EXTRA PART

50.8K 1.9K 155
                                    

Suara alarm yang berbunyi dari ponsel yang ditaruh di atas nakas membangunkan Dara dari tidurnya yang singkat. Setelah menonaktifkan alarm, sejenak ditatapnya raut wajah Ivan yang terlelap di sisinya dengan posisi memeluk tubuhnya yang sama-sama telanjang.

Seketika wajah Dara memanas, tanpa dapat dicegah ingatannya melayang ke beberapa saat yang lalu ketika mereka melakukan ritual malam pertama dengan pergumulan yang sangat panas.

Ivan telah membuatnya melayang dan merasakan sensasi yang belum pernah Dara alami sebelumnya. Dengan telaten Ivan memberikan pengalaman pertama bagi Dara yang mungkin tidak akan bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Tanpa sadar Dara meringis, merasakan lagi rasa nyeri pada pusat tubuhnya. Dengan pelan dia meraih tangan Ivan yang ada di atas perutnya dan menggesernya ke samping.

Tapi bukannya malah lepas, Ivan malah memeluknya erat dan menyurukkan wajahnya ke leher Dara.

"Mau kemana sih, yang?" Bisiknya dengan suara parau.

"Ke kamar mandi Mas..iniku sakit!" Dara berusaha melepas tangan Ivan dari tubuhnya, tapi dia kalah kuat dengan tenaga Ivan.

"Sakit kenapa?" Goda Ivan yang membuat wajah Dara merona merah.

"Reseh ih..pura-pura gak tau!"

"Iya gak tau..kasih tau dong!" Ivan masih mengeratkan pelukannya, dikecupnya leher Dara berulang ulang.

"Ya karena ulah Mas Ivan!"

"Tapi kamu suka kan?" Ivan menjilat leher Dara lembut, suaranya semakin parau, sebenarnya dia masih menginginkan Dara lagi dan lagi.

"Eeenggg....geli Mas Ih!" Dara berusaha memberontak dari pelukan Ivan.

"Bilang aja suka..ngapain mesti malu!"

"Mas kan udah tau..ngapain juga nanya!" Sahut Dara sewot karena rasa malu pada suaminya.

"Mau lagi gak?" Ivan menatap wajah isterinya dengan tatapan sayu.

"Baru 2 jam yang lalu kelar lo Mas, masih nyeri juga!" Rajuk Dara berusaha mencoba memberi pengertian ke suaminya. Dielusnya rahang Ivan lembut..yang dielus tersenyum gemas.

"Ya udah sini aku gendong aja ke kamar mandi biar gak sakit!" Ivan melepas pelukannya dan berusaha bangkit dari tidurnya.

"Malu Mas!" Dara menutup mukanya ketika melihat tubuh Ivan yang terbuka.

"Tadi malam kok gak malu?!" Goda Ivan lagi dengan mendekatkan tubuhnya ke Dara yang seketika memukul pelan dada bidangnya.

"Ih Mas Ivan nih...!!" Serunya manja.

Ivan terkekeh pelan, dia sangat menyukai wajah isterinya ketika tersipu malu.

"Udah yuk...mandi air hangat biar cepat ilang nyerinya!"

Tanpa mau mendengarkan protes Dara lagi, Ivan segera membopong tubuh isterinya dan membawanya ke bathtub. Ditaruhnya tubuh Dara pelan sebelum tubuh besarnya ikut masuk ke dalam bathtub dan mengisinya dengan air hangat untuk merendam tubuh mereka berdua.

Dara memejamkan mata dan menutup tubuh intinya dengan kedua tangan. Ivan terkekeh pelan dan berusaha meraih tubuh Dara untuk disandarkan di dadanya yang bidang.

Hatinya membuncah dengan kebahagiaan, isteri yang dicintainya telah memberikan hal yang paling berharga untuknya. Dan Ivan bangga untuk itu.

Malam pertama yang indah telah mereka lalui di sebuah hotel berbintang 5 di kotanya Dara. Sebelumnya juga diadakan resepsi mewah yang dilakukan di hotel yang sama.

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang