Vote
.
.
.
.
.
.
"Lho, kok pulang sih, Bas?" tanya Niko heran."Iya Bas, kok pulang katanya mau makan, tapi kenapa malah pulang sih, ini makanannya baru aja dimakan satu sendok masa ditinggalin gitu aja kan sayang," cerocos Andre.
Bastian menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Andre dan Niko.
"Kalian makan aja, aku gak nafsu capek pengen pulang," ucap Bastian berbohong.
"Tapi—" ucap Andre dan Niko terpotong.
"Pliss ngertiin aku," ucap Bastian berharap dua temannya mengerti keadaannya.
"Yaudah Bas, kamu pulang aja kami berdua tetap di sini yaa makan," ucap Andre cengengesan.
Sedangkan Bastian hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali berbalik dan berjalan keluar dari dari cafe.
***
Setelah selesai makan Syifa mengajak Fauzan untuk segera pulang. Iya benar-benar tidak betah jika hanya berduan dengan Fauzan, apalagi sikap Fauzan yang terlalu berlebihan memperlakukan Syifa.
"Fauzan ayo kita pulang, aku capek pengen istirahat," rengek Syifa agar Fauzan segera mengajaknya pulang.
"Kok pulang sih, kita ke taman atau atau jalan-jalan aja dulu Syifa," ucap Fauzan membujuk Syifa agar mau menghabiskan banyak waktu bersamanya.
"Katanya tadi sebentar, ini udah lama Zan. Aku mau pulang!" tegas Syifa yang mulai jengkel dengan Fauzan yang terus memaksanya untuk jalan-jalan.
"Yaudah kita pulang, udah yaa gak usah ngambek gitu nanti cantiknya hilang," goda Fauzan.
"Apaan! Udah yuk buruan pulang," ajak Syifa yang mulai bete.
"Sabar Syifa, aku bayar dulu habis itu kita pulang." Fauzan lalu memanggil pelayan.
Sedangkan Syifa hanya mengangguk sambil bersabar menunggu Fauzan yang sedang menanyakan berapa jumlah uang yang harus dibayar atas pesanannya tadi.
Syifa celingak-celinguk melihat seseorang yang ada di dalam cafe yang besar dan lumayan mewah.
Tanpa sengaja matanya tertuju pada satu meja yang di tempati oleh Andre dan Niko.
'Itukan Andre dan Niko, ngapain ada di sini? Jika mereka ada di sini berarti Bastian ada dong.' batin Syifa semangat mengingat ada Bastian.
Syifa mencari- cari sosok Bastian tapi tetap ia tidak menemukannya.
'Bastian kok gak ada sih? Apa Bastian gak ikut Andre dan Niko?' batin Syifa mulai sedih.
Fauzan melihat wajah Syifa yang mendadak murung, ia melihat ke arah di mana mata Syifa tertuju.
'Sialan! Ada Andre dan Niko lagi, apa Syifa mencari Bastian tapi tidak menemukannya hingga mukanya ditekuk begini?' umpat Fauzan.
Tidak ingin nanti Syifa bisa bertemu Bastian, Fauzan segera mengajak Syifa pergi.
"Syifa yuk pulang." Ajak Fauzan sedangkan Syifa hanya mengangguk dan mengikuti langkah cepat Fauzan.
Saat sudah berada di luar mall Syifa melihat sesosok Bastian yang sedang membantu Ibu-Ibu yang sepertinya kesulitan membawa banyak barang sehingga berserakan di jalan.
'Apa itu Bastian?' batin Syifa dan mulai melangkahkan kakinya ke arah di mana sesosok Bastian membantu Ibu tersebut.
Setelah selesai membantu Ibu tersebut Bastian berdiri lalu berbincang sebentar dan Ibu itu pun pergi. Saat Bastian ingin pergi seseorang memanggilnya.
"Bastian," panggil seseorang yang tak lain adalah Syifa. Syifa tersenyum manis saat Bastian berbalik melihatnya.
Bastian ingin membalas senyum Syifa tapi, ia kembali teringat soal tadi dan tiba-tiba wajahnya berubah datar.
Tanpa menghiraukan Syifa, Bastian segera masuk ke dalam mobil dan menutupnya dengan keras dan langsung tancap gas dengan kecepatan di atas rata-rata setelah meninggalkan parkiran di mall tadi.
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia_Takdir (END)✔️
Teen Fiction💜ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangi kamu dari pada perkara tersebut ag...