keduapuluh lima

159 39 6
                                    

Lova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lova.

Ini sudah hari kesekian setelah gue mendengar jika Arthur suka sama gue. Dari orangnya langsung, dari bibir Arthur sendiri.

Sebuah kalimat yang terasa begitu mustahil untuk gue dengan dalam kehidupan nyata. Gue merasa kayak lagi mimpi, tapi ini nyata. Gue seperti sedang diterbangkan, namun gue takut untuk jauh dari tanah. Gue seperti sedang dalam sebuah taman bunga, namun gue nggak bisa memetik barang satu saja.

Kenapa?

Karena gue sadar dengan posisi gue.

Gue sudah jadi milik orang lain.

Gue sedang menjalani hubungan dengan orang lain.

Gue sedang nggak bisa untuk memiliki perasaan lebih pada seseorang yang bukan dia.

Bukan Biru.

Gue nggak bisa.

Nggak. Bukan nggak bisa. Tapi nggak boleh. Nggak seharusnya gue seperti itu. Nggak seharusnya gue memendam perasaan pada Arthur sekarang. Gue harusnya belajar melupakan Arthur semenjak gue dekat dengan Biru, namun sayangnya gue sendiri nggak menyangka jika hubungan gue dan Biru akan sejauh ini. Gue pun nggak berharap lebih jika akhirnya Biru adalah laki-laki yang berhasil membuat hati gue goyah.

Dan pertanyaan masih sama sampai sekarang, apa gue mencintai Biru?

Detik ini, gue masih belum yakin dengan jawabannya.

Gue bohong.

Ya, mungkin lebih tepatnya, gue jadi berpikir ulang untuk kembali membuat rasa pada Arthur kian mekar.

Gue tau, ini sangat egois dan gue nggak pantas untuk melakukan hal buruk pada orang yang sudah menyelamatkan gue dari begonya cinta. Gue paham. Tapi gue hanya manusia biasa.

Gue goyah. Gue berharap jika Arthur bicara lebih awal tentang perasaannya pada gue. Pada saat gue dan Biru belum seperti sekarang.

Jahat banget ya gue?

Biru yang selalu ada untuk gue, dia yang nemenin gue selama ini, dia ngasih gue kenyamanan serta kehangatan saat gue membutuhkan seseorang memeluk dan menenangkan gue. Namun sekali lagi, gue hanya manusia biasa. Perasaan gue nggak bisa bohong. Kalian boleh marah ke gue karena keegoisan gue, tapi coba kalian ada di posisi gue sekarang. Saat kalian sedang berusaha untuk mencoba untuk jatuh cinta dengan orang baru, saat kalian sudah mencoba sekuat tenaga untuk menerima jika kalian nggak bisa bersama dengan orang yang lama di hati. Lantas, dengan tiba-tiba orang lama yang kalian cintai bilang bahwa dia memiliki rasa yang sama.

Apa gue terkejut?

Iya, jelas.

Apa gue berharap untuk memiliki hubungan lebih?

Jawabannya, ya.

Gue perempuan normal pada umumnya, dibegitukan oleh laki-laki yang sudah lama berdiam di dalam hati gue selama bertahun-tahun, seorang laki-laki yang hanya berani gue lihat dari jauh dan mengaguminya dalam diam, ternyata juga memiliki cinta yang sama dengan gue.

BirulovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang