cerita 29

114 14 1
                                    

Sebelumnya

Sementara gendra tak mengerti apa yang kakaknya lihat dia dari tadi sibuk dengan makanannya sama halnya dengan sahabat arlo yang satu lagi ia asyik dengan makanannya

" namanya jelivya mickola adik dari jody mickola ia mengganti marganya yaitu jelivya meckliana "

29

" tunggu bukankah jody itu musuh bebuyutannya papa dan mama " gumam  arlo

" gue hanya bisa bantu ini saja, gue gak bisa mencari tau sampai detail nya karena sepertinya itu sangat di jaga ketat "  ucap reza

" yak ela lo kan seorang hacker apa susahnya sih " ucap salah satu teman arlo yang satu nya yaitu gibran

" ya itu juga ada batas nya apalagi ini data yang gue cari ini bukan Data orang biasa " ucap arlo

" udah ini aja cukup terima kasih ya " ucap arlo
" yaudah  ya, sekali lagi terima kasih ya za gue harus pulang gendra harus istirahat soalnya dia habis cek up tadi " ucap arlo

" yaudah gih suruh adik lo istirahat " ucap reza
" nanti main bareng lagi ya " ucap gibran
" ya kalau ada waktu kosong " ucap arlo

Arlo dan gendra pun menuju pulang ke rumah
Sesampainya dirumah ada jeliv yang sedang sibuk dengan mengosok gosok kukunya dengan benda panjang besi entah apa yang dia lakukan arlo tidak tau.

" kak deska mana tan " tanya gendra pada jeliv
"  hei bisa kah kau tidak memanggilku tante aku ini masih muda tau " ucap jeliv kesal

" woooo kau sudah menunjukan sifat aslimu ternyata " ucap arli remeh
" apa maksudmu "  tanya jeliv

" apa sih tujuan engkau berada disini, harta atau apa tapi aku yakin kau ini bukan orang biasa secara gitu semua barang barangmu terlalu mahal untuk ukuran perawat sepertimu  " ucap arlo

" APA MAKSUD MU BOCAH " ucap jeliv marah pada arlo
" lihat aja nanti " ucap arlo dan langsung mendorong kursi roda gendra untuk  berlalu pergi meninggalkan jeliv disana.
" sialan mereka " ucap jeliv

Arlo dan gendra kini berada di kamar arlo, arlo harus menyelesaikan senua ini ia harus secepatnya membuat wanita itu pergi.

Arlo meraih ponselnya dan mengfoto beberapa berkas yang ia dapat dari reza

Arlo baru saja menidurkan gendra dilihatnya gendra sudah tertidur pulas wajah arlo tersenyum
"dia akan segera pergi gen " gumamnya

Matanya kbali menatap ponsel di tangannya Dengan cepat ia menekan tombol send pada foto foto itu, arlo mengirim berkas berkas itu kepada deska. Ia harap deska mengerti.





Ditempat lain


Deska berada di kantornya ponselnya bergetar deska membuka pesan yang dikirim arlo.

Mata deska membulat melihat beberapa foto yang dikirim

" adikku memang sangat pintar kau menuruni bakat ku ar " ucap deska
Menatap foto yang arlo kirim

Sebenarnya deska sudah tau soal jeliv itu suruhannya jodi tapi dia hanya diam untuk mengikuti rencana jodi

Deska bukan orang bodoh yang langsung mengajak seseorang kerumahnya apalagi untuk merawat adiknya.

Deska sangat overprotektif pada adik adiknya mana mungkin ia membiarkan kedua adiknya di rawat oleh seseorang yang baru ia kenal.

Deska tau siapa jeliv dia juga menyuruh beberapa bodygrad nya untuk menjaga arlo dan gendra dari jauh.

Selama ini deska mengikuti permainan kedua orang tersebut bahkan ia rela berakting pada kedua adiknya sebenarnya ia tak mau adiknya terlibat dalam hal ini.

Apalagi saat gendra demam ia terus memperhatikan gendra lewat cctv yang tersambung di ponselnya dan juga sebenarnya dia diam diam mengikuti arlo dan gendra ke rumah sakit untuk cek up






" Sudah saatnya mengakhirinya " ucapnya

MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang