"WEIII BANGSAT BENER YA LO!"
"LAWAN AJA LAWAN, LUCAS MAH KALAH TUH!"
"ANJING ANJING ANJING, NIEL BURUAN LARIII!"
"CANGKEM KALIAN ASTAGFIRULLAH, RIBUT BANGET."
Jadi gaes, malem ini mereka semua-Yuta dkk bakal nginep di rumahnya Lucas.
Karena apartemen Mingyu-Eunwoo itu deket ama rumahnya Lucas, jadi mereka mutusin untuk nginep disana. Penyelidikan belum sepenuhnya selesai, dan rencananya mereka mau kesana lagi besok.
Mumpung rumah segede ini lagi kosong atau bisa di anggep cuma ada Lucas dan beberapa maidnya, Yuta dkk semangat 116 untuk nginep disini.
Itung-itung liburan di tempat baru, kan kane hyung.
Para ciwi-ciwi sibuk masak makan malem, sedangkan cowo-cowonya heboh nunjukin ke-akhlakless-an mereka.
Lucas, Yuta, Kun, Daniel jadi tim main ps. Chihoon, Minhyun, Eunwoo, Doyoung jadi tim bahas teori yang gak kelar-kelar.
"MAMPOS HAHAHAHA, RASAIN TUH!" teriak Lucas puas setelah ngeliat Daniel yang di kalahin Yuta.
Yuta ngulas senyum bangganya, "Ayo Kun, lawan kita bedua," tantangnya.
Kun ngeratin pegangannya ke stick, "Oke, kuy!"
Daniel ngegoyangin bahu Kun dari belakang sambil koar-koar, "AYO KUN, KALAHIN MEREKA!"
Mereka berempat daritadi koar-koar mulu, heran, apa pita suaranya gak putus?
Beralih ke tim bahas teori, Minhyun muter-muter pulpennya pake jari dan sesekali ngehela napas cape. Chihoon ngebolak-balik kertas laporan yang sengaja Minhyun buat supaya gampang ngebacanya. Doyoung nulis hal-hal random di catetan si cowo Hwang. Dan Eunwoo, ngebaca laporan dari kasus Mingyu.
"Gue bingung njir, sumpah," keluh Eunwoo kesel.
Doyoung ngangguk setuju dan negakin punggungnya, "Hyun, mana laporan yang isi secret message dari setiap kejadian?"
Minhyun nyerahin satu lembar kertas yang ada di deketnya, "Kalimatnya aneh, dan gue ga ngerti maksudnya apa."
Si manis ngamatin kalimat itu dengan seksama, "'Another traitor' dan 'Tell me if you dare', jadi maksudnya ada pengkhianat lain dan kita kudu bilang ke siapa kalo kita berani?"
Yang lainnya ngangkat bahu, sama-sama bingung karena 2 kasus ini.
Chihoon numpu dagunya, "Kalo ada pembunuhan selanjutnya, pasti ada secret message lain yang di kasi sebagai clue. Jadi, apa kita harus nunggu kejadian selanjutnya?"
Minhyun geleng-geleng heboh, "Buat apa? Kalo bisa kita cegah ya cegah, ini teror dari manusia bukan setan."
Suara teriakan Jihyo dari ruang tamu bikin tim bahas teori mutusin untuk istirahat dulu. Mereka ngeberesin kertas-kertas dan ngasih ke Minhyun, kemudian masuk.
Baru juga masuk, udah di suguhin pemandangan yang chaos.
Stick ps di meja depan tv kabelnya ga beraturan, sampah bekas snacks, kaleng soda, bantal sofa bertebaran di lantai.
"Makan dulu," ajak Valennia ke tim bahas teori yang baru dateng.
Tim main ps mah udah duduk anteng di meja makan, soalnya udah di sajiin makanan enak. Gratis pula.
Kalo ada Chenle, auto di katain rakjel.
Doyoung di rangkul sama Minhyun dan lagi-lagi si cowo Hwang itu ngusak rambutnya, "Gemesin banget sih lo."
Yuta yang liat itu, ngelempar garpu ke Minhyun.
"Jauh-jauh lo," kata Yuta sambil ngacungin sendok.
Minhyun meletin lidah, "Nyinyinyi."
Sebagai tuan rumah yang baik, Lucas ngajak mereka duduk dan ngenikmatin makan malem ini-meski sambil gibahin orang a.k.a Jung Jaehyun.
Berasa penampungan anak pinggir jalan.
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Distance
Fanfiction[Angst, Romance] "Jarak emang bisa ngelatih kesetiaan dan ketulusan, tapi jarak ngga ngejamin ketenangan dan kebahagiaan." -Jaehyun. • Completed • Trilogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget...