"Jangan hilang.. aku takut
Karena rasa takut kehilanganku sudah ada sejak pertama kali mengenalmu"*****
" Wahhhh.. Inikah yang dinamakan hujan manusia?" kataku penuh kagum.
"Kamu terlalu banyak nonton drama, Ras. Inikan biasa aja, gak usah terlalu kagum!" ucap Fahmi dengan memutar bola matanya malas lalu berjalan meninggalkanku.
" Kan aku kagum. Biasanya kan pasar gak serame ini! " kataku nyerocos.
" Biasa aja," jawab Fahmi singkat.
"Namanya juga kota jadi pasti banyak penghuninya," lanjutnya." Tapi ini bukan hanya penduduk sini. Lihat tuh ada beberapa turis disini, " kataku tak mau kalah sambil menunjuk beberapa turis yang berlalu lalang.
" Iya lah. Terserah." katanya.
" Mau masuk atau disini aja?" tanyanya lagi." Masuklah. Masa iya kita cuman lihatin didepan sini," jawabku sebal.
" Yaudah ayok." ajaknya sambil berjalan.
" Owhh iya.. Kamu harus disampingku terus. Disini kadang banyak orang yang dianggap baik padahal mematikan." katanya lagi dengan santai.
Aku melajukan langkahku untuk sejajar dengan Fahmi." Maksud Fahmi apa?" tanyaku polos.
" Hahahaha.... Ya pencuri lah, Ras." katanya sambil tertawa dan mendahuluiku.
" Hihhhh... Fahmi!" aku hanya menampilkan wajah cemberut sambil mempercepat langkahku lagi untuk mensejajari Fahmi.
Aku perhatikan sekelilingku. Begitu banyak manusia disini. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga yang sudah berusia lanjutpun masih banyak ditemukan disini.
Ada beberapa turis yang ikut berlalu lalang disini.
Mereka ikut tawar menawar seperti yang dilakukan oleh penduduk asli Indonesia.Disini tersedia beranekaragam kebutuhan manusia. Mulai dari bahan sembako, makanan pokok, buah-buahan, anekamacam kue kering dan kue basah, kuliner, hingga beranekamacam oleh-oleh tersedia disini.
Aku dan Fahmi berhenti didepan toko oleh-oleh.
" Pilihlah apapun yang kamu mau beli disini. Ini semua khusus untuk oleh-oleh," kata Fahmi.
"Fahmi gak beli?" tanyaku.
" Kamu cari aja dulu. Aku juga mau lihat-lihat dulu apa yang akan saya beli nanti," jawabnya singkat.
" Oke " aku menampilkan deretan gigi rapiku.
Aku berkeliling didalam toko oleh-oleh itu.
Kupilih setiap barang dan makanan yang akan kubeli.Setelah puas belanja, aku menuju kasir.
Hampir saja uangku habis semuanya karena belanja sepuasnya tapi tidak memikirkan uang."Huffttt.. Untungnya masih ada sisa. Kalau enggak aku gak makannya malam ini. Mana perutku sudah mulai keroncongan lagi." gumamku.
Kuperhatikan sekelilingku. Tapi sepasang mataku masih tidak menemukan keberadaan Fahmi.
" Kemana Fahmi? Apa mungkin dia pergi duluan" lirihku dalam hati mulai gusar.
Aku keluar dari toko dan mulai memperhatikan toko-toko disekeliling. Barangkali Fahmi ada disana.
Mataku tertuju pada seorang pria yang sedang bercerita dengan seorang wanita berjilbab panjang.
Kupertajam penglihatanku. Dan benar. Itu adalah Fahmi.
Hatiku mulai merasakan cemburu.Siapa wanita itu? Mengapa begitu dekat dengan Fahmi? Pantas saja Fahmi tadi menghilang begitu saja. Ternyata dia menemui wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Hijrah Menjemput Halal[COMPLETE]
RomanceKehidupan Laras yang mengikuti perkembangan zaman. Selalu ingin dikelilingi kemewahan tanpa memikirkan kehidupan ekonomi keluarga yang selalu merosot. Selalu mengumbarkan auratnya tanpa memikirkan dosa yang ia limpahkan kepada ayahnya setiap hari. Y...