Chapter 1 - Menerima Lamaran

2.2K 92 16
                                    

"Kami menerima perjodohan ini!"

Kalimat itu langsung membuat para wanita saling berpelukan. Sedangkan para pria saling tersenyum. Pancaran kebahagiaan seketika muncul di tengah-tengah 2 keluarga itu. Keluarga Louis tiba-tiba datang untuk melamar putri tunggal keluarga Houston.

"Oh ya, di mana Catherine? Sedari tadi aku belum melihatnya, Rose," ungkap Violet kepada sahabatnya yang bernama Meriam Rose Houston.

Rose tersenyum menatap calon besannya itu. "Catherine akan pulang telat, Violet. Hari ini sekolah tempatnya mengajar sedang ada mengadakan rapat untuk perayaan Natal nanti."

"Aku hanya tidak sabar untuk melihat wajah boneka Catherine. Edward saja sampai tidak bisa tidur saat aku menunjukkan foto calon istrinya." Kedua orang itu tertawa bahagia.

"Aku tidak menyangka, jika kita akan menjadi besan, William," ujar Richard Louis, ayah Edward.

"Aku lebih tidak percaya, Richard dan aku juga yakin jika Edward pasti bisa membahagiakan putri kecilku." William berucap dengan mata berkaca-kaca.

Tidak menyangka jika Catherine kecilnya sudah dewasa. Bahkan sudah akan menikah. Pria paruh baya itu hanya tidak percaya jika putrinya yang dulu menyukai boneka barbie, malah kini seperti boneka hidup. William hanya bisa mendoakan dalam hatinya.

"Kau tenang saja, Will. Aku percaya pada putraku. Dia itu sangat bertanggungjawab orangnya. Aku selalu mengajarkan hal itu pada Edward. Jadi aku pastikan jika Catherine akan bahagia sepanjang hidupnya." William mengangguk mengiyakan ucapan itu.

"Aku pulang!" Para orangtua itu serempak melihat ke arah pintu masuk ketika mendengar suara lembut seseorang. Dia, si Rose Catherine Houston. Si boneka hidup kepunyaan keluarga Houston yang sangat berharga.

"Ini dia calon menantuku!" Perkataan yang baru saja di lontarkan Violet tentu membuat Catherine terkejut. Calon menantu? Apa maksudnya?

"Sayang, dengar Ibu!" Catherine menatap sang Ibu dengan mata bulatnya yang cantik.

"Keluarga Louis resmi melamarmu hari ini. Tapi sebenarnya, kami sudah lama menjodohkanmu dengan Edward. Dia adalah putra Violet. Jadi kami sudah menerimanya, Catherine sayang."

Catherine sudah yakin jika ini pasti akan terjadi. Jadi gadis manis itu hanya bisa percaya jika pilihan orangtuanya adalah yang terbaik. Kemudian dia tersenyum dan lantas membuat para orangtua itu kembali merasakan kebahagiaan.

"Aku menerimanya, Ibu. Aku yakin jika pilihan Ibu dan Ayah adalah yang terbaik," ujar Catherine sembari menatap orangtuanya.

"Terima kasih, Catherine sayang. Hatimu sungguh lembut dan manis. Ibu yakin, jika Edward akan membahagiakanmu sebagai istrinya nanti," ungkap Violet yang langsung memeluk tubuh tinggi nan langsing itu.

"Kalau begitu, aku permisi ke kamar dulu ya, Ibu!"

"Baik, Sayang!"

Setelah kepergian Catherine ke lantai atas, para orangtua itu kembali berbincang untuk membicarakan masalah pertunangan.

"Bagaimana jika pertunangannya kita adakan di atas kapal pesiar. Edward baru saja menjalin kerja sama dengan perusahaan MG Groups," ujar Richard yang membuat William terkejut.

"MG Groups? Maksudmu perusahaan minyak dan gas alam terbesar itu?" Richard mengangguk mengiyakan.

"Astaga! Aku tidak menyangka jika calon menantuku mampu mengajak perusahaan raksasa itu untuk bekerjasama." Rose memuji kemampuan Edward. Padahal pria itu adalah seorang politikus.

"Aku juga tidak percaya, Rose. Tapi begitulah putraku. Memberikan banyak kejutan tidak terduga," ujar Violet dengan bangga. "Bisa saja Edward sedang menyiapkan hadiah spesial untuk Catherine, calon istrinya sendiri."

Destiny Marco in Love Sea ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang