Sebelumnya
"kak kita minta maaf yuk ke kak deska, kan kita juga yang salah tadi " ucap gendra
Arlo langsung menghentikan ketikan pada laptopnya dan menatap sang adik.
14
" udalah gen percuma " ucap arlo
"tapi kak, bagaimanapun kita memang yang salah" ucap gendraArlo menghela nafas panjang
"baiklah ayo " ucap arlo lalu berdiri keluar kamar diikuti gendra yang tersenyum.Tok tok tok
Setelah sampai didepan pintu arlo mengetuk pintu tersebut.
" kak ini aku sama gendra " ucap arlo tapi terus saja di abaikan oleh orang yang ada didalam kamar
" kak aku sama gendra mau minta maaf soal tadi" ucap arlo tetap saja tidak di gubris oleh deska"iya kak, kita minta maaf jangan marah terus dong gak baik loh marahan itu" sekarang giliran gendra yang bicara tapi tetep saja di acuhkan oleh deska
" iya kak maafin kita ya ? " ucap arlo
" yasudahlah gen besok aja ya minta maafnya mungkin kak deska lagi tidur" ucap arlo kepada gendra." hem " ucap gendra lesu berjalan kearah kamarnya sendiri
Arlo yang melihat itu menghela nafas lelah, ia tak rela melihat sang adik bersedih.Arlo pun pergi kearah kamarnya sendiri, sementara deska yang ada dikamarnya ia bimbang sebenarnya ia tak bisa marah sama kedua adiknya itu.
Ditengah malam Deska belum kunjung menutup mata jujur ia sangat ingin menghampiri kedua adiknya dan meminta maaf padanya.
Deska benar benar bimbang ia pun memutuskan untuk menemui gendra dan arlo
Ceklek
Ia masuk kekamar gendra menatap sang adik sangat nyaman menutup matanya, hingga ia sadar kalau mata adiknya itu sembab apalagi ada bekas air mata .
" apakah ia menangis" ucap deska pelan
Deska terus menatap gendra ia pun baru menyadari kalau kening gendra mengerut."tunggu" ucap deska langsung meletakkan telapak tangannya di dahi gendra.
" astaga dia demam " ucap deska panik
Deska langsung menelpon paman wido untuk pergi ke villa.Deska tidak peduli walau sekarang cukup sebelas malam. Ia memaksa paman wido datang dan memeriksa gendra.
Deska segera menuju kamar arlo untuk menemuinya.
Ia langsung masuk kedalam, ia pikir arlo tidur tetapi tidak, arlo sedang bermain game.
Arlo terkejut aras kedatangan kakaknya kekamarnya.
"kakak kok kesini ada apa" tanya arlo
" gendra demam" ucap deska"apa demam bagaimana mungkin bukannya tadi baik baik saja." tanya arlo yang sudah panik
"kakak juga gak tau tadi saat kakak mau ngecek dia udah tidur apa belum kakak mengecek suhu tubuhnya panas " ucap deska"terus gimana kak" tanya arlo
" kak suda manggil paman wido kemari" ucap deska"yasudah ayo kekamar gendra kak" ucao arlo
Mereka pun meuju kamar gendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAD (END)
HorrorMAD MEREKA ADA DIDEKATKU Seorang remaja tinggal bersama kedua kakaknya. Apakah hidupnya bahagia ? Memiliki kedua kakak yang menyayanginya. Tapi ada hal yang membuat dirinya terancam . Ada mereka yang mengincarnya. Ada juga yang akan membalas dendam...