kesembilanbelas

202 47 12
                                    

Biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biru.

Gue menghentikan mobil gue di parkiran basement, karena ini masih pagi tapi ujannya deres banget. Kasian Lova kalo mesti ujan-ujanan dari parkiran sampai ke lobi kan, makanya gue langsung aja parkir di basement.

Iya, dari kemarin ini gue berangkat bareng terus sama Lova.

Hehe.

Dah cium-cium kok, bebas.

Nggak deng.

Mobil gue udah terparkir sempurna saat bersamaan dengan Lova melepaskan kaitan sabuk pengamannya. Dia hendak buru-buru keluar karena katanya ada rapat pagi, namun tangan gue lebih cepat untuk menahannya.

Dia natap gue sembari mengerutkan kening. Gue senyum jadinya lihat mukanya yang bingung.

Gue mencecap bibir gue.

"Apaan sih? ini gue buru-buru loh, Bin."

"Kan masih ada lima belas menit lagi sebelum rapat."

"Ya kan gue perlu nyiapin bahannya dulu."

"Lima menit."

"Apanya yang lima menit."

"Ya gini aja." gue menempelkan pipi gue di setir terus tangan gue masih megangin tangan Lova. Dia malah ketawa kecil dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Lova sepertinya menyerah, malas berdebat panjang sama gue apalagi di pagi hari.

Jadi selama lima menit kedepan gue dan dia hanya pandang-pandangan doang di mobil.

"Cantik banget sih lo."

"Kalo gue ganteng ntar lo nggak suka."

"Tetep suka sih."

"Kok gitu?"

"Selama itu lo, cantik apa ganteng nggak jadi masalah."

"Najis."

"Hahhaa."

"Eh tapi ngomong-ngomong, ini kan kita udah pacaran ya masa ngomongnya masih lo gue sih?"

"Emang pacaran?"

"Kan udah cium-cium kemarin, gimana sih?" sebel kan gue jadinya dia sok-sokan lupa gitu.

"Emang kalo cium-cium pacaran gitu?"

"Oh jadi cuma temen? OALAH.. OH GITU! OH GEER BANGET YA GUE?!"

"Hahahha."

"Ledek aja terus, kesel gue jadinya udah bahas beginian."

"Seneng gue kalo ngeledin lo. Sekali-sekali nggak papa lah."

"Sekali-sekali kalo jleb ya sama aja. Sakit sampai ke ulu hati."

"Dih bahasa lo kenapa sih?"

"Ya bodo amat, gue yang ngomong kok. Weee!"

"Udahlah, ini udah lima menit. Gue duluan ya, Bin. Bye."

BirulovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang