79. Pertunangan?

161 20 29
                                    

Jaehyun, diikutin sama temen-temen lainnya masuk ke ruang rawat Doyoung. Mereka semua sama-sama natap Bangchan gasuka, terutama Jaehyun ama Yuta.

"Oh, Jaehyun. Ada apa tiba-tiba kemari? Bukankah kamu seharusnya bersama dia saja?" ucap Bangchan pake nada ngeledek.

Rahang Jaehyun mengerat, "Cukup gue yang lo sakitin, jangan Doyoung."

Bangchan ketawa sarkas, "Apa kamu tidak sadar, jika kamu juga menyakiti kesayangan kamu ini?" katanya terus ngusak rambut Doyoung lembut.

Sial, Doyoung deg-degan gila di dalem sana. Ada apa lagi ini?

Jaehyun beringsut maju dan berhadapan sama Bangchan, "Jangan coba-coba ngelakuin hal aneh, gue peringatin—"

"Seorang Jung Jaehyun berani memerintah saya?"

Tangan Jaehyun ngepal makin kuat, "Sakiti gue sepuasnya."

Valennia auto melotot, apa-apaan itu?!

"Tentu, tentu saya akan menyakiti kamu. Apalagi saat kamu berbohong seperti ini, saya tidak akan main-main dengan permainan kita nanti."

Doyoung ngerutin dahinya, sekaligus ngerasa kalo Jaehyun dalam bahaya. Jadi bener kalo Christ, atau Bangchan adalah orang jahat.

"Christ, jangan sakiti Jaehyun."

Doyoung sekarang duduk bersila di kasurnya, "Tapi maksud Christ, sekarang Jaehyun lagi bohongin kami?"

Bangchan ngangguk pelan, "Benar, manis. Kamu mau tahu apa yang Jaehyun sembunyikan?" tawarnya.

Jaehyun buru-buru ngegeleng, "Gak, jangan percaya sama dia. Dia itu jahat, dia yang bohong!" seru cowo itu.

Bangchan lagi-lagi ketawa, "Kamu pikir saya akan berbohong dan menutupi sesuatu seperti kamu? Tidak."

Cowo bermata kelabu itu berkacak pinggang, "Katakan, apakah saya berbohong ketika saya mengatakan jika Yoonoh yang mencuri berkas ayahmu? Apakah saya berbohong jika dia mengincar teman-temanmu?" tanyanya bertubi-tubi, nyudutin Jaehyun.

Jaehyun berpikir ulang. Bener apa kata Bangchan, semua itu bener-bener terjadi dan Yoonoh yang boong.

"Christ, bisa kasih tau kita tentang apa yang Jaehyun sembunyiin?" tanya Chihoon yang angkat bicara.

Jaehyun ngehela napasnya frustasi, "Gue enggak nyembunyiin apapun!"

Bangchan ngangguk yakin, "Saya bisa."

Gak, ini enggak akan bagus.

"Jaehyun menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan ikatan, dan salah satu teman kalian."

"Dia ada disini," imbuh Bangchan yang sekarang ngelipet tangannya, bersidekap di depan dada.

Valennia auto ngeh, kalo yang diomongin si Bangchan itu tentang hubungan pertunangannya sama Jaehyun. Kalo itu ke bongkar, ini bakal jadi perkara baru.

"Buat apa sih kita dengerin dia? Ngaco banget," ucap Valennia tiba-tiba dan ditatap aneh sama temen-temennya.

"Lebih baik kita bahas kasus Yuqi, kan? Ngapain—"

"Apakah kamu takut jika saya membongkar rahasia itu?" tantang Bangchan sambil narik sebelah sudut bibirnya.

Valennia mengeram marah, "Apa-apaan lo?! Kalo mau ngomong yang ngga-ngga, mending lo pergi sekarang."

Di tempatnya, Jaehyun harap-harap cemas. Kalo si Bangchan ngebongkar tentang pertunangan itu supaya Jaehyun ngga deket-deket Doyoung, itu bakal jadi alasan terbangsat.

Eunwoo nepuk bahu Valennia, "Kamu gausah takut, dia cuma cowo aneh yang ngomongin omong kosong," katanya seolah tau Bangchan luar-dalam.

Tapi Jaehyun jelas tau kalo Bangchan emang sengaja dateng untuk ngebeberin rahasia itu, entah untuk apa.

"Terserah kalian ingin menganggap ini omong kosong atau bukan, tapi—"

"—apakah pertunangan itu bisa disebut omong kosong?"

Semuanya ngebuletin mata, apa maksudnya itu? Pertunangan? Siapa?

"Dia—" Bangchan nunjuk Jaehyun, "—dan dia," sekarang ditunjuknya Valennia. Bangchan senyum miring, "Sudah melakukan pertunangan setahun yang lalu."



[3] DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang