Jangan lupa vote ya.
.
.
.
.
.
.Tidak terasa ulangan hari ini selesai dan lonceng pulang pun berbunyi.
Setelah selesai berdo'a mereka semua berjalan menuju pintu ke luar kelas.
Di parkiran seperti biasanya Aira lebih dulu pulang karena sudah diantar jemput kakaknya.
Tanpa dipikir Bastian dan Syifa berada di parkiran berdua saja. Andre dan Niko lebih dulu pulang menggunakan motor, dan Bastian hari ini juga menggunakan motor Ninjanya.
Keduanya terpaku saling diam saat kedua netra mata mereka bertemu.
'Apa ini saatnya aku berkata pada Syifa, tidak perlu menunggu kelas tiga?' tanya batin Bastian.
'Seandainya Bastian bilang bahwa dia mencintaiku tentu saja aku akan menyatakan perasaanku juga. Kamu ngomong apa sih Syifa? Hayalanmu terlalu tinggi!' batin Syifa
"Syifa," panggil Bastian.
"Eh, iya, apa Bas?" tanya Syifa gugup.
'Aku gak salah dengerkan? Bastian manggil aku?' batin Syifa senang.
"Aa--aku mau ngomong sesuatu," ucap Bastian gugup.
"Mau ngomong apa?" tanya Syifa antusias.
"Aku harap setelah mendengar perkataanku kamu jangan salah menilai pembicaraanku." ucap Bastian serius.
'Aku akan katakan aku menyukainya, aku akan mengajak dia nikah jika sudah lulus. Aku harap Syifa, gak berpikiran aku mengajaknya pacaran hanya saja saat ini aku ingin dia tahu kalau aku menyukainya dengan cara gini aku tahu apa yang ia rasakan padaku, biar aku gak terlalu berharap nantinya jika dia memang menyukai Fauzan' batin Bastian.
"In syaa Allah, enggak kok Bas, aku gak akan salah menilai perkataanmu." ucap Syifa mantap.
"Aa--aku .... " ucap Bastian terputus.
"Eh, Syifa belum pulang?" tanya Fauzan yang mendadak datang ke parkiran.
'Aishh! Sial! Fauzan ganggu aja.' batin Bastian kesal.
'Aduh Fauzan, kamu ganggu aja tahu gak!' batin Syifa bad mood.
"Ini mau pulang, tapi aku lagi ngomong sama Bastian dulu." ucap Syifa.
"Aku apa tadi Bas?" tanya Syifa kembali fokus melihat Bastian.
"Gak jadi, lain kali aja. Aku pulang duluan assalammu'alaikum," ucap Bastian dengan wajah kembali datar dan pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Syifa.
"Ehh! Tapi ...," ucap Syifa terputus karena Bastian langsung melajukan motornya.
"Yahh," lirih Syifa sambil menghentakkan kakinya ke tanah.
'Wa'alaikumaalam,' batin Syifa.
Fauzan yang melihat Bastian pergi langsung mencari kesempatan.
"Syifa, pulang bareng yuk," aja Fauzan.
"Maaf Zan, aku gak bisa pulang bareng aku harus cepat pulang. Assalammu'alaikum," ucap Syifa lalu mulai menaiki motor dan perlahan meninggalkan Fauzan sendirian.
'Aargghh!' teriak Fauzan kesal karena Syifa pergi begitu saja tanpa menunggu ia berbicara seditikpun.
'Wa'alaikumsalam,' batin Fauzan sambil menatap nanar kepergian Syifa yang sudah menghilang.
Lalu Fauzan pun pergi meninggalkan sekolah.
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia_Takdir (END)✔️
Roman pour Adolescents💜ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangi kamu dari pada perkara tersebut ag...