24. PERUBAHAN IVAN

25.8K 1.5K 16
                                    

Ivan masih menggenggam tangan Dara keluar dari lift di lantai 14. Wajahnya terlihat lebih sumringah. Setiap orang yang melihat pasti merasa penasaran dengan sikapnya.

Berbalik dengan Ivan..Dara terlihat jengah dan berjalan setengah menunduk. Apalagi ketika mereka akan memasuki sebuah ruangan dengan pintu besar yang terbuat dari kayu jati berukir dengan tulisan di atasnya 'Wakil Direktur'.

Yulia, wanita yang memiliki alis hasil disulam dan bibir merah mengkilat yang berada di meja kerja depan ruangan Ivan seketika berdiri. Pakaiannya yang dikenakannya begitu menggoda...kemeja dengan dua kancing atas yang terbuka dan dibalut dengan blazer pendek yang lumayan ketat. Seketika dia melotot memperhatikan tangan Dara dalam genggaman Ivan.

"Kalo ada yang mencari saya, bilang saya masih sibuk dan tidak bisa diganggu!" ucap Ivan datar.

Wanita itu menganggukkan kepalanya, "Iya Pak"

Ivan membuka pintu untuk Dara yang sempat melirik keberadaan sekretarisnya yang terlihat sexy. Pintu ditutupnya rapat dan genggaman tangannya pun terlepas. Dia menghela nafas dan tersenyum lega.

"Sikap Mas Ivan kekanak kanakan", ucap Dara datar.

Ivan hanya tersenyum, melepaskan jasnya dan memencet tombol telpon kantor yang berada di mejanya.. "Pak Yanuar..Dara sedang bersama saya sekarang!"

"Ya Pak", terdengar balasan dari Pak Yanuar. Dara melirik jam di tangannya. Setengah jam lagi waktu istirahat.

Dia masih berdiri dengan pandangan mata yang mengitari seluruh ruangan Ivan yang luas dan mewah. Sangat eksklusif. Ada berbagai lukisan indah seperti di apartemennya menghiasi dinding yang didominasi warna putih dan coklat. Aquarium yang lumayan besar dengan berbagai macam ikan hias dan terumbu karang yang indah ada di sudut ruangan di dekat sofa warna hijau lumut.

Ivan duduk bersandar di kursi kerjanya menatap Dara yang terpesona dengan design interior ruangannya. Senyumnya belum sirna dari wajah tampannya itu.

Dara melangkah mendekati aquarium ikan yang membuatnya tertarik dari tadi. Dengan sedikit menunduk dia menatap ikan hias yang berseliweran di depannya. Jarinya mencoba menunjuk ke kaca aquarium seolah berbicara dengan mereka.

Dia terhenyak ketika merasakan tangan Ivan merangkul bahunya. Seketika dia berdiri tegak dan menatap Ivan sengit. Ditepisnya tangan Ivan dan dengan kasar dia mendudukkan tubuhnya di sofa terdekat.

"Mas Ivan tadi ngajak aku ke sini mau ngapain? Mas kan tau sendiri..kerjaanku menumpuk!"

Ivan duduk di sofa dekat Dara...
"Aku ada pekerjaan di Bandung hingga sabtu..kamu ikut ya?"rayu Ivan lembut.

Dara menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar..
"Aku harus berkata apa sih Mas..supaya Mas Ivan itu ngerti..?! Disini kerjaanku numpuk! Kayaknya nanti sore aku juga lembur. Terus kalo aku ikut ke Bandung itu ngapain??" jelas Dara dengan menahan emosi.

"Temani aku Ra!"

Emosi Dara langsung naik... "Aku ke Jakarta sini untuk kerja sebagai accounting ya Mas...bukan sekretaris atau teman dekatmu yang bisa kamu ajak kemana-mana!!"

"Tapi setidaknya kalo kamu di sisiku..aku lebih tenang!"

"Aku bukan cewekmu Mas, apalagi isterimu yang harus menemanimu kemana-mana! Ajak sekretarismu yang sexy itu bersamamu..setidaknya dia bisa memuaskan hasratmu dan membuatmu tenang!" Seru Dara kesal...Dia berdiri dengan airmata yang mulai menetes.

Ditatapnya aquarium lagi untuk menurunkan emosinya. Bagaimanapun Ivan bosnya..tapi dia tidak suka Ivan membuat aturan sendiri yang merugikan dirinya.

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang