8. Pandora's box

217 27 35
                                    

"Kenapa lo ngajak ketemuan?"

Johnny minum ice americanonya dan natap lurus ke manik mata terang seseorang.

"I just miss you, you miss me too right?"

Dia senyum lebar dan bales natap Johnny, "Lo ngerti maksud gue, kan?"

"Sure, gue kelewat ngerti sama yang lo mau."

Johnny ngehela napasnya, "Dimana?"

Senyum dari sosok di depan Johnny itu buat hati Johnny ikutan adem, gatau kenapa.

"Terserah, i let you choose."

Dalam satu tarikan napas, ice americano Johnny udah habis. Setelah minta bill dan bayar, mereka berdua saling nautin tangan kemudian pergi dari cafe.

"Damn, you-you're so fucking gorgeous."

Yang di puji sekarang ketawa kecil lalu ngegigit bibir bawahnya, "How it's feel?"

"You know how it's feel, i-i can't stand it."

"And it's just when you're with me, didn't you?"

"Unfortunately, yes, and i hate myself because of you."

Mereka berdua ketawa kecil dan saling natap lurus kedua mata dengan alis bertaut. Salah satu tangan yang lebih mungil, ngusap rahang tegas si kesayangan dan ngebisikin sesuatu di telinganya.

"Trust me if you can't leave, until i decide to go from you first."

Bak di hipnotis, yang di bisikin cuma ngangguk dan mejamin matanya.

"This is crazy."

Semuanya, semuanya terasa begitu nyata tapi salah. Semua ini sah-sah aja, tapi bertentangan. Semua ini cuma sementara dan keduanya makin terlena.

"Shhh—hmm!"

Johnny ngga bisa ngelepasin pandangannya dari wajah cantik berhiaskan peluh itu, bener-bener buat dia hilang akal dan pengen ngelakuin yang lebih lagi.

"Ahh!"

Kesekian kalinya, Johnny berhasil di buat tunduk oleh seorang perempuan cantik yang jadi classmatenya.

Althea Lee, perempuan manis nan cantik berdarah campuran Korea-Amerika yang jadi FWB Johnny selama setahun kebelakang.

Ya, keduanya terjebak Friends With Benefits.

Johnny yang pada dasarnya perlu pelarian dan Althea yang haus akan sentuhan, sepakat menjalin hubungan ini setelah naik kelas ke tingkat akhir.

Terlebih, Johnny bener-bener kangen Doyoung dan dia ngga punya pelampiasan sama sekali.

Katainlah Johnny ga setia, ato apapun itu—cause he can't stand it anymore.

Klise, ya. Setahun ngejalanin hubungan illegal ini, keduanya ngga keberatan kok. Johnny kadang menyesali perbuatannya itu di kala semua udah berlalu dan selesai. Dia nyesel karena dia punya ikatan, sedangkan Althea ngga.

Tapi kalian tau, budaya barat itu bebas.

Rutinitas mereka itu jarang, cuma sekitar 5 kali sebulan. Itu jarang ato sering sih? Johnny gatau.

"I come," bisik Althea di telinga Johnny, dan mejamin matanya makin erat.

Dia selalu bisa di buat mabuk kepayang sama Johnny, apapun yang ada di diri Johnny—Althea suka.

Mata, hidung, bibir, ceruk leher, collarbone, aroma, semuanya bikin Althea kecanduan dari awal ngelakuin hubungan ini sama Johnny.

She's fell and she's obsessed.

Johnny ngegerakin pinggulnya semakin pelan karena putihnya terasa dekat, satu kekehan lirih keluar sebelum keduanya sama-sama terkulai di atas kasur.

"Kaya biasanya, always feels good."

Althea ngangguk pelan, "Bodoh."

"Lo ngatain diri lo sendiri atau gue?" tanya Johnny yang masih terengah-engah.

"Both of us."

Keduanya natap kosong ke langit-langit kamar, makin terseret ke masalah yang sama sekali ngga diinginkan.

Hubungan ini kaya kotak pandora, sumber masalah besar.



[3] DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang