49. Bangchan

123 16 35
                                    

Bangchan—yang kita kenal sebagai sisi lainnya Yoonoh, adalah kepribadian asing dari seorang Jung Yoonoh sejak lama.

Bangchan muncul karena Yoonoh pernah trauma saat kecil, dimana dia di siksa sama Yunho dan Jaejoong karena masalah keuangan yang nimpa keluarganya.

Waktu itu Jessica masih kecil juga, cuma beda 2 tahun dari Yoonoh. Si Yoonoh kecil ngga pernah ngedapetin apa yang dia mau karena sang orang tua lebih mengedepankan Jessica.

Yoonoh kecil yang ngga ngerti apa-apa, cuma bisa diem dan nerima semua perlakuan orang tuanya yang bisa dibilang gak manusiawi.

Tumbuh dengan didikan keras, diiringi dengan tangisan Yoonoh kecil, dia mulai berubah saat menginjak usia remaja.

Dan saat itulah Bangchan hadir.

Bangchan, pria dewasa yang nyikapin semuanya dengan tenang. Tegas, mutlak, tak terbantah. Obsesi, darah, laki-laki.

Yoonoh yang merasa ada sesuatu yang aneh sama diri dia, coba nanya ke Jessica. Kakaknya itu bilang kalo dia punya temen di dalem dirinya, dan cuma Yoonoh yang bisa liat.

Yoonoh tumbuh bersama Bangchan, yang jadi penuntun hidupnya ke neraka.

"Kamu hanya boleh menjadi milik saya, kamu adalah aset berharga saya, kamu adalah dunia saya."

"Dan kamu tidak akan bisa lari."

Jaehyun teriak kuat, "GUE MOHON, BERHENTI!"

Disetubuhi dengan cara kaya gini bikin Jaehyun tersiksa, dia gamau dan dia benci ini.

"Jangan memerintah saya," ucap Bangchan.

"LO JUGA GAK BERHAK ATAS GUE! LO ORANG ASING, LO GILA, LO PSIKOPAT!"

Tamparan keras dari tangan besar Bangchan bikin pipi Jaehyun panas.

"Itu yang kamu mau, sayang?" tanya Bangchan mencibir.

"Jangan, pernah, menolak, saya."

Bangchan ngegerakin siletnya lagi, "Kamu memaksa saya untuk terus menyakiti kamu, manis."

"ARGHHH!!"

Mata Jaehyun terbelalak kaget pas Bangchan ngelempar siletnya ke sembarang arah setelah ngegores perutnya, "Kamu perlu ingat batasan kamu, Jaehyun."

Vas bunga yang ada di night stand di pake untuk mukul lengan Jaehyun berkali-kali, tanpa ampun. Bangchan tetep ngegerakin pinggulnya sementara tangannya sibuk nyari alat yang bisa di pake untuk bikin Jaehyun semakin berdarah.

"Diri kamu sendiri yang membuat saya seperti ini," desis Bangchan pelan, napasnya memburu dan tangannya ngegenggam kuat vas bunga tadi.

"BAJINGAN!!"

Bertepatan sama teriakan itu, vas bunga di lempar ke atas kepala Jaehyun. Pecahannya berserakan dan ngenain muka sampe dada Jaehyun. Cowo itu ngerang frustasi, merasa semakin tersiksa setiap detiknya.

"KENAPA LO HARUS MUNCUL LAGI, HA?! GUE UDAH NGASIH APA YANG LO MAU, DAN LO JANJI NGGA AKAN NGEGANGGU KAK YOONOH!" seru Jaehyun marah.

"KENAPA LO NGINGKARIN JANJI, BRENGSEK?!"

Dada Jaehyun sengaja di teken sama Bangchan, "Kamu pikir, saya kesini karena apa? Saya benci kebohongan dan kamu tahu itu."

Rasa sakit yang di timbulin dari pecahan vas yang nancep di kulitnya itu, Jaehyun hirauin, "Apa maksud lo?"

"Bodoh. Yoonoh sedang berbohong, dan kamu adalah salah satu korbannya."

Bangchan selesai, dia ngeluarin miliknya gitu aja setelah ngungkapin sesuatu yang Jaehyun ga ngerti.

"Kamu adalah korban, selamatkan mereka sebelum terlambat. Kamu mungkin menganggap saya bercanda, tapi kamu perlu ingat jika saya masih terhubungan dengan Yoonoh."

Bangchan pergi, dan Yoonoh kembali. Setelah kedipan ke-3, Yoonoh nunduk untuk ngelepas softlensnya.

"Apa yang terjadi?"



[3] DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang