19. Yoonoh

212 27 23
                                    

"Hai Doyoung, lama ga ketemu. Kamu apa kabar?"

Itu jadi kalimat pertama yang bikin Doyoung kaget. Asiq, dia ditanyain duluan ama cogan.

Tapi sayang, adeknya psikopat.

"Baik, kak. Kakak sendiri apa kabar? Bajunya ngga kotor kan?" tanya Doyoung kikuk, keinget kalo dia nabrak Yoonoh.

"Kabar kakak, baik. Gapapa kok," jawab Yoonoh ramah banget.

Patut di curigai nih, kalo yang ramah-ramah gini berarti demen ngalus—dan yang demen ngalus itu harus di curigain.

Gitu kata tante Minji.

"M-maaf, tadi Doyoung gatau kalo kakak ada di belakang," ucap Doyoung.

"Santai aja, lagipula gak kena kok. Kamu kesini sama siapa?"

Yoonoh ngusak rambut Doyoung, "Kamu makin tinggi ya."

APA-APAAN INI?! WADAW, PARAH!

Parahnya lagi, MASA DOYOUNG BLUSHING SIH?!

"Ngg—Doyoung kesini sama temen-temen. Kakak sendirian, atau lagi ngedate ama kak Chaneun?" goda si manis padahal jantungnya lagi dugem.

"Kakak udah putus ama Chaneun."

"LOH, KOK? KENAPA?!" teriak Doyoung histeris—untungnya itu mangkuk saus ngga jatoh.

Dan untungnya, restoran ini ga rame-rame banget—jadi dia ga diliatin orang kecuali Yoonoh.

Setau Doyoung nih ya, hubungan Chaneun-Yoonoh ini adem-adem aja loh. Postan di instagramnya Chaneun juga romantis-romantis aja ama kakak Jaehyun ini, kenapa tiba-tiba bisa putus?

"Chaneun udah punya yang baru, kakak di buang," kata Yoonoh miris.

Anjay, Yoonoh lagi meratapi nasib.

"K-kenapa?! Bukannya kak Yoonoh waktu itu mau ngelamar kak Chan?" tanya Doyoung lagi.

"Udah keduluan, startnya kakak dicuri," curhat Yoonoh sambil ketawa lirih.

Doyoung gatau harus ngerespon gimana, mau jawab tapi bingung mau bilang apa.

Saking kesiannya dia ama Yoonoh.

"Err, yaudah. Kakak yang sabar ya."

Yoonoh cuma ketawa kecil, "Makasih manis, imut banget sih."

Kenapa Doyoung harus dikatain begitu sama cogan-cogan? Kan kokoro Doyoung ga kuat gitu loh. ㅠㅠ

"Doyoung! Kenapa lo—"

Orang yang manggil Doyoung itu seketika mematung pas Yoonoh balik badan. Postur tinggi tegap, tatapan yang tajam, rahang yang tegas, bibir tipis.

Yuta ngedipin matanya beberapa kali. Dia ada di surga atau ada malaikat yang turun ke bumi?

Ga cuma Yuta yang kaget, Yoonoh pun terkejut ngeliat anak manis di depannya ini. Mata bulat yang berkilauan, hidung pesek yang lucu, pipi yang tembem, bibirnya yang merona.

Apa barusan mereka ngedeskripsiin satu sama lain?

Atau, saling terpesona pada pandangan pertama?

"Maaf, Yuta. Tadi gue ga sengaja nabrak dia, eh jadi keterusan ngobrol," kata Doyoung disertai senyum tipis.

Yoonoh buru-buru senyum, ngubah eskpresi terkejutnya tadi. "Halo."

Yuta juga ketawa canggung, "Maaf udah ganggu, gue balik lagi aja ya," katanya trus balik badan lagi.

"Tunggu. Nama kamu siapa?"

Mampus, kokoro Yuta masuk critical mode.

"Nakamoto Yuta, kak."

Yoonoh senyum ganteng, "Cantik."

Ini Yoonoh yang gombal, Yuta yang baperan, atau Doyoung yang ga sadar ama sifat Yoonoh?



[3] DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang