"Kulum."
Yuta berkedip pelan, "Jangan buat gue merintah lo dua kali, sayang."
Doyoung ngerasain pipinya di cengkram paksa sampe bibirnya munyu-munyu gitu, "Yu—"
Dua jari Yuta maksa masuk dan di gerakin pelan, nusuk-nusuk mulut Doyoung dan bikin nyeri.
"Lo denger gue, Kim Doyoung?" tanya Yuta pas Doyoung cuma diem bahkan nutup matanya.
Jadi, setelah dia godain Yuta habis-habisan—sekarang dia malah gamau tanggung jawab?
He's an evil, batin Yuta marah.
Posisi mereka cukup, ekhm, uhuk, ya, kalian ngerti lah. Yuta ngungkung si manis, bertumpu pake lutut dan sebelah tangannya—sebelahnya lagi di pake untuk godain si manis.
Oh, betapa manisnya Kim Doyoung dibawah Yuta.
"Kim—"
Yuta otomatis ngegigit bibir bawahnya sebab Doyoung tetiba ngegerakin lidahnya. Jari-jari Yuta di goda di dalem sana, buat si dominan senyum miring.
"Janji, lo ngga akan marah ke gue atau nuntut apapun setelah ini," kata Yuta pake nada ngejek.
Doyoung nantang Yuta dengan tarikan pelan pada celana satin si dominan—narik turun sampe pinggul, nyayuin mata dan ikutan senyum miring.
"Let's start this."
Yuta percaya sama pepatah don't judge a book by it's cover, dan ini salah satu bukti nyatanya.
Kemana perginya Doyoung yang innocent, imut, penurut, cerewet, dan punya wajah semanis anak kecil yang ngga tau apa-apa?
Oh, God, help me. —Yuta.
Jilatan di jari Yuta, berganti sama hisapan-hisapan kecil dari si manis. Tangan nakal yang tadinya ngegantung bebas setelah narik celana Yuta, sekarang naik ke pinggang dan buat bajunya ikutan keatas.
"Say hello to your innocent bitch, Nakamoto Yuta."
Oh, oh, oh, ini bukan pertanda baik kawand-kawand.
"Touch me if you agree, kiss me if you like, fuck me if you love."
Kalo Yuta nolak, dia bakal kehilangan kesempatan untuk memiliki Doyoung selama semalam. Tapi kalo dia setuju, dia bakal di cap pengkhianat.
"Lo terlalu banyak mikir, Yuta."
Dalam sekejap, posisi berubah. Doyoung senyum puas ngeliat ekspresi kaget Yuta yang perlahan berubah jadi goyah.
Entah Incubus atau Asmodeus yang ngerasukin Doyoung kali ini, dia sama sekali ngga peduli tentang apapun masalah yang akan dateng nanti.
He wants touch, love, and pleasure.
Napas hangat Doyoung bikin Yuta bergidik dalam kungkungan si manis. Aroma memabukkan dari sahabatnya ini bikin Yuta kecanduan. Mata sayu itu bikin Yuta pengen selamanya natap kesana. Bibir bengkak itu bikin Yuta goyah iman.
Yuta bisa beneran gila.
Lonjakan kecil dari Doyoung buat Yuta mejamin matanya erat. Dia bisa ngerasain jari lentik Doyoung main-main di pinggang dan bergerak acak yang ngebangkitin sesuatu. Sesuatu yang dia tahan dari tadi, meluap seketika karena sentuhan lembut si manis.
Oh, jangan, Yuta mohon jangan.
"Let's go to the hell with me, daddy."
Shit.
•
•
•Kolom hujatan —

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Distance
Fanfiction[Angst, Romance] "Jarak emang bisa ngelatih kesetiaan dan ketulusan, tapi jarak ngga ngejamin ketenangan dan kebahagiaan." -Jaehyun. • Completed • Trilogy of Comfortable's • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa non-baku • Hope you enjoy it, don't forget...