cerita 32

101 11 1
                                    

Ditempat lain

" Tuan ada Paket untuk anda " ucap seseorang laki laki kepada laki laki yang lain

Laki laki tersebut menerima paket itu cukup besar pikirnya, karena berat ia meletakkan nya di lantai ia membuka paket tersebut.

Deg

" jeliv"

32

Malam itu menjadi malam yang suram bagi jody bagaimana tidak adik satu satu nya telah pergi meinggalaknnya.

" aku akan membalas kan semuanya " gumam  jody menatap foto wanita cantik bersama dirinya.
.
.
.
.
Gendra dan aelo kini tengah makan malam perasaan gendra campur aduk karena tadi siang ia melihat jeliv menangis  di kamar nya.

Flasback

" hiks..hikss.....hiks..." tangis seorang wanita dari dalam kamar
" suara siapa " gumam gendra saatenuju ke dapur mengambil minum

Gendra mengikuti suara tersebut hingga berhentilah ia di sebuah pintu, perlahan gendra membuka knop pintu tersebut.


Deg

Gendra melihat jeliv menangis disana dengan rambut yang berantakan dan baju tidur yang masih melekat di tubuh nya bahkan berwarna merah.

" bukan nya tadi pagi kak deska bilang tante itu udah berhenti ya kok ...." ucapan gendra terhenti saat melihat darah yang mengalir dari dada jeliv

Deg

" dia bukan manusia " gumam gendra ia mendorong kursi rodanya mundur.

Flashback end

" kak sebenarnya tante itu udah berhenti gak sih. " tanya gendra di sela sela makan malamnya.
Arlo terdiam ia bingun kenapa gendra tiba tiba menanyakan hal tersebut sementara deska hanya makan dengan hikmat tidak memperdulikan pertanyaan gendra

" kenapa gen bertanya seperti itu nukannya gen gak suka sama dia " ucap arlo
" heheheh gak apa apa " ucap gendra sebenarnya dia sangat penasaran apa benar yang dilihatnya itu hantu nya jeliv atau dia hanya salah lihat.

Setelah makan malam gendra kembali kemarnya untuk istirahat.
Pada pukul 12 malam gendra terbangun karena suara vas terjatuh

Pyaar

" suara apa itu " gumam gendra di sela sela bangun nya
Ia pun duduk dan memcoba meraih kursi roda setelah duduk di kursi roda nya ia pergi menuju ke lantai bawah menggunakan lif.

Saat berada di lantai bawah ia melihat deska keluar rumah.
" kakak mau kemana malam malam begini " gumam gendra bersembunyi di balik sudut ruangan.

Gendra mengikuti deska walau deska sudah cukup jauh membawa mobil gendra terus berusaha mendorong kursi roda nya menyusul mobil deska walau itu tidak mungkin

Gendra berhenti di jalan menghentikan taxi dan naik taxi untuk mengikuti deska, mobil deska berhenti di sebuah rumah besar yang kemarin.

Deg

" r..ru..ma..h i.ni ka.n "ucap gendra.
Gendra turun dari taxi bantu oleh supir taxi. Ia melihat deska masuk ke dalam rumah tersebut.

Tubuh gendra gemetar melihat rumah itu lagi gendra  takut kalau dia melihat " mereka " lagi. Sudah lama "mereka" tak menganggu gendra.

Gendra perlahan masuk ke rumah tersebut dengan perasaan takut ia memasuki rumah tersebut.
Pertama gendra memasuki rumah tersebut hawa di rumah tersebut sudah berbeda sangat seram baginya.

Ia menyusuri rumah tersebut akhirnya ia melihat deska masuk ke dalam kamar. Gendra kaget.
" bukan kah mama sama papa dulu melarang siapa pun masuk ke kamar itu." gumam gemdra

Gendea tak masuk ke kamar itu ia hanya berada di depan pintu tersebut.

" terima kasih makanannya "

" tentu, terima kasih sudah membantu ku membantu jeliv"




Deg







" itukan suara " gumam gendra

MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang