Harusnya Lucas beneran mukul Yoonoh tadi.
"Bajingan, lo kesini cuma untuk mata-matain kita?!" tanya Yuta pake nada tinggi.
Bayangannya sama Yoonoh yang baik meluap seketika.
Setelah pesan itu masuk, Chihoon curiga ama Yoonoh. Dan bener aja, ada mikrofon kecil yang nempel di balik kaos Yoonoh. Tentunya sebagai orang jenius disini, Chihoon-Kun-Minhyun-Eunwoo tau apa itu. Ga nanyain persetujuan yang lain, Minhyun nginjek mikrofonnya sampe rusak.
"Kakak terpaksa! Kamu kira kakak baik-baik aja diperintah sama psikopat kaya Jaehyun?!" bales Yoonoh ga kalah tinggi sampe beberapa pelayan ngeliatin mereka.
Yuta negakin kepalanya, "Lo bikin kita terseret ke masalah baru, bodoh. Kalo semuanya udah terjadi dan kacau, lo akan tanggung jawab?" tanyanya sinis.
Yoonoh ngegeleng, Yoonoh keliatan putus asa.
Yuta gak peduli sama tatapan takut anggota lainnya, makin natap benci ke Yoonoh yang sekarang nunduk. Dari awal, seharusnya dia ga langsung terpesona sama Yoonoh.
Kakak sama adik, kelakuannya sama-sama bangsat.
Yuta narik rambut Yoonoh, persetan sama pekikan kaget dari temen-temennya.
"Lo ngambil langkah yang salah, Jung Yoonoh. Main-main sama gue ngga akan ada untungnya," desis Yuta di depan muka Yoonoh.
Doyoung megang erat tangan Chihoon, takut-takut kalo Yuta bakal kehilangan kendali disini dan berbuat lebih kasar lagi ke Yoonoh.
Begonya, ngga ada yang berani negur Yuta.
"Pergi atau babak belur?"
Yoonoh merem pas Yuta makin keras narik rambutnya, "Yu—"
"Gue gak nyuruh lo manggil nama gue, sialan."
"Lepasin dia, Yuta."
Kali ini, Kun angkat bicara.
"Gue tau lo kesel sama dia karena secara gak langsung, dia udah ngasih tau semua obrolan kita ke Jaehyun. Tapi kita gatau apa yang bakal dia dapetin kalo dia nolak, apa yang bakal dia dapet kalo dia ngelawan. Lo pikir, kak Yoonoh mau nyelakain kita semua kecuali kalo dia di ancam?"
"Lo gak berhak merintah gue," lawan Yuta.
Kun natap Yuta tepat di mata, "Ini bukan masalah perintah, tapi ini masalah keadilan! Kak Yoonoh gak tau apa-apa, Yuta. Ga adil dong kalo lo nyakitin kak Yoonoh karena paksaan Jaehyun?"
"Kun bener, Yuta," ucap Valennia.
Cewe cantik itu berujar tegas, "Tenangin diri lo, amarah ngga akan nyelesaiin semuanya."
Cengkraman tangan Yuta di helaian coklat madu Yoonoh lepas, turun dan bergelantungan bebas di samping paha.
"Sekarang, apa? Kenapa lo ngga bilang yang sebenernya?" lirih Yuta.
Yoonoh yang masih ngedongak, bisa ngeliat jelas raut kekecewaan Yuta.
"Yuta—"
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi Yoonoh. Cowo itu kaget ga kepalang, megang bekas tamparan yang kerasa perih dan panas.
Semuanya bungkam.
"Maaf, kak Yoonoh."
Yuta mejamin matanya dan nunjukin apa yang dia liat tadi. Pas ngegeledah Yoonoh, Yuta sempet ngeliat sesuatu di punggung Yoonoh dan dia yakin—itu ulah manusia.
"Yuta minta maaf..."
Kaos bagian belakang Yoonoh di singkap ama Yuta.
"ANJ—INI KELAKUAN JAEHYUN?!" tanya Daniel emosi.
Sayatan panjang di punggung Yoonoh masih baru, banyak, sampe punggungnya keliatan hancur.
"Kalian tau? Ini sakit, sampe ke hati."
Disitu mereka langsung nyumpahin Yuta tanpa ampun.
•
•
•

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Distance
Fanfiction[Angst, Romance] "Jarak emang bisa ngelatih kesetiaan dan ketulusan, tapi jarak ngga ngejamin ketenangan dan kebahagiaan." -Jaehyun. • Completed • Trilogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget...