End

315 13 2
                                    

Sebelumnya

Keesokan harinya

Arlo terbangun terlebih dahulu ia menatap kanan kiri mencoba menerangkan pandangan matanya, setelah pandanganya sudah tak mengabur lagi. Ia terkejut melihat ranjang gendra yang kosong dan infus yang tergeletak.






" KAK DESKA "
  

 

39

Hari ini deska begitu khawatir pada gendra bagaimana tidak saat ia terbangun bukan saat ia di bangunkan oleh adik pertamanya arlo.
Ia tidak menemukan gendra.

Dia sudah pergi mengecek ke ruang cctv dan benar dalam cctv tersebut terekam helas seorang dokter yang membawa gendra pergi.

Deska sudah menyuruh seluruh anak buahnya mencari siapa dalang dibalik semua ini.
Dan kini ke dua anak buahnya itu menghampirinya
Harapan deska saat anak buahnya sampai dirumah sakit adalah untuk memberikan kabar baik mengenai adik bungsunya.

" bagaimana ? Kalian berhasilkan menemukan adikku ? " tanya deska kepada ke dua orang kepercayaanya.
" ya tuan, tuan gendra sekarang berada di tangan musuh anda " ucap salah satu orang tersebut yaitu ade.

" siapa " tanya deska karena dirinya saja bingun musuh yang mana ? Soalnya ia terlalu banyak musuh hingga tak tau satu satunya.

" jodi " ucap salah satu anak buah .
" sialan dia lagi dia lagi " marah deska.

Disisi lain

Dua orang laki laki sedang berda disebuah kamar.
Seorang pemuda sedang terbaring disebuah kasur besar dan satunya lagi duduk santai di sofa meminum kopinya dengann menatap lekat seorang pemuda yang masih menutup matanya.

" andai kakakmu itu tidak berulah semua ini tidak akan terjadi " gumam laki laki itu yang tak lain adalah jodi.

Eungghhhh

Pemuda yang tadinya menutup mata kini terbangun merasakan pening dikepalanya.
Ia menatap sekitar ia tidak mengebal tempat ini lalu kenapa dirinya ada disini ?

" sudah bangun " tanya jodi mendekat ke pemuda itu.
Pemuda itu kebingungan apa dia mengenal orang ini.
" om siapa ? " tanya pemuda itu yang tak lain adalah  gendra.
" om namanya om jodi " ucap jodi sambil mengelus rambut gendra.

Gendra masih kebingungan, jodi ? jodi siapa. ? Hingga gendra terkenut baru sadar orang di hadapannya adalah musuh keluarganya .
Karena gendra sering mendengar nama jodi didebutkan oleh kakaknya dan papanya dulu.

Gendra mundur ia takut ia baru sadar di depannya bukan orang baik, jodi yang menyadari gendra ketakutan dan menjauh darinya langsung menarik tangan genta untuk mendekati kepadanya.

" kenapa jadi menjauh,  om tidak akan melukaimu ? " ucap jodi penuh tekanan.
"om....jahat...om..jahat" gumam gendra ketakutan.

Jodi kesal langsung menampar gendra cukup kencang membuat gendra menangis memegang pipinya.
" kenapa kau sama saja dengan kakak mu itu " teriak jodi

Gendra semakin ketakutan ia berharap jalannya datang menolongnya. Gendra mencoba memberontak namun sayang tenaga jodi jauh lebih besar dari nya. Jodi yang sudah geram langsunmg mengambil pisau yang ada di sakunya.

Jleb



Akh....

Sss

Prang...........

" astaga " arlo sangat terkejut bagaimana bisa gelas yang ada ditangannya jatuh begitu saja.
Perasaan arlo tidak enak terlenih lagi ia khawatir dengan gendra yang menghilang dari rumah sakit.

Ia langsung mengambil ponsel nya dan menelpon deska.

" kak , kakak sudah menikah gendra tidak ? " tanya arlo kepada deska

"......"

" kak jangan diem aja gendra udah ketemu belum, perasaanku gak enak " tanya arli sekali lagi

" kakak udah menemukan gendra " ucap deska lirih

" kakak seirus dimana kok gak dibawa pulang sih....oh.. Apa kakak dijalan ya.. Yaudah aku tungu dirumah kalau begitu...." ucap arlo semangat

" ar...kakak dirumah sakit " ucap deska lirih

" APA " arlo terkejut mendengar ucapan deska

" rumah sakit *****, kamu kesini kakak tunggu , kakak akan suruh orang suruhan kakak untuk menjemputmu " ucap deska

Setelah itu deska mematikan panggilan tersebut.

Runah sakit

Arlo berlari ke ruang ugd. Disana ia melihat sang kakak dengan penampilan kacaunya.

" kak gimana kondisi gendra, gendra gak papakan " tanya arlo sedikit memaksa.
"kamu tenang dulu gendra masih ditangani di dalam " ucap deska mencoba menenangkan sang adik.

Sejujurnya ia sendiri khawatir bagaimana tidak ia melihat sendiri gendra ia temukan dengan beberapa tusukan di tubuhnya.

Flasback

Jodi yang sudah geram langsunmg mengambil pisau yang ada di sakunya.

Jleb



Akh....

Sss

Bukan sekali namun berkali kali jodi menusuk gendra bahkan gendra udah kehilangan kesadarannya namun jodi masih terus menusuk gendra.

" hiskk.... Ini balasan untuk kakakmu yang sudah membunuh adik ku... Lihat lah.....hahahahaha..aku senang ....hikss..hiks..ta.tapi aku kehilangan adikku... Itu gara gara kakakmu " teriak jodi.

Mungkin jodi sudah kehilangan akalnya semenjak adiknya meninggal.

"aku ...aku bahagia.... Aku sudah..membalas...kematian ...adikku.... Sekarang aku akan bahagia bersama adik ku....hahahaha...kakak menjemputmu.... Jel " ucap

jodi lalu dirinya mengambil pistol yang ada di sakunya dan menembaknya ke dadanya sendiri.

Brakkkkk

" gendraaaaaa" teriak deska saat menemukan gendra dengan kondisi yang mengerikan ia labgaung memeluk gendra menyuruhnya untuk bangun.
.

Anak buah deska memperingatkan deska jika tidak ada waktu. Gendra harus secepatnya ditolong.

Dengan cepat deska menggendong gendra dan membawanya ke rumah sakit.

Flasback end

Ceklek

pintu ugd terbuka menampilkan sosok dokter dengan tampang kelelahan

" bagaimana kondisi adik saya " tanya deska
" syukurlah adik kamu selamat, ia kehilangan banyak darah namun untung pihak rumah sakit mempunyai darah yang sama, adik anda hanya perlu beristirahat saja, karena luka lukanya juga cukup parah namun untuknya tidak mengenai organ dalamnya. Adik anda akan kami pindahkan keruang rawat" ucap dokter tersebut.

" terima kasih " ucap arlo bersyukur.

1 minggu kemudian

gendra susah membaik dia juga sempat trauma dan lebih memilih diam dan tidak berbicara namun deska dan arlo terus berusaha mengajak bicara gendra dan itu membuahkan hasil gendra susah kembali gendra yang ceria gendra yang imut.

Sekarang mereka bersiap untuk pulang kerumah dan menjalani kehidupan yang baru.

.

end


.
.
.



MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang