cerita 22

123 12 3
                                    

Sebelumnya

entah deska terpukau melihat kecantikan wanita yang baru ia temui
" oh kenalin aku deska" menjulurkan tangan pada wanita tersebut

" oh ya.... nama ku


jelivya meckliana" ucap wanita itu
Membalas salaman pada deska

22

Mobil melaju dengan kecepatan sedang berjalan melewati barisan gedung.
Langit cerah berwarna biru dengan kumpulan awan awan putih.

Dalam mobil terdapat 3 lelaki yang masih nyaman dengan dunianya masing masing,
Gendra dan arlo sedari tadi mengobrol. Sementara deska fokus menyetir menghiraukan suara berisik dari belakang.

" kak ar kok kak deska kok diem aja ? " tanya gendra berbisik pada arlo yang duduk disampingnya
" he nama gue itu arlo bukan ar " ucap arlo kesal

" sama aja kali ka yang penting ada ar nya " balas gendra
" serah " ucap arlo malas
" kak aku tanya lo tadi " ucap gendra

" tanya apa ? " tanya arlo balik
" ishh... Itu loh kak deska kenapa dari tadi diem " tanya gendra
" hei dari dulu dia itu pendiem gak banyak ngomong kayak kita gen " ucap arlo

" bukan gitu dari tadi kitakan berisik biasanya kak deska marah kalau kita berisik dan lihat tu kok malah senyum senyum sendiri " ucap gendra
"ya juga ya ? " ucap arlo sambil memperhatikan deska .

" atau jangan jangan dia udah gila" ucap arlo berbisik
" ya bisa jadi " ucap gendra.
" kkkkkkkkkkkk" tawa kecil mereka bersama

Deska melirik ke spion atas untuk melihat kebelakang, ia melihat gelagat aneh dari adik adiknya.

Dilihat adik adiknya sedang berbisik bisik lalu ketawa
" apa adik adik gue sakit jiwa ya" gumam deska

Deska kesal dengan arlo dan gendra yang dari tadi tertawa, deska melihat ada bantal kecil di kursi sebelahnya, ia mengambil bantal kecil dan melemparnya kearah adik adiknya.

Puk

" ish kakak sakit tau, kau aku gagar otak gimana mau tanggung jawab " ucap arlo kesal dan memegangi dahinya yang terkena timpukan sang kakak
" lebay lagian gue takut aja kalian ketawa sendiri makanya gue cek mumpung belum nyampek rumah " ucap deska

" emang kenapa kalau udah sampai rumah " tanya gendra
" ya mumpung dijalan kan jika sakit kita ke rumah sakit jiwa takutnya sampek rumah baru tau kan bolak balik lagi " ucap deska

" issh kakak pikir kita gila apa " ucap arlo kesal balik melempar bantal tadi.
" lagian kita itu sedang bergosip , lagian kakak juga senyum senyum sendiri kok " ucap gendra

" oh ya kalian tau gak tadi kakak ketemu perempuan cantik " ucap deska pada kedua adiknya

" itu manusia apa setan " tanya gendra polos
" ya manusia lah kamu ini ada ada aja" ucap deska

" ya kali setan kan itu rumah sakit pasti banyak" ucap gendra
" terus gimana " tanya arlo
" ehmmm tadi ......

Flasback

" nama yang bagus " ucap deska
" makasih, kamu sakit ? Kok disini " tanya jeliv

" enggak adik adik aku yang sakit sekarang sih udah boleh pulang, nih aku nebis obatnya , kamu sendiri " ucap deska.

" aku seorang perawat disini, tapi aku merawat khusus berobat jalan saja" ucap jeliv

" oh katanya berobat jalan kok disini " ucap deska
" sekarang lagi kosong aja " ucap deska

" gendra kan sakit dia juga kesulitan berjalan apa aku memperkerjalan dia aja untuk merawat deska, lagian aku juga sibuk bekerja sementara paman wido ada kerja diluar kota, jika ngandelin arlo ahhh itu terlalu berbahaya arlo aja menjaga diri susah apa lagi jaga gendra " pikir deska

" ehmm gimana ya ngomongnya sebenarnya aku sih beutuh perawat untuk ngerawat adik aku, kamu mau gak " tanya deska pelan

" boleh emangnya adik kamu sakit apa " tanya jeliv
" habis kecelakaan kepalanya terbentur keras dan kakinya cidera " ucap deska

" oh gitu kamu tenang aja aku juga bisa melakukan terapi untuk kaki adik kamu kok, jadi kamu gak perlu cari dokter khusus lagi " ucap jeliv

" makasih ya oh ya ini kartu nama aku disana juga ada alamat rumah aku kamu langsung aja kerumah besok nanti surat ijin rumah sakitnya biar aku urus, yaudah aku harus balik adik aku udah nungguin di mobil " ucap deska.

End




" apa kakak nyurih dia jadi perawat aku" tanya gendra
" iya kau taukan kakak sibuk " ucap deska

" kan ada aku kak " ucap arlo entah kenapa perasaanya tidak enak

" kamu gak bisa dipercaya pokoknya gak ada penolakan besok dia udah mulai bekerja da untuk sekolah kalian homescholing dulu sampau kalian benar benar sembuh " ucap deska datar

Sementara gendra dan arlo diam jika mereka meneruskan perdebatan tetap saja kalah, deska kalau udah serius gak main main.

MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang