14. DELAPAN TAHUN KEMUDIAN

27.7K 1.8K 36
                                    

🌷DARA POV🌷

Aku menunggu Pak Rangga di pinggir jalan dekat tempat kosku sejak sepuluh menit yang lalu, tapi yang ditunggu tak muncul juga. Rasa jengah dan bosan menunggu hingga aku tak memperhatikan kalo ada mobil sport yang berhenti tidak jauh dariku berdiri sejak beberapa saat yang lalu.

Aku menghela nafas dan mengambil ponsel dari tas kerjaku ingin menghubungi Pak Rangga...tapi tiba-tiba pintu mobil sport itu terbuka dan muncul sosok pria yang mengenakan setelan jas mewah warna hitam dan berkaca mata hitam.

Sekilas mataku bersirobok dengan pria itu..dan aku tidak memperdulikannya... Kulanjutkan menghubungi Pak Rangga yang mungkin sedang di perjalanan.

"Dara?" Suara pria itu menyapaku dan dia melangkah pelan ke arahku. Aku mengangguk bingung...sedangkan tanganku masih fokus menghubungi Pak Rangga.

"Ya saya Dara..maaf anda siapa ya?" tanyaku balik dan mengamati.

Dia tersenyum manis dan menampilkan kedua lesung pipit di pipinya. Aku terkesima dan jantungku berdebar tak tentu arah.

"Mm..mas I..van?" Aku tergagap dan ragu menyebut nama itu. Seperti tak yakin dengan apa yang aku lihat di depan mataku saat ini.

"Ya Dara...aku Ivan. Kamu sedang ngapain dari tadi di sini?" tanyanya lembut.

Rasa rindu membungkam mulutku hingga aku tak sanggup membalas pertanyaannya. Aku masih menatap sosok pria dewasa yang kini ada di hadapanku dengan segala perubahannya. Badannya semakin tegap dan kelihatan berotot, auranya tenang dan berwibawa.

"Ra..Dara..!!"
Mas Ivan menggerakkan-gerakkan tangannya di depanku yang sedang tertegun. Aku terkesiap dan tersenyum malu.

"Pangling Mas..sudah lama gak ketemu", aku nyengir dan segera mengulurkan tanganku menyalami dirinya. "Gimana kabar Mas Ivan sekarang?"

Dia masih tersenyum dan membalas uluran tanganku...

"Aku baik Ra..kebetulan tadi lewat sini dan melihatmu berdiri sejak tadi".

"O ya? Kenapa Mas Ivan gak langsung turun aja?"

"Aku memperhatikanmu dulu sebelum aku turun, khawatir salah orang Ra", jawab Mas Ivan lagi.

Aku tersenyum kikuk...masih syok dengan kenyataan bisa bertemu lagi dengan seseorang yang pernah menjadi bagian dari masa laluku.

"Kamu ngapain berdiri dari tadi di sini?" ulang Mas Ivan lagi. Aku baru tersadar kalau aku menunggu Pak Rangga.

"Aku mau kerja Mas, ini lagi nunggu temanku tapi kok belum nongol juga", jawabku sambil tanganku mulai memencet nomer Pak Rangga lagi.

"Aku antar aja Ra...keburu siang ini", ajak Mas Ivan.

"Gak merepotkan Mas?" Aku menatap Mas Ivan ragu...karena ponsel Pak Rangga sekarang juga gak aktif lagi, sementara tempat kerjaku lumayan jauh.

Mas Ivan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidaklah Ra..ada banyak hal yang ingin aku ketahui darimu"

Akhirnya aku mengikuti langkah Mas Ivan ke mobilnya. Dia membukakan pintu untukku dengan tatapannya yang membuatku salah tingkah.

"Pake seatbelt nya Ra.." ucapnya sebelum menutup pintu dan berputar ke pintu kemudi.

Sebelum menyalakan mesin mobilnya dia tersenyum menatapku lagi tanpa bersuara, aku menenangkan debaran jantungku yang berdetak makin cepat. Sungguh aku merindukannya sejak 8 tahun dia menghilang dari hidupku.

"Alamat kantormu dimana Ra?" tanya Mas Ivan setelah mobil mulai melaju pelan. Aku segera menyebutkan alamat kantorku.

Untuk sesaat kami masih saling terdiam. Aku sibuk mengirim pesan mengenai keberangkatanku ke Pak Rangga yang entah dibaca atau tidak.

DARA dan CINTAnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang