Setelah hari perpisahan itu, Fauzan langsung melamar Aira dan melangsungkan pernikah di rumah Aira.
Hari ini menjadi saksi cinta Fauzan seutuhnya milik Aira Mikheyla anak perempuan satu-satunya dikeluarga Sukma.
Acara akad pernikahan berjalan dengan lancar, nampak beberapa teman semasa SMA dulu hampir semuanya hadir termasuk Bastian, Niko, Andre, dan Syifa.
Nampak raut wajah kebahagian pada kedua mempelai penganti muda ini.
Berjejeran orang-orang bergantian mengucapkan selamat pada Fauzan siswa tercool kedua di kelas setelah Bastian.
"Semawa ya Aira, Fauzan," ucap Syifa dengan senyuman manisnya.
"Aamiin. makasih Syifa," ucap Aira dan Fauzan bersamaan. Lalu tanpa pikir lagi Aira memeluk Syifa. Saking bahagianya tetesan air mata berhasil lulus dari pipi Aira yang di lapisi make-up yang tidak terlalu tebal.
"Pengantin baru gak boleh nangis," ucap Syifa sambil menghapus air mata Aira.
Aira hanya mengangguk sulit baginya menceritakan bahwa dia sangat bahagia hari ini, di mana orang yang dia cintai menjadi miliknya seutuhnya dan sahabat yang ia sayangi hadir kumpul bersamanya.
***
Setelah acara selesai baru Syifa pergi menuju rumahnya menggunakan motor berwarna biru kesayangannya.
'Hufftt!'
Syifa menarik nafas panjang saat baru sampai ke rumah dan sekarang berada di kamarnya.
"Aira,sudah menikah dengan lelaki yang dia cintai. Lah aku sungguh miris orang yang kucintai bukan menikah denganku melainkan menikah dengan orang lain," gumam Syifa.
"Ayolah Syifa move on!" ucap Syifa mulai memukul-mukul kepalanya agar berhenti berharap pada cinta yang semu.
"Semoga kau bahagia Bas," lirih Syifa lalu menuju kamar mandi, sepertinya dirinya butuh air untuk membasahi kepalanya agar sejenak bisa melupakan nasibnya yang tidak berpihak dengan keinginannya.
***
Di tempat lain Bastian sedang fokus pada laptopnya. Ya, semenjak lulus sekolah Bastian sudah menjadi manager di perusahaan papahnya. Hanya dengan cara fokus berkerja ia bisa melupakan Syifa cinta pertama dan mungkin terakhir baginya, mungkin? Karena kita tidak tahu apakah Bastian akan tetap mencintai Syifa atau mungkin mencintai gadis pilihan ayahnya.
"Sebentar lagi aku akan menikah, kuharap kau juga akan menikah Syifa walaupun bukan denganku." lirih Bastian sambil melamun memikirkan kisah cintanya yang tidak berpihak.
"Bastian," panggil seseorang mengagetkan lamunan Bastian.
"Astaghfirullah, ayah ngagetin Bastian aja." ucap Bastian sambil mengelus dadanya.
"Maaf jika ayah mengagetkanmu, ayah hanya ingin mengajakmu ke rumah calon mertuamu karena hari ini kita akan melamar dan menentukan tanggal pernikahanmu." tutur Santoso menjelaskan.
"A-pa melamar!? cepat banget Yah?" tanya Bastian dengan wajah muram.
"Yah harus cepat dong, ayo siap-siap kita berangkat." ucap Santoso dengan semangat tudak sabar membawa menantu yang ia impikan.
"Enggak yah, ayah aja Bastian akan hadir saat akad aja," tolak Bastian lembut.
"Apa kamu tidak ingin melihat wajah calon istrimu?" tanya Santoso penuh kebingungan dengan sikap anaknya.
"Gak papa yah, Bastian serahkan semuanya pada ayah termasuk lamaran ini," ucap Bastian.
"Baiklah jika itu yang kau mau, tapi kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dari ayah kan?" tanya Santoso penuh selidik.
"Tidak! Yah. " tegas Bastian menyakinkan ayahnya.
"Baiklah ayah percaya, kalo begitu ayah berangkat untuk meminang calon istrimu yang manis," goda Santoso.
Sedangkan orang yang digoda hanya tersenyum kecut dengan mengangguk agar ayahnya tidak curiga kepadanya.
Setelah mengucapkan salam Santoso berlalu meninggalkan Bastian yang kembali berkutat dengan laptopnya.
#Beberapa jam kemudian.
Ayah Bastian kembali ia mengatakan bahwa pernikahan akan berlangsung satu minggu lagi, semuanya sudah diurus dengan rapi tinggal kemantapan Bastian saat mengucapkan akad nanti.
Bastian hanya mendengus kasar, sulit untuknya menerima wanita pilihan ayahnya, sulit juga baginya untuk menolak keinginan sang ayah.
.
.
.
.
Tiba waktu berlalu sangat cepat, satu minggu kemudian ....
Bersambung ....
Maaf gaje satu part ending 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia_Takdir (END)✔️
Teen Fiction💜ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangi kamu dari pada perkara tersebut ag...