85. Barcode

132 19 12
                                    

"Kak Sujin tenangin diri dulu, oke? Serahin kasus ini ke kita dan polisi, kakak pulang aja gimana?" saran Chihoon.

Sujin ngegeleng lemah, "Kakak mau nungguin Minhyun disini, kakak gamau pulang."

Orang tua Sujin dan Minhyun udah dateng, mereka bahkan langsung pulang dari Busan. Mereka berdiri di depan ruang autopsi sambil nangis.

"Sayang! Maaf aku telat."

Orang yang baru aja dateng itu kaget ngeliat Doyoung, "Kamu ngapain disini?!"

Doyoung yang ngerutin kening heran, "Harusnya Doyoung yang nanya, kakak ngapain disini? Pake manggil sayang lagi," katanya bikos rada geli.

Woohyuk noyor kepala Doyoung, "Sujin itu pacar kakak, masa kamu gatau?"

Sekarang Doyoung yang ngegeplak lengan Woohyuk, "Ya kan Doyoung gatau, apa-apaan ga ngasih tau Doyoung?!"

"Udah anjir, lo kenapa dah?" sela Lucas yang heran kenapa tu dua orang malah berantem, padahal baru ketemu.

Woohyuk duduk di sebelah Sujin dan ngerangkul bahunya, "Kalo kalian mau pergi, silahkan. Biar kakak yang jaga Sujin disini."

Doyoung mangut-mangut ae, dia ditarik ama Yuta. Yang lain udah jauh di depan, mungkin mau ke rumah Lucas lagi kali ini.

"Ini kunci mobil lo," kata Chihoon dan ngasih dia kunci mobil yang dijatuhin kemarin.

Doyoung senyum kecil, "Makasih."

"Kita balik ke rumah Lucas aja," saran Eunwoo sambil mainin kunci mobil, dilempar keatas trus ditangkep.

"Emang ada tujuan lain selain itu?" celetuk Chihoon ketus.

"Ya maap kali bro, gue kira kita mau kemana gitu selain tempat penampungan itu."

"Bajing, rumah bagus gitu dikata penampungan," kata Doyoung trus ketawa ngakak.

"Udah ah woi, ayo buruan bahas ini," ajak Valennia.

"Yaudah yok, kalo pembunuhnya ketemu, bakal gue cincang jantungnya."

Jaehyun geleng-geleng kepala, "Sa ae lo, Yut."

"Jadi, dikasus Yuqi kan secret messagenya itu 'Oh, it was deep' dan dapet kapital O-" jelas Eunwoo.

"-sekarang kok malah ga jelas begini?" lanjutnya sambil ngebalik kertas yang isinya secret message.

"Barcode buat apaan coba?" tanya Jaehyun.

"Emang bisa discan?" tanya Valennia.

Eunwoo ngegeleng, "Tadi gue ama Chihoon udah mampir ke supermarket buat pinjem scanner kan, terus katanya itu gabisa diapa-apain."

Chihoon ngangguk, "Kayanya itu cuma printan asal dari pembunuhnya, coba ngasih clue yang lebih susah lagi."

Doyoung coba nyatuin kapital yang udah mereka dapet, jadinya A-T-E-O-N-O dan barcode yang gabisa discan.

"Apaan banget sih pembunuhnya, sok pinter banget," keluh Yuta yang ngobrak-ngabrik dokumem dan ngebaca ulang semuanya.

"Tapi dia emang pinter loh, Yut. Buktinya ngga ada yang bisa nemuin dia, dan clue yang dia kasih itu semuanya berhubungan ama cara ngebunuhnya. Ngga ada sidik jari, rambut, keringet, semua tempat kejadian itu bersih. Racun di ekspor langsung, senjata udah highclass. Kurang hebat apalagi dah, hah?" kata Lucas greget.

Mereka semua ngehela napas panjang, rasanya mau nyerah aja. Dalam satu hari ada dua korban, Yuqi abis tu Minhyun. Tapi ga mungkin kalo mereka nyerah sekarang, karena korban pasti berjatuhan lagi nanti.

Sampe apa yang mereka targetin belum tercapai, ini ngga akan berhenti.



[3] DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang