67. Old feelings

112 18 15
                                    

Jaehyun senyum hangat setelah Yunho nepuk-nepuk bahunya dan beralih ngusak rambut halus Doyoung. Mereka pamit, dan Doyoung ga lupa untuk ngingetin Yunho supaya segera tidur.

Entah untuk apa, emang dasarnya Doyoung itu cerewet dan khawatiran.

"Doyoung, gue aja yang nyetir ya?"

Bukan, bukan karena Jaehyun takut mabok-dia cuma takut Doyoung ga fokus nyetir nantinya. Pasalnya mata Doyoung keliatan berkaca-kaca setelah Yunho bilang kalo dia ngga akan begadang hari ini.

"Gue gapapa, Jaehyun," ucap Doyoung yang sadar akan tatapan khawatir Jaehyun.

Jaehyun narik Doyoung ke pelukannya dan nepuk-nepuk punggungnya, "Gue tau lo sedih, akui aja."

Doyoung ketawa kecil tapi kepalanya ngangguk, tanda mengiyakan pernyataan Jaehyun tadi. Tangannya ngelingkar di leher Jaehyun tanpa ragu.

"Sekarang kita pulang, oke? Gue bakal nemenin lo untuk healing nanti, gimana?" tawar Jaehyun setelah ngelepas pelukannya dan nangkup pipi Doyoung.

Cowo manis itu ngangguk, "Makasih ya, Jae."

Doyoung gatau apa yang Jaehyun korbanin sampe dia bener-bener berubah kaya gini. Dia bisa ngerasain kehangatan dan ketulusan yang dulu sempet hilang dari diri Jaehyun, dan sekarang itu kembali.

Jaehyun tanpa takut ngecup bibir Doyoung sekilas, "Jangan melamun."

Cowo Jung itu masuk ke mobil duluan, ngebiarin Doyoung mematung di tempatnya. Senyum kecewa yang Doyoung ulas dalam sekejap berubah jadi garis lurus.

Memilih untuk nyimpen perasaan itu, Doyoung juga masuk ke mobil. Dia make seatbelt, ngidupin mesin dan ngelajuin mobilnya di jalanan super sepi ini.

Doyoung milih untuk gak make kecepatan standarnya pas lagi kalut gini. Dia megang erat stir mobil dan coba ngabaiin perasaan sakit itu.

Handphonenya yang ada di kantong coat bergetar teratur, tanda ada panggilan masuk. Tanpa ngalihin pandangan, ia ngambil benda itu dan ngangkat panggilannya.

"Halo?"

"Halo, Doie?"

Doyoung mejamin matanya sebentar dan ngehela napas pelan, ngerasa goblok banget karena ga ngeliat nama kontak yang nelfon dulu.

"What's up?" tanya Doyoung.

"I just want to know, kamu baik-baik aja?"

Doyoung ketawa sarkas, "Aku jauh lebih baik setelah pulang dari Chicago, ada lagi yang pengen kamu tanyain?"

Ngedenger kata Chicago, Jaehyun langsung tau kalo Johnny yang nelfon Doyoung.

"I'm so sorry about this. Can you forgive me and give a chance?"

"Sure Seo, sure. Aku juga minta maaf kalo bukan kamu yang jadi my first sex partner, i was lost control," ucapnya pake nada ngejek.

Hening.

"Y-yeah, i-it's okay. Kita imbas dalam hal ini, kan?"

Doyoung ngangkat bahunya, "Seenggaknya aku ngga hamil."

Lagi-lagi Johnny terdiam di sebrang sana.

"Setelah bayi itu lahir, aku bakal ngerawat dia selama beberapa tahun. Setelah dia balita, aku akan ngajak dia ke Korea dan nyerahin sisanya ke kamu. Gimana?"

"Udah bicarain ini sama mama?"

"Udah, mama yang nyuruh aku ngelakuin itu."

Doyoung senyum kecil, "Okay, i'll waiting for it."



[3] DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang