"Jadi...kakak itu kakaknya Jaehyun?"
Yoonoh ngangguk samar, "Ya, kakak adalah kakak Jaehyun. Memangnya, ada apa dan kenapa?"
Setelah Yuta-Yoonoh ketemu tadi, Doyoung ngajak Yoonoh gabung dan mereka bertiga balik ke meja. Kalo Lucas ga nyadar si Yoonoh ga punya dimples, mungkin udah lebam-lebam sekarang.
Tapi di sisi lain, mereka serasa ngeliat Jeffrey. Valennia yang saking kangennya ama Jeffrey, dengan ngga tau malunya meluk Yoonoh dan manggil dia Jeffrey.
Mau gimana? Mereka masih susah ngelepas Jeffrey.
Semuanya otomatis saling tatap, ngga ada yang berani jawab.
"Jaehyun itu jahat, kak."
Jihyo yang dihadiahi tatapan tajem dari temen-temennya, auto menciut.
"Maksudnya bukan—"
"Iya, Jaehyun memang begitu."
Yoonoh ngehela napas pelan, "Jaehyun jadi orang yang paling berbeda di keluarga kami. Dia terlalu pembangkang dan pemarah untuk ukuran seorang remaja."
Ke-13 remaja itu ngedengerin cerita Yoonoh dengan seksama—lapernya tiba-tiba keganti ama rasa penasaran.
"Sejak papa pulang, Jaehyun bener-bener beda. Mungkin karena papa dan mama yang sering berantem bikin Jaehyun tertekan, begitupula kakak-kakaknya. Hanya aja, papa udah ngubah diri dan berhasil dapetin kepercayaan Jaehyun lagi."
"Cuma, sifat jahatnya ngga berubah."
Rasa takut tiba-tiba mampir ke lubuk hati Doyoung, buat otaknya berspekulasi kalo Jaehyun akan bertindak lagi.
"Jaehyun sering beli kucing, hamster, atau binatang kecil lainnya pake uang papa. Kakak gatau motifasi dia beli itu untuk apa, tapi pas udah tau—kakak bener-bener terkejut."
"Jaehyun ngebunuh semua binatang itu."
What the fuck? —Doyoung.
"Kakak gatau! Kakak bener-bener gatau kenapa Jaehyun bisa berubah sejauh itu. Kakak gatau kenapa Jaehyun bisa jadi sejahat itu. Kakak gatau kenapa Jaehyun harus ngelakuin hal-hal yang bikin keluarga kecewa, sementara dia sendiri gamau keluarga kami hancur."
Yoonoh hampir aja netesin air matanya, "Kakak bingung."
Seketika suasana disana berubah suram, semua ngiba dan naruh simpati ke cerita Yoonoh.
"Kakak udah coba ngobrol pelan-pelan sama Jaehyun?" tanya Mingyu.
Yoonoh ngegeleng lemah, "Jaehyun ga pernah mau ngomong sama kakak-kakaknya. Kecuali, sama mama."
Udah mereka duga, Jaehyun pasti anak mama.
"Ada yang tau kejadian ini selain kak Yoonoh?" tanya Lucas.
"Semua anggota keluarga tau."
Hell.
"Pernah ngajak Jaehyun ke psikolog atau psikiater?" tanya Minhyun.
"Jaehyun nolak. Kakak pernah ngasih dia obat tidur dan ngajak dia ke psikolog, sampe disana mendadak bisu."
Jeez.
"Menurut kakak, ada kelainan di diri Jaehyun?" tanya Chihoon.
"Obsessed with someone, psycho."
God.
"Kak Yoonoh pernah mergokin Jaehyun ngelakuin sesuatu yang berhubungan sama obsesi gitu?" tanya Nayeon.
Yoonoh ngangguk, "Nempel foto Doyoung di dinding kamar, ngegambar sketsa wajah Doyoung, nulis nama Doyoung di kertas lalu di bakar."
"It's all about you," kata Yoonoh seraya natap Doyoung yang ternganga.
Tepat setelah itu, ada notifikasi masuk dari nomor asing ke handphone mereka kecuali Yoonoh. Nomor yang neror Doyoung pake 14 kali panggilan.
+82-2-xxx-xxxx
Welcome to the final round.•
•
•
![](https://img.wattpad.com/cover/230786530-288-k14648.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Distance
Fanfiction[Angst, Romance] "Jarak emang bisa ngelatih kesetiaan dan ketulusan, tapi jarak ngga ngejamin ketenangan dan kebahagiaan." -Jaehyun. • Completed • Trilogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget...