25. ANAK IBU KOS

24.2K 1.5K 38
                                    

Sabtu pagi Dara sudah bersiap dengan celana training tiga per empat warna biru bergaris putih dengan atasan berhoodie warna yang sama. Rambut panjangnya di kuncir ekor kuda. Dia berniat untuk melakukan jogging di sekitaran jalan raya dekat rumah kosnya.

Ketika dia baru saja melakukan peregangan di teras kamar, Dara bertemu dengan Sari, teman seberang kamarnya yang juga melakukan hal yang sama.

"Suka olahraga juga Ra?" sapa Sari ramah. Gadis Palembang seusia Dara yang baru dikenalnya tadi malam dan sudah setahun tinggal di tempat kos Bu Fida.

"Iya Sar!" jawab Dara yang masih melakukan pemanasan.

"Barengan aja yuk!!" Ajak Sari.

Dara mengangguk mengiyakan dan mengikuti langkah Sari keluar pagar.

"Kita ke arah mana nih Sar?" tanya Dara ketika sudah berada di jalan raya.

"Udah ikutin aku aja Ra!"

Sari berbelok ke arah jalan yang menuju ke kantor Dara. Dengan berlari kecil di trotoar, Dara mengikuti di samping Sari. Mungkin karena hari Sabtu, suasana jalan raya terlihat sedikit lengang.

"Itu kantormu ya Ra?" tanya Sari menunjuk dengan dagunya ke arah gedung yang berada di depan mereka

"Iya Sar...kalo kantormu dimana?"

"Lumayan jauh dari sini Ra..kalo naik angkot cuman sekali. Tapi aku kan bawa sepeda motor!"

"Iya juga sih...enak bisa cuci mata tiap hari meskipun kadang macet", ucap Dara yang seketika teringat tempat kosnya dulu yang juga jauh dari tempat kerjanya.

Ketika melewati kantornya..iseng saja Dara menoleh ke arah security..

"Pagi Mbak Dara..lagi jogging nih?"
Sapa Pak Thomas, security yang sudah mengenalnya dan kebetulan sedang berdiri di depan pos.

"Pagi juga Pak!" Balas Dara ramah.

"Gak mampir dulu Mbak..ada Bos lo di dalam!"

"Oiya?" Seketika Dara melakukan lari di tempat. "Sebentar ya Sar!" ucapnya pada Sari yang langsung mengikuti gerakan Dara.

"Kok pagi bener Pak Ivan datang ya Pak?" tanya Dara ingin tahu..

"Barusan juga datangnya Mbak!"

"Sama siapa Pak?"

"Sendiri!"

"Sendiri?" tanya Dara balik, dan dia mengernyitkan dahi ketika Pak Thomas menganggukkan kepalanya.

Sejak Ivan pamit ke Bandung waktu itu, dia tidak menghubungi Dara sama sekali, begitu juga dengan Dara yang juga tidak mempertanyakan keadaanya.

" Ya udah kalo gitu Pak..saya lanjut jogging lagi ya!"

"Hati-hati Mbak!"

Dara membalasnya dengan senyuman dan mengacungkan jempolnya sebelum berlalu.

"Kayaknya kamu deket banget ya sama Bos kamu?" Sari mencoba bertanya di sela-sela lari mereka.

"Bosku ternyata teman kakakku Sar!"

"Kok bisa kebetulan gitu sih?"

Dara mengedikkan bahunya untuk menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak penting untuk dibahas..khawatir Sari kepo tentang kehidupannya.

Setelah berlari kecil hampir 2 kilometer dari kosnya, ternyata Sari mengajak Dara ke sebuah taman yang lumayan luas untuk melanjutkan olahraga mereka. Tempat yang cukup ramai untuk bercengkerama di pagi hari dan lumayan jauh dari kantor Dara.

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang