cerita 33

112 10 4
                                    

Sebelumnya


Ia menyusuri rumah tersebut akhirnya ia melihat deska masuk ke dalam kamar. Gendra kaget.
" bukan kah mama sama papa dulu melarang siapa pun masuk ke kamar itu." gumam gemdra

Gendea tak masuk ke kamar itu ia hanya berada di depan pintu tersebut.

" terima kasih makanannya "

" tentu, terima kasih sudah membantu ku membantu jeliv"


Deg

" itukan suara " gumam gendra




33




Sore ini  gendra terdiam di dalam kamar sejak tadi pagi ia tak mau keluar  kamar pandangannya kosong menghadap ke depan hanya arlo yang masuk keluar kamarnya.

Arlo kini menyuapi gendra makanan, arlo sangat marah pada deska ia tak menyangka kalau deska seperti itu, arlo menatap gendra sendu bahkan air matanya tak dapat ia tahan saat melihat adik nya itu terdiam tak ceria seperti biasanya.

Setelah arlo menyuapi gendra ia keluar kamar gendra untuk meletakkan semangkok kotor yang tadi berisi bubur. Di depan kamar gendra arlo bertemu deska.
“ bagaimana kondisi gendra ’’ tanya deska pada arlo


“ kakak kenapa kakak melakukan semua ini ’’ tanya arlo pada deska
Deska tau adik nya marah karena ia menyembunyikan hal hal gila di dari ke dua adiknya. Wajar kalau arlo dan gendra marah.

“ kakak melakukan semua itu karena kakak ingin melindungi kalian termasuk gendra “ ucap deska
“ aku tak menyalakan kakak jika kakak memang ingin melindungi gendra sama kok aku juga melindungi ingin gendra tapi cara kakak itu salah. “ ungkap arlo pada deska


“ kakak minta maaf “ kata itu tidak di gubris sama sekali oleh arlo
“ kakak mau bertemu dengan gendra “ ucap deska tanpa menunggu jawaban ia berjalan tetapi hanya beberapa langkah lengan nya di halang oleh arlo.

“ jangan sekarang “ ucap arlo datar
“ DIA ADIK AKU AKU JUGA BER HAK MENEMUINYA, AKU AKUI AKU SALAH TAPI BUKAN BERARTI KAU MELARANG KU MENEMUINYA “ deska dengan sangat kasar menepis tangan arlo


Deska langsung masuk ke kamar gendra, hati deska serasa tersayat melihat sang adik duduk bersandar di kepala ranjang memandang kosong ke depan.
Perlahan deska melangkah mendekati gendra, deska duduk di tepi ranjang gendra tak menyadari adanya deska karena tatapannya hanya ke depan.


Deska menjulurkan tangannya untuk mengusap surai gendra, dengan perlahan ia mengusap surai hitam tersebut.
Gendra menyadari kalau ada seseorang yang mengusap rambutnya ia pikir itu adalah arlo, tapi saat ia menoleh ke samping ia melihat deska yang tersenyum ke padanya.


Deg


Memorinya berputar tengtang kejadian tadi malam, ia menepis tangan deska dengan kasar.

“ HIKS...HIKS..P..PERGI...” teriak gendra ketakutan saat melihat deska bahkan barang barang di dekatnya ia lempar pada deska.
“ hey hey tenang lah ini kakak gen, ini kakak“ deska bersaha menenangkan sang adik, deska langsung mendekap sang adik membawanya ke pelukannya.


“ PERGI PERGI PERGIIIII...“ gendra semakin kehilangan dirinya ia terus berteriak ketakutan menyuruh deska untuk pergi, gendra terus memberontak ingin lepas dari pelukan sang kakak namun gagal.


Arlo baru saat mencuci mangkok kotor mendengar keributan dalam kamar gendra dengan cepat ia berlari menuju kamar gendra.

“ ada ap...” ucapan arlo terpotong melihat deska yang memeluk gendra, sementara gendra terus memberontak.
Tanpa pikir panjang arlo menarik deska dan memukulnya


Bugh


Arlo langsung memeluk gendra, dilihatnya gendra sangat ketakutan.
“ hiks kak ar..hiks..ta..kut..hiks” racau gendra dalam pelukan arlo

“ gen gak usah takut ada kakak disini “ ucap arlo menenangkan gendra dan mengelus punggung gendra



“ lebih baik kakak pergi, biarkan gen tenang dulu “ ucap arlo pada deska
“tapi ar “ deska sangat ingin berada disini, jujur deska cemburu melihat kedekatan arlo dan gendra
.

“ please kak “ mohon arlo
“ baiklah “ deska tak dapat berbuat apa lagi ia pun mengalah, dan pergi dari kamar tersebut.



Setelah deska pergi arlo berada dikmar gendra tentunya karena permintaan gendra, Gendra terdiam melihat arlo sedang membersihkan kamarnya.
Gendra mengingat kejadian saat malam itu kejadian dimana semuanya terungkap.


flashback


gendra terus meguping pembicaraan deska dengan iblis, ya gendra ingat itu suara “mereka”, disanalah semuanya terungkap gendra terkejut setengah mati semua yang di katakan iblis itu saat di mimpinya benar adanya.

Tapi gendra ketahuan saat deska keluar dari kamar tersebut, seska bingun mau mejelaskan apa saat  dirinya mau menjelaskan, gendra langsung melajukan kursi roda nya menghindrai kejaran deska.

Tapi akibat kejaran deska gendra menabrak beberapa preman disana, preman itu marah dan memukul gendra preman itu juga menarik gendra sampai ia tersungkur ke tanah.

Deska baru saja tiba ia melihat adiknya di pukul oleh preman preman tersebut tidak terima ia pun menuju gendra tanpa pikir panjang deska membunuh para preman itu dengan sadis dan brutal.

Bukan itu yang jadi titik masalahnya deska lupa kalau ada gendra disana dan bodohnya dia melakukan pembunuhan di hadpan sang adik.

Gendra ketakutan melihat darah sudah mengalir, deska mendekat ke arah gendra di lihatnya gendra sangat ketakutan.

Dan saat dia berada di hadapan gendra, gendra pingsan apalagi melihat baju deska yang penuh dengan darah,

Flash back end

MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang