cerita 19

162 16 5
                                    


Sebelumnya

" dok gimana kondisi adik adik saya" tanya deska pada seorang dokter laki laki yang baru saja keluar.

" adik anda yang bernama arlo baik baik saja, ia hanya mengalami benturan dikepalanya dan luka luka kecil ditubuhnya,
Tapi..... Untuk saudara gendra dia......."


19

Disinilah deska berada di sebuah ruangan besar dengan fasilitas mewah dilengkapi 2 ranjang.

Ke dua ranjang tersebut di huni kedua orang yang amat dia kenal, ranjang berwarna merah ditiduri sosok laki laki dewasa, sosok itu mengenakan pakaian rumah sakit, sosok itu arlo, arlo memakai perban dikepala dan luka luka disekujur tubuhnya.

Tetapi arlo sudah sadar 30 menit yang lalu dan kini ia sedang istirahat.
Sementara di sisi kirinya terdapat ranjang berwarna biru muda, warna ceria yang disukai oleh adiknya, ya ranjang tersebit milik gendra .

Deska begitu terpukul melihat kedua adik sedang terbaring sakit saat ini, deska memang meminta satu ruangan khusus supaya ia tak kesulitan menjaga kedua adiknya sekaligus.

Deska terbayang bayang oleh pembicaraan nya dengan dokter waktu itu.

#Flasback

" dok gimana kondisi adik adik saya" tanya deska pada seorang dokter laki laki yang baru saja keluar.

" adik anda yang bernama arlo baik baik saja, ia hanya mengalami benturan dikepalanya dan luka luka kecil ditubuhnya,
Tapi..... Untuk saudara gendra dia mengalami benturan cukup kencang pada kepalanya mengakibat kan pendarahan, dan juga masalh kakinya kakainya sempat terjepit kemungkin saudara gendra tidak bisa berjalan dalam beberap waktu kedepan, adik anda harus terus menjalani terapi pada kakinya dan juga  ritin check up pada kepalanya takutnya benturan dikepalanya membahayakan nyawanya. "

Deg

" tidak mungki " ucap deska melemas ketika itu ia jatuh di depan ruang ugd entah air matanya begitu cepat mengalir dari kedua mata tajamnya itu.

End

Ia berpikir bagaimana menjelaskan kepada gendra soal kakinya yang tidak bisa digunakan, memang bukan permanen dan bisa disembuhkan lewat terapi rutin, tapi ia sangat takut adiknya tidak bisa menerima kenyataan ini.

Jangan kan menceritakan pada gendra, saat arlo sadar terus menceritakan kondisi kedua nya arlo langsung histeris mendengarnya.

Deska meraih ponselnya ia menelpon salah satu anak buahnya yaitu handy deska memang mempunyai orang kepercayaan. yaitu ade dan handy.

" bagaimana apa kau sudah melakukannya " tanya deska pada handy
" sudah bos, aku sudah membuat kerja samanya dengan perusahaan lain ditolak dan membuatnya rugi banyak " ucap handy.

" bagus pastikan dia tidak mengetahui aku dibalik semua ini " ucap deska
" baik bos " ucap hanndy setelah itu deska mematikan panggilan tersebut.

" kau tidak akan lari dariku Jodi Mickola, kau sudah membuat kedua adikku celaka dan kau harus membayarnya JM."

JM atau jody mickola adalah musuh bebuyutan deska bukan hanya dirinya tapi musuh kedua orang tuanya. Deska juga tau kalau jody yang sudah membunuh orang tuanya, makanya ia meneruskan jejak orang tuanya utnuk berkerja sama dengan iblis untuk membalas dendam dan tentunya kekayaan.

Tapi deska terjebak dengan iblis itu sendiri, sebenarnya deska mau mengakhiri persekutuannya dengan para iblis, tetapi inlis itu mengancam akan mengambil nyawa gendra sebagai tumbal terakhir.

Tentu deska tidak mau itu terjadi, makanya ia terus melakukan persekutuan itu, walau setiap satu bulan deska harus menumbalkan satu nyawa untuk makan iblis iblis itu.

Jika deska tidak melakukan itu maka iblis itu akan mengambil nyawa gendra sebagai taruhannya.

" eungh " lenguh gendra terbangun dari pingsannya, deska segera menghampiri gendra dan menekan tombol untuk memanggil dokter.

Dokter pun datang dan memeriksa kondisi gendra

" bagaimana kondisi nya dok " ucap deska
" kondisinya sudah membaik tetapi tetap dijaga jangan terlalu lelah, dan jangan sampai kepalanya terbentur sesuatu " ucap dokter

" baiklah dok, terima kasih " ucap deska

Dokterpun keluar dari ruangan vip mewah itu.

" kak deska " panggil gendra sementara deska asik dengan mengelus rambut gendra.

" ta....kut" ucap gendra terlihat sekali wajah gendra yang ketakutan.
" nggak papa ada kakak disini" ucap deska menenangkan sang adik, ia tau pasti sang adik sangat shok dengan kecelakaan itu.

" kak arlo mana " tanya gendra, memang ia tak melihat arlo karena tubuh arlo tertutup sama deska.
" itu " deska membalik kan tubuhnya kebelakang dan menunjuk arlo yang masih tertidur .

Gendra yang melihat itu tersenyum
" gendra tau kakak dari tadi sendirian, dia tidur kamu masih pingsan " ucap deska seperti merengek .

Gendra tertawa melihat ekspresi sang kakak,
Hingga ekspresi lucu yang dibuat deska memudar saat gendra melintarkan satu pertanyaan.








" kak kenapa kaki ku gak bisa digerakkan "

MAD  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang