💙💙💙
"Assalammu'alaikum, Syifa," sapa Fauzan.
'Ini nih, baru cowok keren. Udah gaya cool, tampan, pas datang ngucap salam gak kayak si ini nih, sok kenal pake bilang saya budek lagi!' batin Syifa.
'Astaghfirullah kenapa saya jadi membanding-bandingkan si Fauzan dan Bastian yaa? Yaa Rabb ampuni hamba-mu ini.' Syifa masih membatin saat menyadari dirinya membandingkan orang lain.
Melihat Syifa yang bengong entah memikirkan apa Fauzan mencoba memanggil lagi namanya.
"Syifa," ucap Fauzan lembut.
'Sok lembut banget sih Fauzan ini, pasti caper deh!' batin Bastian sambil cemberut.
Syifa tersadar dari lamunannya karena panggil Fauzan.
"Wa'alaikumsalam, Fauzan, ada apa yaa? " tanya Syifa sedikit salah tingkah karena gugup.
'Idiihh! Si Syifa baru dipanggil lembut gitu aja pake salting,' lagi-lagi Bastian membatin masih dengan raut wajah yang cemberut.
"Syifa, kenapa belum pulang? " tanya Fauzan.
Belum sempat Syifa menjawab udah duluan Bastian yang menjawab.
"Syifa, lagi nunggu jemputan," ucap Bastian sok tau.
"Ouh. Syifa mau gak aku antar, dari pada kamu nunggunya lama di sini sendirian." Tawar Fauzan sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Lagi-lagi Syifa ingin menjawab tapi keduluan Bastian.
"Udah gak usah, kamu pulang aja duluan, entar juga yang jemput Syifa datang. Tapi kalo masih belum datang aku yang antar Syifa pulang." ucap Bastian santai.
"Iih! Kamu apa-apaan sih Bastian, orang saya kok yang ditanya kenapa kamu yang jawab?" ucap Syifa angkat bicara.
"Yaa gapapa, lagian juga jawabannya pasti sama, " ucap Bastian tanpa dosa.
Syifa hanya bisa menarik nafas mendengus kesal.
'Ini Bastian kenapa sih? Dari tadi aku nanya Syifa, tapi dia terus yang jawab!' batin Fauzan jengkel.
"Udah Syifa, gapapa kok kalo Bastian yang jawab pertanyaan saya," ucap Fauzan sambil menunjukkan senyum manisnya.
Mendengar perkataan Fauzan, Bastian pura-pura acuh tidak perduli dengan perkataan Fauzan.
"Mmm ... iya deh," ucap Syifa.
Tiba-tiba saja datang seseorang menggunakan motor honda berwarna biru muda.
"Ayah," ucap Syifa menghampiri ayahnya.
Iya, lelaki tadi adalah ayah kandungnya Syifa.
Ayah Syifa yang bernama Darman, bingung melihat dua lelaki tampan dekat dengan Syifa. Syifa yang melihat kebingungan ayahnya ia pun mengerti dan menjelaskannya.
"Ayah, itu teman baru Syifa. Mereka satu kelas dengan Syifa," tutur Syifa menjelaskan.
Melihat ayahnya Syufa yang masih menatap Bastian dan Fauzan. Mereka berdua pun memutuskan untuk menghampiri ayahnya Syifa.
"Assalammu'alaikum om, saya Fauzan temannya Syifa," ucap Fauzan mengulurkan tangannya lalu mencium tangan ayahnya Syifa.
"Saya Bastian om, temannya Syifa juga," ucap Bastian melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Fauzan.
"Wa'alaikumsalam, terima kasih nak sudah mau berteman dengan anak saya Syifa. Saya harap kalian bisa saling menjaga dan menghormati satu sama lain." ucap Darman sambil menunjukkan senyumnya.
"Iya, Om," ucap Bastian dan Fauzan serentak.
"Yaudah kalo gitu, Syifa pulang dulu yaa, assalammu'alaikum," ucap Syifa sambil melambaikan tangannya.
"Wa'alaikumsalam," ucap Bastian dan Fauzan serentak sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.
Setelah motor yang dibawa ayahnya Syifa mulai menjauh. Bastian dan Fauzan saling pandang.
Bastian menatap Fauzan dengan tatapan sinis dan Fauzan menatap Bastian dengan tajam.
Setelah itu, mereka berdua langsung berjalan mendekati motor masing-masing, lalu melajukan motor mereka menunjuk rumah masing-masing.
Bersambung....
Tinggalkan jejek setelah membaca, karena jejak kalianlah yang membuat Author semangat lanjutin part selanjutnya😉😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia_Takdir (END)✔️
Teen Fiction💜ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangi kamu dari pada perkara tersebut ag...