Part 17

297 37 0
                                    

Jejaknya^o^

🐼🐼🐼

Bastian dan teman-teman duduk di taman belakang sekolah.

"Boss, ngapain lho ngajak kita sholat tadi?" tanya Andre.

"Iya Boss, ngapain? Apa boss itu cuma mau cari muka sama murid baru yang cantik itu?" tanya Niko.

Pletakk!

Lagi, jitakan dari Bastian ke kepala Niko.

"Aduh ... kenapa kepalaku dijitak lagi sih boss?" tanya Niko sambil mengelus kepalanya yang dijitak Bastian.

"Lho, kalo ngomong mikir! Jangan asal ngomong. Nih yaa gue emang mulai mencintai Syifa, tapi gue sholat bukan untuk cari muka biar Syifa kagum, melainkan gue minta sama Allah buat jodohin gue sama Syifa." tegas Bastian dengan kesal.

"Ouh gitu yaa boss," ucap Niko manggut-manggut.

"Iya, sekalian kita insaf dan keluar dari jalan hitam itu." ucap Bastian serius.

Sedangkan Andre dan Niko hanya melamun.

"Gue tau, sebenarnya kalian berdua jadi seperti ini karena alasan keluarga dan lingkungan ekonomi yang kurang biaya," lanjut Bastian.

"Mungkin ini saatnya kita berubah untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi," ucap Andre.

"Makasih Bas udah jadi sahabat kita berdua. Mungkin kita sudah kelewatan batas melampiaskan kekecewaan terhadap lingkungan keluarga sehingga menyia-nyiakan masa depan kita." ucap Niko sambil menepuk bahu Bastian.

"Wihhh ..., tumben lho bisa berkata bijak," ucap Bastian sedikit bergurau.

"Gini-gini gue juga manusia kali, jadi bisa juga berkata bijak," ucap Niko cemberut.

"Kirain aja bukan manusia, hahaha .... " tawa Bastian dan Andre pecah.

"Aargh! Udah-udah ledekin gue mulu, mending kita pergi ke kelas bentar lagi masuk nih" ucap Niko sambil berdiri.

"Ok, yuk kita kek elas, kasihan juga nih anak kita ledekin dari tadi," ucap Bastian masih sedikit menggoda dan mengejek Niko.

"Huuftt .... " Niko menarik nafas kasar sambil memandang Andre dan Bastian dengan tatapan malas.

Setelah itu mereka masuk ke kelas sambil terus mengejek Niko.

Tanpa sadar Bastian seketika berhenti tertawa. Tangannya mengepal, rahangnya di dagu mulai menegang seperti ingin memakan mangsanya, dan tatapan mata elang itu berubah menjadi tatap mata yang penuh berwarna amarah.

Bastian tak sengaja melihat Fauzan duduk didepan Syifa lalu mengajak Syifa mengobrol, entah membicarakan apa? Yang jelas Fauzan berhasil membuat Syifa tertawa lepas mendengar perkataannya.

'Syifa? Ngapain sih tertawa lepas saat bersama Fauzan, seakan-akan bahagia bersama Fauzan' batin Bastian cemburu.

Sekilas Fauzan melihat keluar ruangan dan melihat Bastian yang mukanya sudah berwarna merah padam.

'Bastian, kenapa mukanya gitu? Cemburu ya kasihan! Syifa hanya milikku Bastian dan ini baru awal permulaan aku mendekatinya dan membuatnya jatuh ke dalam pelukanku yang tak akan pernah aku lepaskan lagi' batin Fauzan tersenyum sinis.

Bersambung ....

Rahasia_Takdir (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang