• S2 • 2

1K 88 3
                                    

< Please vote & comment guys, gampang kok 😊 >

Thanks for 100k readers everyone 😭❤️✨🎉!

Minta maaf banget karena lama update nya, jujur lagi buntu bangett. Sorry guys :(

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kezy's POV

Saat ini gue hancur banget, Papa marah sama gue. Ditambah lagi Younghoon yang sebentar lagi bakal cerai sama gue.

Gue punya dosa besar apa sih sampe dunia tega banget ke gue? Walaupun gue tau banyak orang di dunia ini yang hidupnya lebih ga beruntung dari gue.

Mungkin ini terdengar alay, tapi gue ga bisa hidup tanpa Younghoon. Karena Younghoon itu yang selalu ada di sisi gue sejak SMA.

Di setiap cerita gue pasti ada Younghoon. Gue ngerasa kayak hidup gue tuh emang udah ditakdirkan bersama Younghoon.

Tapi ternyata gue salah. Salah besar. Gue ga nyangka Younghoon tega banget sama gue. Oh atau gue yang ga bisa menuhin ekspektasi Younghoon sebagai istri?

Karena Younghoon, gue berakhir di Rumah Sakit Jiwa. Kaget kan? Sama gue juga kaget banget.

Papa sama Kent yang masukin gue kesini. Sedih banget, mereka ngira gue udah gila karena ditinggal Younghoon.

Jujur, gue emang sedikit kehilangan arah karena ditinggal Younghoon.

Tepat setelah gue dan Younghoon resmi bercerai, disitu gue ga kuat banget ngejalanin hidup sendiri.

Iya, se-cinta itu gue sama Younghoon.

Tapi gue tetep ga lupa untuk selalu beribadah, berdoa kepada Tuhan. Karena itu adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.

Terhitung 2 minggu gue di RSJ. Gue ketemu bannyak orang dari berbagai umur, dan latar belakang cerita yang berbeda.

Seenggaknya gue bersyukur karena gue masih berkecukupan dan mempunyai keluarga yang lengkap.

"Halo suster! Lagi masak ya? Aku bantu boleh?" Sapa gue terhadap Suster.

Suster-suster disini sangat akrab sama gue. Bahkan mereka percaya kalo gue itu ga gila, haha keluarga gue apa kabar?

Mama yang pembela nomor 1 gue aja ga bisa bantu. Ga ada yang bisa bantah omongan Papa.

"Eh Kezy! Boleh dong, gimana hari ini? Sudah lebih baik dari kemarin?" Tanya suster Seohyun.

"Aku mulai bisa ikhlas dan damai sama diri aku. Aku bahkan lebih betah disini daripada di rumah. Disini baik semua, selalu nanyain kabar aku." Jawab gue sembari mulai memasak.

Suster Seohyun itu lebih tua dari Mama, beda 4 tahun. Gue anggep suster Seohyun ini sebagai nyokap kedua gue.

"Ada-ada aja kamu, tapi gapapa kalo kamu nyaman disini. Justru kami yang harus berterima kasih sama kamu, karena banyak membantu kami." Ujar suster.

Selesai masak dan makan, gue sama suster jalan-jalan sekitar Rumah Sakit. Gue beneran ga bohong, gue sangat nyaman disini.

Dijodohin ; Mark TuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang