Cerita 11

224 19 3
                                    

Deg

" bukannya dia sudah meninggal " ucap arlo

"emang iya !!  bukannya kakak sendiri yang bilang waktu itu ? " ucap gendra kesal,  " kenapa kakak baru sadar " pikir gendra kesal.

" jadi beneran dia yang membuat kamu tidak bisa berenang ?" tanya arlo serius
"ish kakak " lagi lagi gendra dibuat kesal oleh arlo.

"oh" jawab singkat arlo, gendra hanya memutar bola matanya malas.
"tunggu tapi kenapa ?" tanya arlo bingun
" mana aku tau, mungkin dia mau membalas dendam kali karena kakak putusin" jawab gendra bercanda .

"ih serem " ucap arlo sambil memeluk erat gendra.
" ih kakak, tubuh kakak masih basah meluk meluk aku, aku kan baru ganti baju"kesal gendra lagi.

" ya maaf " ujar arlo.
"udah selarang kamu tidur aja, kakak mau ganti baju dulu." ucap arlo membenarkan selimut gendra.

Arlo keluar kamar gendra, ia  menuju kamarnya untuk mengganti pakaian. Setelah itu arli merbahkan dirinya dikasur miliknya.
Ia memainkan hpnya tak lama kemudian, hp berbunyi terpampang nama deska disana. Arlo segera menekan tombol hijau di hpnya untuk mengangkat panggilan sang kakak.

" hallo kak, ada apa" tanya arlo pada deska

"gimana kamu baik baik aja kan sama gendra di villa " tanya deska penasaran

"ehm iya kak, tapi....." jawab arlo

" tapi apa ? " sungguh jawaban arlo membuat deska penasaran

"itu kak anu...ehm...itu" sungguh arlo sangat gugup entah kenapa ia sangat takut mengatakan pada sang kakak soal kejadian tadi siang di kolam renang

"kamu kalo ngomong yang jelas" kesal deska yang selalu dibuat penasaran oleh arlo

"tadi itu aku sama gendra berenang dikolam renang belakang villa kak ter..." ujar arlo tapi langsung dipotong oleh deska

"kalo ngomong gak usah basa basi langsung ke intinya saja arlo " ucap deska sungguh ia sangat penasaran apalagi nada bicara arlo begitu panik

"gendra tadi hampir celaka saat dikilam renang, katanya ada perempuan yang mencekiknya, membuatnya kesulitan bernafas " ucap arlo pada deska

"APA LALU GIMANA KONDISINYA IA BIAK BAIK SAJAKAN ATAU AKU SURUH PAMAN WIDO KESANA ATAU AKU PANGGIL AMBULAN KESANA ATAU APA" panik deska

"ish kaka lebay banget sih, gendra udah gak papa sekarang ia sudah tidur, oh ya tadi gendra bilang kalailu perempuan itu adalah galadis mantan pacarku, kakak inget kan" ucap arlo

"tunggu bukannya gladis sudah meninggal ya ?"tanya deska

" iya dia diganggu hantunya katanya " ucap arli membuat deska terkejut

"tapi kenapa kalau dia dendam yang di gentayangin kamu aja kali ngapain gendra digentayangin tuh hantu juga ya " tanya deska membuat arlo ketakutan

"ish kakak kok ngomong kayak gitu sih, udah ah aku sibuk bye bye kak " ucap arlo kesal

Arlo langsung menutup panggilan karena sudah bosan mendengar ocehan dari sang kakak.

Sementara di sebrang telpon sana deska dibuat kesal oleh arlo yang menutup panggilan dengan seenaknya sendiri.
"ish dasar main tutup aja " ucap deska

Kembali pagi kekamar arlo entah arlo tidak bisa tidur,
"kenapa ya gladis bisa jadi hantu" tanyanya entah pada siapa.

"tapikan kalo di film film hantu orang yang bunuh diri jadi hantu, ish serem, ah mendingan tidur aja lah nanti dia kemari lagi gara gara aku gosipin" ucap arlo ming jika ada orang disana arlo akan disangka gila karena ngomong sendiri.

Setelah itu ia memutuskan untuk tidur dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya.

Keesokan harinya gendra sudah melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya.
Ia sudah duduk santai di meja makan menunggu sarapan yang dibuat sang kakak.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk gendra menuju pintu melihat siapa yang bertamu sepagi ini.

Ceklek

" KAK DESKA " teriak gendra saat ia melihat sang kakak pertama ada dihadapannya

Grep

Ia langsung memeluk erat sang kakak
" kkkkkkkk padahal baru satu hari di tinggal sudah kangen aja " Ucap sang kakak.
"ish kakak sih pergi gitu aja" kesal gendra
" iya kakak minta maaf " ucap deska  tersenyum pada gendra dan megelus rambut hitam gendra.

" loh bukannya kakak ada kerjaan ya " tanya gendra
" iya tapi kakak udah nyuruh orang untuk menggantikan kakak dulu " ucap deska

Ia dan gendra beriringan masuk kedalam villa dengan deska yang merangkul pundak sang adik.

Saat ada dimeja makan makanan sudah siap
" eh kakak kok pulang sekarang " tanya arlo
" iya aku khawatir gara gara kau " kesal deska pada arlo.

Semetara arlo hanya cengengesan karena ucapan deska
"memang kenapa" tanya gendra melihat dua kakak nya seperti mau menerkam satu sama lain.

"dia mengatakan kalau kamu kemarin di cekik dikolam apa benar, mana yang sakit, sini kakak obati, atau mau kerumah sakit saja" tanya deska ke arlo.

Gendra langsung menatap arlo tajam tapi tetap saja ia mengemaskan bukan malah takut arlo malah dibuat gemas dengan ekspresi gendra .

Laku gak apa apa kok kak, ish kakak sama lebaynya sama kak arlo" ucap gendra.
Akhirnya mereka melanjutkan sarapan pagi

MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang