21. KANTOR BARU.

23.2K 1.5K 24
                                    

Jangan lupa kasih vote atau comment
Biar Dara punya mood untuk melanjutkan cerita cinta dia.
🌹♥️🌹

Happy reading

______________________________________

Dara mengenakan rok span hitam selutut dengan atasan lengan panjang warna putih tulang bergaris besar hitam, di atas dadanya hingga krah terbuat dari kain transparan putih tulang bermotif bunga. Sangat manis sekali terlihat di tubuhnya yang langsing. Di sampingnya Ivan mengenakan setelan kemeja mahal warna abu tua dengan dasi biru bergaris yang menghiasi  kemeja biru mudanya. Tampak gagah dan berwibawa.

Dengan sepatu setinggi 7 cm, Dara berjalan anggun mengiringi langkah kaki Ivan memasuki lobby kantor berdinding kaca berlantai 15, tempat dimana mereka bekerja.

Ivan terkesan dingin dan acuh. Semenjak turun dari mobil, setiap kali berpapasan dengan orang yang memberikan sapaan selamat pagi, Ivan hanya membalasnya dengan anggukan atau tatapan.

Dara yang berada di sampingnya yang akhirnya membalas dengan senyuman di wajahnya. Dia merasa heran dengan sikap Ivan. Tapi kalau dipikir lagi...dengannya saja dia bisa bersikap acuh dengan alasan profesional apalagi dengan orang lain..

Terdengar bisik-bisik di sekitar area lobby ketika mereka melewati tempat itu untuk menuju lift yang berada dibelakang tembok resepsionis, tapi Dara bersikap cuek..apalagi ketika Ivan meliriknya seakan menguatkan.

Lift khusus direksi terbuka, Ivan menggamit lengan Dara untuk memasukinya. Dara masih sempat melirik beberapa pegawai lain yang sepertinya masih menunggu lift yang lebih besar di sebelah lift yang dia naiki sekarang. Pintu lift tertutup kembali dan Ivan memencet angka 5..

Ivan tersenyun menatap Dara..
"Ra..kalo ditanya tanya sama Pak Tito..bilang aja seperti yang aku pesan tadi ya!"

"Iya Mas!" jawab Dara lirih.

Ivan menggenggam tangan Dara dan meremasnya sebelum melepasnya kembali ketika pintu lift terbuka di lantai 5 tempat ruangan personalia berada.

Dara mengikuti langkah Ivan dengan ekor mata yang mengitari ke seluruh lantai tempat dia berada kini. Beberapa pegawai yang ada di situ menatapnya seperti ingin tahu, hingga Ivan sampai dan membuka sebuah pintu kaca yang tertulis di atasnya Manager HRD dan Personalia, Tito Wibisono.

"Selamat pagi Pak Ivan", sapa seorang pria paruh baya yang mengenakan jas hitam yang seketika berdiri ketika melihat kehadiran Ivan. Diikuti juga oleh wanita berambut sebahu yang ada di meja sebelahnya.

"Pagi juga Pak Tito", balas Ivan datar.
Dia menoleh ke Dara yang berada di sebelahnya.

"Kenalkan Pak Tito, dia pegawai dari kantor Surabaya yang saya minta dimutasikan ke sini untuk menggantikan Nita, posisinya nanti sama kayak Nita, tapi untuk lebih jelasnya Pak Tito konfirmasi ulang lagi ke Pak Yanuar, kapan hari saya sudah berbicara dengannya", ucap Ivan dengan sedikit lembut. Sementara Dara tersenyum menganggukkan kepalanya. Tangannya terulur menyalami Pak Tito dan perempuan di sebelahnya dengan menyebutkan namanya.

"Siap Pak"

"Ra..aku naik ke ruanganku ya, kamu di sini dulu biar nanti diantar menemui Pak Yanuar...ok?"

"Iya Pak!" jawab Dara lirih dan sopan.

Ivan tersenyum dan tak tahan lagi diapun mengusap pucuk kepala Dara lembut. Dara menatapnya seperti jengah untuk perlakuan Ivan di depan orang lain.

"Ponselmu aktifkan terus!" Bisiknya sebelum berlalu dari situ dan meninggalkan Dara di ruangan personalia.

Setelah Ivan pergi, Dara tercengang melihat tatapan heran Pak Tito dan perempuan berambut pendek yang ternyata bernama Nanda. Dara tersenyum kecil untuk menutupi rasa grogi yang seketika menderanya.

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang