalanya dengan yakin.."kamu bukan tipe dia"
Toni terkekeh kecil..."Kamu lupa ya Gal..kalo tresno jalaran soko kulino?"
( Cinta karena terbiasa )"Kayaknya kebalikannya Ton..kamu deh yang bakal jatuh cinta sama dia", sela Alfian, tanpa Galaxy tahu sebenarnya Toni juga ada hati sama Dara.
Toni melotot ke arah Alfian...
Galaxy tersenyum lebar melihat reaksi Toni.. "Aku juga yakin Toni bukan pebinor Al"
Ryan mendengus....
"Sudahlah...Galaxy dengan masa depannya, kita dengan masa depan kita masing-masing. Yang penting kita saling menjaga komunikasi satu sama lain aja", ucap Ryan bijak, dia berusaha mengalihkan arah ucapan Alfian yang memang tahu tentang rasa yang dipendam Toni untuk Dara.
"Betul itu Yan, aku setuju..yang penting komunikasi", sahut Galaxy cepat.
"Maksudku bilang gitu..biar obrolan kita cepat kelar Gal dan kita cari makan...perutku lapar banget nih" Ryan nyengir tangannya mengelus perutnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
DARA dan CINTAnya
General FictionWarning 21+ IVANDER HANGGORO, pria tampan yang memiliki alis tebal yang menaungi mata tajamnya, berhidung mancung dan memiliki lesung pipi itu pernah menjadi bagian dari masa lalunya. Pernah mencintainya dan pernah ditolaknya. Seorang mahasiswa yan...