Seperti biasa sabtu pagi Dara dan Sari bersiap untuk melakukan jogging di area dekat rumah kos sampai taman yang ada di pertigaan dekat kantor Dara.
Baru saja mereka menginjakkan kaki di depan pagar rumah, mereka berdua melihat Bagus, putera ibu kos yang berprofesi sebagai dokter itu juga keluar dari rumahnya. Ditambah lagi dengan tiga cowok yang juga kos di sebelah rumah nampak hadir kompak dengan celana pendek selutut.
"Tumben pada mau ikutan jogging?" Sapa Sari ramah kepada ketiga cowok sebelah. Dara juga mengenal mereka, tetapi belum akrab seperti Sari.
"Kita kan tiap sabtu minggu olahraga juga Sar..lo aja yang kagak tau!" Jawab salah satu cowok tinggi yang dikenal Dara bernama Rully..
"Kalian cuman berdua doang, lainnya kemana?" Tanya Dika, cowok yang lebih pendek dari Rully. Dara sudah mengenalnya karena pernah bertemu di warung depan.
"Gak tau..masih mau molor kali!" Sari mengedikkan bahunya acuh.
Dia mendekati cowok yang berada disamping Rully yang bernama Indra. Dari tadi Dara juga memperhatikan cowok itu karena ditangannya terdapat bola volly.
"Mau main di mana Bang?" Tanya Sari ke Indra.. diraihnya bola volly itu dan dipantulkannya ke tanah. Hati Dara berdesir..sudah lama dia tidak memegang bola itu apalagi bertanding di lapangan volly. Semuanya telah dia lupakan bersamaan dengan putusnya hubungan dia dengan Galaxy beberapa tahun yang lalu.
Sementara itu Bagus menatap Dara yang sedang memperhatikan Sari berinteraksi dengan Rully dan kawan-kawan. "Lama juga gak ketemu kamu Ra?" sapa Bagus dengan senyumannya.
"Iya sih Mas!" Jawab Dara menoleh ke Bagus dan mengalihkan perhatiannya dari Sari. Dia tersenyum untuk membalas ucapan Bagus.
"Aku juga lama gak berkunjung ke Ibu!"
"Sibuk banget ya Mas?" balas Dara sedikit bingung mau bicara apa dengan pria yang ada di depannya.
"Lumayan juga sih!"
"Ra..kita ikutan mereka yuk..main volly di lapangan kampus Rajawali!" Sela Sari yang kini sudah berada di samping Dara. Kampus Rajawali sekitar 2 kilometer dari rumah kos, cuma arahnya berbalikan dengan arah ke kantor Dara.
"Boleh juga Sar..Mas Bagus mau ikutan juga kan?" Dara mengalihkan perhatiannya lagi ke Bagus yang ada di sebelahnya. Sementara ketiga cowok sebelah juga sudah di depan mereka.
"Mau dong..mumpung lagi disini!"
"Ok..ayo kalian cewek-cewek lari di depan!" Sahut Rully yang mulai melakukan peregangan sebelum berlari.
"Ogah..kita di belakang aja ya Ra?" Sari mencebikkan bibirnya, "ntar kalian keasyikan lihat pantat kita!"
Dika dan Indra cekikikan, sementara Dara tersenyum malu. Sari memang terbiasa ceplas ceplos kalau bicara. Hanya Bagus yang tersenyum tipis menanggapi omongan Sari.
Akhirnya berenam mereka melakukan lari-lari kecil di trotoar ke arah kampus Rajawali. Dara yang berada di samping Sari hanya diam mengikuti mereka.
Hati Dara teringat Ivan..andai dia ada di sini, Dia ingin mengajak Ivan untuk bermain volly lagi seperti dulu. Dara jadi rindu pada kekasihnya. Padahal baru semalam mereka melakukan video call dan Ivan mengabarkan kalau akan pulang minggu pagi.
Dia berniat untuk melakukan video call nanti ketika sudah di lapangan, dia ingin membuat Ivan mengingat momen indah mereka dulu. Tanpa sadar Dara tersenyum...
"Idih..senyum sendiri lo..! Mikirin apa sih Ra?" Sari yang kebetulan menoleh ke Dara merasa aneh melihatnya..
Dara tersipu... "Inget masa lalu aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARA dan CINTAnya
General FictionWarning 21+ IVANDER HANGGORO, pria tampan yang memiliki alis tebal yang menaungi mata tajamnya, berhidung mancung dan memiliki lesung pipi itu pernah menjadi bagian dari masa lalunya. Pernah mencintainya dan pernah ditolaknya. Seorang mahasiswa yan...