22. KAMAR KOS

32.9K 1.5K 52
                                    

Jangan lupa kasih vote dan comment ya...
🌹🤗🌹
Happy reading

______________________________________

Memasuki apartemen Ivan, Dara segera menghempaskan tubuhnya di sofa panjang depan TV. Wajahnya terlihat lelah. Sementara Ivan segera membuka jas dan dasinya untuk disampirkan di punggung sofa. Kemejanya dilipat hingga siku dan kancing atasnya sudah terbuka hingga menampakkan bentuk dadanya yang bidang.

Dia membuka kulkas dan mengambil dua minuman dingin di sana. Diberikannya satu ke tangan Dara yang berusaha memejamkan mata menahan desiran halus di dadanya melihat tubuh Ivan.

"Ada masalah di kantor Ra?" tanya Ivan lembut, dia duduk di samping Dara.

Dara menggeleng, "Gak ada kok Mas!"

Dibukanya tutup botol minuman vitamin C yang diberikan Ivan dan diminumnya beberapa teguk hingga habis.

Tangan Ivan terulur mengusap pucuk rambut Dara.. "Mandi dulu biar capeknya hilang, habis ini kita makan malam"

Dara menoleh ke arah Ivan.. "Sebenernya aku gak capek kok Mas..cuma sedikit tegang aja ketika di kantor baru dengan suasana baru"

'Dan hatiku tegang melihat dirimu yang seperti ini mas' lanjut Dara dalam hati.

Ivan tersenyum melihat reaksi Dara yang merasa nyaman bersandar di sofa dan memejamkan mata ketika Ivan mengelus rambutnya. Berulangkali dia menelan air ludahnya sendiri. Rasa cinta dan sayangnya pada Dara semakin hari semakin berkembang.

Akhirnya Ivan tak tahan lagi untuk memeluk Dara dari samping dan menyandarkan kepala Dara di dadanya yang bidang.. Dikecupnya pucuk rambut Dara dan ditaruhnya dagunya di sana. Tangannya meremas tangan Dara lembut, dan untuk beberapa saat Dara hanya diam saja menikmati kedekatannya dengan Ivan.

"Besok aku akan cari kos dekat kantor aja Mas!"

"Kenapa secepat itu?"

"Aku takut kita tidak sanggup mengendalikan diri lagi di saat berdua gini" Dara melepaskan pelukan Ivan dan membalikkan tubuh menatap wajah Ivan dengan sayu.

Ivan tersenyum memegang dagu Dara, dikecupnya bibir merah di depannya itu dengan lembut sebelum dia bangkit dari duduknya.

"Kamu gak perlu cari lagi Ra..aku sudah dapat tempat yang nyaman untuk kamu tinggal dekat kantor".

Mata Dara langsung berbinar dan melupakan kecupan Ivan di bibirnya..
"Kenapa Mas Ivan gak bilang dari tadi sih?" Dia ikut berdiri dan menggamit jemari Ivan.

"Aku kan kepingin kamu di sini dulu Ra..paling tidak Sabtu kamu baru ke sana"

"Tapi aku kan takut cewek Mas Ivan datang ke sini terus mergokin aku di sini!" jawab Dara sedikit manja..

Ivan tergelak.. "Daraa..Dara...udah dibilang aku gak punya cewek kok!"

Dara tersenyum manis.. "Ya siapa tau ada wanita yang datang ke sini cari Mas Ivan minta pertanggung jawaban!"

Mendengar jawaban Dara, Ivan tak sanggup lagi mengendalikan perasaannya, dia langsung menarik dan memeluk Dara erat.

"Gak akan ada wanita yang minta aku tanggung jawab Ra..karena aku pakai pengaman ketika melakukannya!" Bisiknya di telinga Dara. Dia menyurukkan wajahnya di leher Dara dan mengendus wangi yang tersisa dari tubuh gadis itu.

Dara berusaha melepaskan pelukan Ivan, tapi gagal..

"Maass..!" rajuk Dara.. Hidungnya menghirup aroma maskulin dari tubuh Ivan

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang